"proker dan pacar"
by
Afika🌻🌻🌻
Semenjak bergabung dengan OSIS, aku akui masa awal pencarian jati diri ini terasa lebih berwarna. Disana aku bisa belajar banyak tentang kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengajak satu sama lain untuk berkontribusi. Tidak hanya itu, aku juga jadi memiliki banyak teman dari berbagai kelas dan angkatan.
Aku antusias sekali sejak awal bergabung. Menjadi anggota baru yang cukup rajin dalam menghadiri beberapa rapat. Sampai akhirnya aku bisa berkenalan secara langsung dengan kak Jeremi dan merasa telah menjadi wanita paling bahagia di dunia ini. Tapi kesenanganku nampaknya tak bertahan lama, karena kini aku tau siapa orang yang sesungguhnya mengisi hati laki-laki penuh pesona itu. Bianca, ketua osis. Kabarnya, mereka menjalin hubungan sejak lama.
Selain mengetahui bahwa kak Jeremi memiliki kekasih, aku juga dibuat sadar dengan perbedaan kami yang paling besar. Diantara dua insan yang berbeda kiblat. Ketika aku mengangkat kedua tangan saat berdoa, dia justru mengaitkan kesepuluh jemarinya didepan dada. Kalung yang menghiasi lehernya, bertolak belakang dengan sajadah yang kubentang lima kali sehari.
Waktu kuceritakan pada kakakku, Doni. Ia malah hanya tertawa sambil berpesan, "boleh jatuh cinta, tapi dengan laki-laki yang seiman". Sehingga kupikir, lebih baik untuk menyadarkan diri dari sekarang. Dan menganggap bahwa perasaan ini hanya bunga-bunga yang bermekaran di musim semi. Nantinya, akan layu juga.
"Afika,"
Aku menoleh, berhenti menulis ketika orang yang terus memenuhi isi kepalaku datang menghampiri. Di ruang rapat itu kami sedang berkumpul untuk merencanakan kegiatan mendatang.
"kenapa, kak?" tanyaku.
Kak Jeremi menggeser kursi yang ada didepanku, lalu mendudukkan diri disana. Mata kami bertemu pandang, kuakui sungguh indah ciptaan Allah.
"nanti kalo udah selesai prokernya, kasih ke aku ya."
"oh, oke. Nanti aku langsung kasih. Paling enggak malem sih, kak."
"iya gak masalah. Kamu nulis apaan ini daritadi?"
Itu tugas matematika yang baru diberikan hari ini sebagai pekerjaan rumah tambahan. Karena tidak terlalu pandai dibidang tersebut, aku mengerjakan selagi masih mengingat rumus dan caranya. Kalau sudah sampai di rumah, belum tentu masih menempel ilmu itu dikepalaku. Rapat memang sudah selesai, jadi tidak menganggu aktivitas organisasi juga.
"tugas matematika," jawabku singkat.
"boleh liat?"
Sambil mengangguk, kugeser buku tulisku kearah kak Jeremi. Lalu ia mulai membacanya dengan seksama.
"ini mah udah makanannya Bianca. Mau dibantuin?" ucap kak Jeremi. Tak lama ia terlihat mencari-cari seseorang, "Bianca! Sini, sini."
Ya, dia memanggil kekasihnya. Mereka memang ada hubungan lain yang berkaitan dengan hati, namun tetap bersikap profesional didepan yang lain. Tidak pernah bermesraan ketika sedang satu lingkup, dan berbicara layaknya partner kerja yang saling membutuhkan.
Aku terdiam, menyambut Bianca dengan senyum tipis ketika ia duduk disebelahku. Pribadinya sangat baik, kalau mau tau. Ia cantik, ramah dan yang jelas, satu keyakinan dengan kak Jeremi. Usianya satu tahun diatasku, dan satu tahun dibawah kak Jeremi. Bianca kelas sebelas sekarang.
"kenapa?"
"nih, lo kan paling ngerti kalo matematika. Ajarin adeknya dong." ucap kak Jeremi sambil menunjuk buku milikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔SINCE I FOUND YOU // NCT JAEHYUN [ On Revisi ]
FanfictionApakah Tuhanku akan marah jika aku memintamu menjadi pendamping hidupku? Since I Found You © chojungjae, February 2019 ⚠ Do Not Copy / Plagiarism ⚠ • every chapter is using a little bit part of songs • So, i recommend you to hear the song while you...