Khawatir

847 114 12
                                    

미치도록 우리 사랑했던 기억들도..
Memori di antara kita yang gila karena cinta..
다 천천히 흘러 떠내려가..
Perlahan akan mengalir jatuh..
시간에 못 이겨 잊혀지겠지..
Terlupakan bersama waktu..

Playlist:
Super Junior D&E - Growing Pains.

...........................❄❄

"Hyungjun."

Pemuda berpipi gemuk itu menoleh ketika seseorang memanggil namanya. Ia kemudian menghela nafas lega melihat Kim Minkyu terlihat berjalan kearahnya, sungguh Hyungjun memang sedang dilanda kebingungan untuk mencari rumah Jungmo.

Komplek perumahannya terbilang elit dan Hyungjun yakin siapapun yang tinggal disini berasal dari kalangan atas semua. Bisa dilihat dari rumah yang telah Hyungjun lewati demi menemukan rumah Jungmo, semuanya tampak mewah dan mengagumkan baginya.

Maklumlah Hyunjun bisa dibilang dari kalangan menengah yang kebetulan mempunyai otak lumayan encer sehingga Ia bisa lolos masuk kedokteran. Bahkan, hanya Hyungjun saja diangkatannya yang berhasil menembus persaingan sengit demi satu kursi di fakultas impian banyak orang.

Tapi setelah Ia menjalani kehidupan kampus, serta beratnya beban yang harus dipikul oleh mahasiswa FK. Hyungjun meyakini bahwa Ia tidak cukup pintar untuk berada ditengah-tengah mereka.

Jika dulu Hyungjun sangat percaya diri akan kemampuannya, maka saat ini rasa optimis itu perlahan lenyap digantikan oleh resah yang mengulitinya hidup-hidup, seolah berkata; bahwa Ia tidak pantas.

Hyungjun merasa tertinggal jika dibandingkan teman-teman satu kelasnya. Apalagi Ia satu kelompok belajar dengan orang-orang yang langganan juara olimpiade dan tentu saja kemampuan itu selalu di asah dengan mengikuti berbagai les tambahan.

Contohnya Kim Minkyu dan Ham Wonjin. Dimata Hyungjun mereka berdua tampak dua orang yang berada jauh diatasnya, dan tak mungkin bisa Ia kejar.

Sungguh ironi, dua orang yang sama-sama jenius bisa saling jatuh cinta.

"Njun, kenapa malah bengong?"

Hyungjun mengerjap pelan, Minkyu sudah ada di depannya dan tengah menatapnya heran. "Lo... ngapain?"

Hyungjun merutuki pertanyaannya.

"Gua ngapain? Justru elo ngapain malah luntang-lantung gak jelas pinggir jalan. Mana sekarang masih lumayan pagi, lo terlalu gasik datengnya njun."

Pemuda bertubuh bulat itu berdehem pelan. "Gue takut telat, jadi mending kepagian aja datangnya. Ngomong-ngomong lo satu komplek sama Jungmo juga?"

Minkyu menggeleng. "Gua gak satu komplek."

"Terus lo ngapain pagi-pagi udah ada disini? Mana sempet ngatain gue." oceh Hyungjun sebal.

"Bukan gue tapi Wonjin. Pacar gue satu komplek sama Jungmo, dan lo tanya ngapain gue pagi-pagi udah dateng? Iya gue mau berduaan dulu sama Wonjin habis itu baru bahas presentasi pleno di rumah Jungmo."

Hyungjun mengangguk. "Terus rumah Jungmo yang mana?"

"Sekarang lo berdiri di depan rumahnya."

Mata Hyungjun membulat sempurna, Ia kemudian mendongkak menatap satu rumah megah di depannya dengan takjub. "Gila! Jungmo beneran sultan!"

"Iya udah ayo masuk, jangan malah bengong kek orang jomblo depan rumah orang."

Hyungjun hanya menggerutu sembari mengekor dibelakang langkah panjang Minkyu, dan memasuki rumah Jungmo bersama.

Four Seasons - Winter ( Minkyu X Wonjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang