Nidji - Sumpah dan Cinta Matiku
Selama nafasku berhembus
Hanya kamu di do'a ku
Selama mataku memandang
Hanya kamu cinta matiku
Dengarlah dunia, rintihan hatiku, yang terbalut dalam doaku
Inilah sumpahku, dengarlah dunia
Sumpah matiku hanya untukmu🌹
🌹
Jeda yang cukup lama dari mata kuliah pertama untuk yang berikutnya membuat kondisi kelas sastra itu terasa seperti pasar tradisional. Ramai, baik dengan yang mengoceh sampai berteriak ataupun yang berlalu kesana-kemari bak setrika. Tak terkecuali Afika yang sedang menjawab telepon dari kakaknya sambil bersungut-sungut dengan ekspresi kesal.
Doni mengoceh panjang lebar, sementara sang adik juga merajuk. Hanya karena bekal yang sudah disiapkan Doni pagi tadi lupa dimasukkan kedalam tas oleh Afika, sehingga mengharuskan adik satu-satunya itu membeli makanan dari luar.
Bagi Doni yang memang protektif terhadap Afika, masalah sepele seperti ini jelas bisa jadi mumetin banget. Terlebih jika mengingat sang adik baru saja dinyatakan sembuh dari sakitnya yang tak biasa. Jangankan makan sembarangan, beli minuman saja harus ekstra diperhatikan.
"dibilang aku lupa ih, tadi buru-buru. Orang kesiangan."
"lagian siapa suruh kesiangan. Makanya kalo jam empat tuh bangun sholat subuh, terus murotal atau ngapain kek. Jangan tidur muluuu."
"ah bawel biasanya juga gitu, tadi aja lagi kebablasan." belanya lagi.
"mubazir nih. Makan apa kamu disana?" tanya Doni.
Sambil cemberut, Afika menjauhkan ponselnya dari telinga karena benda itu bergetar. Dilihatnya ada panggilan terbaru dari pria yang paling ia dambakan selama ini, siapa lagi kalau bukan Jeremi. Dengan senyum semerekah bunga mawar, gadis itu langsung berpamitan dengan kakaknya.
"kak, udah ya teleponnya. Ada yang lebih penting nih." ucapnya dengan nada suara yang terdengar jelas bahwa sedang tersenyum.
"orang ditanya makan apa malah udahan. Jangan beli makan sembarangan ya, inget." gerutu Doni diseberang sana.
Si adik hanya cengengesan polos, "iyaaa. Udah ya, assalamualaikum."
"waalaikumsalam."
Setelah sambungan terputus—dua-duanya, Afika langsung mencari kontak Jeremi dari log panggilan lalu untuk yang kesekian kalinya kembali meletakkan benda kotak itu ditelinga.
"assalamualaikum, Fi." sapa Jeremi dengan suaranya yang khas. Sontak membuat gadis yang diberi salam itu menepuk-nepuk meja dengan seruan tertahan—bahagia. Bahkan sampai membuat salah seorang temannya langsung memandang dengan penuh keheranan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔SINCE I FOUND YOU // NCT JAEHYUN [ On Revisi ]
FanfictionApakah Tuhanku akan marah jika aku memintamu menjadi pendamping hidupku? Since I Found You © chojungjae, February 2019 ⚠ Do Not Copy / Plagiarism ⚠ • every chapter is using a little bit part of songs • So, i recommend you to hear the song while you...