"Kyu, ayo kita akhiri semuanya."
Nafas Minkyu tercekat begitu mendengar permintaan lirih Hyungjun. Bahkan tubuh Hyungjun mulai bergetar namun saat Minkyu berinisiatif untuk memeluknya, Hyungjun menggelengkan kepalanya; tanda menolak.
Minkyu tidak menduga bahwa Hyungjun berbicara lebih dulu mengenai hubungan mereka, ia sama sekali tidak menyangka pemuda itu akan mengatakan hal yang seharusnya ia katakan. Sebuah pernyataan yang sudah jelas akan menyakiti Hyungjun, dan juga dirinya.
Yeah, Minkyu sudah memutuskan untuk melepas Hyungjun. Ia tidak ingin menyakiti pemuda itu lebih jauh, karena Hyungjun pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya, karena Hyungjun berhak untuk bahagia.
Disisi lain, Minkyu juga akan bicara jujur pada Wonjin mengenai semua kelakuan buruknya, tentang hatinya yang pernah ia bagi pada orang lain, tentang perasaannya yang sempat goyah, ia akan mengatakan semuanya, tanpa kecuali. Ia tidak akan menjadi pengecut, dan menerima semua akibatnya.
Minkyu lalu meraih jemari Hyungjun. "Gua mohon sama lo, njun. Jangan nangisin cowok brengsek kayak gua."
Hyungjun terkekeh pelan. "Tapi gue berencana buat nangisin lo, Kyu."
Minkyu tahu kalau Hyungjun sedang berusaha keras untuk tidak menangis di hadapannya. "Gua sayang sama lo, Song Hyungjun! Tapi akhirnya gua sadar kalau perasaan yang kita miliki, cuma bikin kita berdua sakit."
"Bukan cuma kita, Kyu. Tapi Wonjin juga bakalan sakit kalo tahu tentang kita." lirih Hyungjun.
"Mianhae.."
Hyungjun menatap Minkyu tanpa berkedip, ia mencoba menekan semua perasaannya, menyingkirkan keinginan egoisnya untuk tetap memiliki Minkyu.
"Gue juga sayang sama lo, Kyu. Tapi kalau buat memiliki lo berarti menyakiti orang lain, gue sama sekali gak bisa. Gue lebih memilih patah hati, daripada harus hidup kayak gini."
"Mianhae, Song Hyungjun."
Hyungjun memejamkan matanya mendengar permintaan maaf kedua dari Minkyu. Ia menggigit bibirnya, berusaha keras untuk tersenyum.
"Ini bukan salah lo, Kyu. Disini gue juga salah karena bersikap plin-plan."
Minkyu benar-benar merasa bersalah sampai ia tidak mempunyai kosa kata lain selain kata maaf. Ia begitu membenci dirinya sendiri.
"Mianhae-"
Cukup Hyungjun tidak tahan lagi.
"I'll give you our last kiss."
Hyungjun mendekatkan wajahnya, ia mengalungkan tangannya lalu berjinjit. Mendaratkan bibirnya diatas bibir Minkyu, mengecupnya sekilas.
Namun saat Hyungjun hendak menyudahi ciuman tersebut, Minkyu justru memeluk pinggangnya, mempertemukan bibir kenyal Minkyu dengan miliknya. Awalnya, Hyungjun berniat menolak, namun ia berpikir tidak apa-apa untuk melakukannya untuk terakhir kalinya, toh keduanya sudah memilih berpisah.
Namun ditengah kegiatan itu, Hyungjun merasakan sesuatu yang basah. Yeah, Minkyu menangis ditengah ciuman menyakitkan keduanya.
....................❄❄
Wonjin baru saja menyelesaikan sarapannya, namun entah kenapa perasaannya mendadak tidak tenang. Terlebih semalam, sebelum ia pulang bersama Jungmo, Minkyu berkata akan segera menghubunginya untuk memperjelas salah paham diantara mereka.Namun hingga pagi ini, belum ada tanda-tanda pesan maupun panggilan masuk dari pacarnya.
Pemuda manis itu kemudian mengganti pakaiannya, berniat menemui Minkyu. Ia sama sekali tidak bisa menunggu, dan membiarkan semuanya semu. Jika Minkyu belum menghubunginya, maka Wonjin harus menemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons - Winter ( Minkyu X Wonjin)
Fanfiction[Spin-off Ketiga; Completed] "kalau kamu bosen sama aku, bilang. Jangan tiba-tiba jalan sama orang lain terus biasa aja." Wonjin berucap, menahan air matanya. "aku sayang sama kamu, njin. kamu ngomong apasih?" "sayang tapi sikap kamu beda, kita brea...