Perayaan?

793 120 37
                                    

가슴의 꽃과 나무 시들어지고..
(The flowers and trees of my heart
are withering..)
깊게 묻혀 꺼내지 못할 기억..
(The memories are buried too deep,
I can't take them out..)

Playlist;
Akdong Musician - Time and Fallen Leaves.

.............❄❄

Binar penuh kebahagiaan tampak jelas di mata para mahasiswa yang dinyatakan lolos ujian osce, mereka saling berpelukan, meluapkan semua emosi, suka duka, dan kerja keras selama beberapa waktu terakhir. Sampai akhirnya satu beban telah di angkat dari pundak para mahasiswa kedokteran.

Wonjin pun merasakan hal yang sama, setelah dosen penguji mengumumkan bahwa semua mahasiswa di kelasnya dinyatakan lulus, tanpa ada satupun yang gagal, tentu saja itu merupakan berita baik.

Wonjin bisa melihat Eunsang yang sibuk berpelukan dengan Dongpyo, ia juga melihat bagaimana Junho dan Jungmo berteriak kesenangan, lalu bagaimana Keumdong dan Minhee mengoceh panjang tentang semua usaha yang mereka kerahkan demi lulus, di salah satu ujian mautnya anak kedokteran.

Pemuda gembul berparas manis itu terkekeh ketika sang tetangga, alias Jungmo merangkul pundaknya, sambil menaikturunkan alisnya, bermaksud menggodanya.

"Gak sia-sia gua tiap malem selalu ngapelin lo buat belajar, gua masih gak nyangka nama gua ada di daftar mahasiswa yang lulus osce." ujar Jungmo.

"Ck, gue selalu bilang ratusan kali kalo usaha gak pernah mengkhianati hasil, sekarang lo bisa lihat, hasil dari kerja keras lo."

Jungmo mencubit hidung Wonjin. "Iya-iya bawel!"

Wonjin sendiri meraung kesakitan, ia lantas mencubit pinggang Jungmo. "Sakit bego!"

Wonjin memutar bola matanya jengah, ia mengerucutkan bibirnya sebal, namun ekspresi merajuknya sirna ketika Minkyu tiba-tiba menghampirinya.

"Selamat, dear. Aku bangga sama kamu."

Jungmo menatap Minkyu malas, sedangkan Wonjin hanya memberikan ekspresi super datar, hingga ia menarik sudut bibirnya; tersenyum tipis pada pemuda yang masih berstatus sebagai pacarnya.

"Makasih, Kyu. Kamu juga selamat."

Dan ya, untuk pertama kalinya. Wonjin merasa canggung di dekat Minkyu, padahal sebelumnya ia tidak pernah secanggung ini berbicara pada Minkyu, mungkin ini disebabkan oleh kesalahpahaman yang belum selesai diantara mereka.

Namun ia harus berterimakasih pada Junho yang tiba-tiba ikut nimbrung, mencairkan suasana canggung yang sempat tercipta. "Kalian bertiga mau ikut makan-makan, gak? Sekalian ngerayain osce."

"Cih, lo ngajakin gua biar gua yang bayarin acara makan-makan lo kan? Ogah!!" tolak Jungmo mentah-mentah.

"Heh, gua gak sekere itu goblok! mentang-mentang holkay lo! Biar Minkyu sama Wonjin aja yang ikut, lo minggat aja sana!" sembur Junho.

"Enak aja! Kalo Wonjin ikutan, gua juga harus ikutan!" sanggah Jungmo tidak terima.

"Banyak bacot lo! gimana sama lo berdua, ikut gak?"

Wonjin mengangguk, ia tersenyum lebar. "Ayo, udah lama juga kita gak makan bareng-bareng. Iya kan, mogu?"

Jungmo mengiyakan setengah hati, sedangkan Junho langsung menatap Minkyu. "Heh belalang sembah, lo mau ikut gak?"

Cowok berpostur tubuh tinggi tersebut melirik Wonjin sekilas, menimbang apakah ia harus ikut atau tidak, ia cukup khawatir jika Wonjin akan merasa canggung jika ia ikut, namun Wonjin seolah memberi tanda kalau Minkyu bisa melakukan apa yang ia inginkan.

Four Seasons - Winter ( Minkyu X Wonjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang