Permen dan Saputangan

497 91 11
                                    

Hyungjun memerhatikan interaksi Wonjin dan Minkyu dari jauh, keduanya terlihat serasi dan saling melengkapi. Disana Wonjin dan Minkyu tengah duduk dipinggir lapangan sembari menikmati camilan ringan.

Wonjin tertawa ringan, wajahnya yang menggemaskan membuat siapapun yang melihatnya akan ikut merasa gemas dan ingin mencubit pipi gembilnya yang mengembang lucu ketika tertawa.

Begitu pula Minkyu yang tidak henti-hentinya menyentuh kedua pipi kekasihnya, membuat Wonjin merengut lucu; seolah kesal.

Tak lupa Minkyu juga mengusap helaian surai Wonjin yang hitam legam seolah tak pernah disentuh oleh semir rambut. Wonjin hanya tersenyum hangat sebagai respon perlakuan manis sekaligus hangat Minkyu.

"Lagi ngeliatin apa?"

Hyungjun sedikit tersentak, Ia kemudian menoleh dan mendapati sosok Hangyul. "Kak Hangyul? ngapain nyasar ke FK?"

Pemuda itu hanya tergelak, kemudian duduk dihadapan Hyungjun; menghalangi pandangan mata Hyungjun yang semula memandangi pasangan Wonjin-Minkyu.

"Gua tadi ada urusan sama anak BEM FK, ditambah belom makan siang jadi sekalian belok di kantin anak FK, eh liat lo lagi bengong."

Hyungjun meringis ketika mendengarnya. "Gue gak bengong kok, kak. Lagi mikirin nasib aja, apa gue beneran cocok jadi anak kedokteran? Rasanya kayak salah jurusan." curhat Hyungjun.

Jika kalian bertanya, apa Hyungjun dan Hangyul dekat? Jawabannya tidak terlalu dekat kalau menurut Hyungjun. Gak tau deh kalo menurut Hangyul.

Tapi yang pasti, mereka pertama kali saling mengenal saat Hangyul pindah dan menjadi tetangga apartemen Hyungjun. Mungkin saat SMA? Hyungjun tidak terlalu ingat.

Awal pertemuannya pun cukup lucu, saat itu Hyungjun sedang dalam mood cukup buruk karena nilai ujiannya sedikit tidak memuaskan. Ia berjalan lesu menuju apartemennya kemudian matanya memincing ketika melihat sosok pemuda yang terlihat mondar-mandir di depan pintu apartemennya.

Pikiran negatif Hyungjun mendominasi kepalanya. Tanpa pikir panjang, Hyungjun melepas tas sekolahnya kemudian memukulkan tas tersebut pada Hangyul sembari meneriakinya pencuri.

Sontak Hangyul yang awalnya ingin menyapa tetangganya namun ragu-ragu itu kaget bukan main, apalagi ia dituduh maling. Yang benar saja.

Jika mengingat moment memalukan itu, Hyungjun pasti meringis tidak enak.

"Seharusnya saat lo mikir kalo lo salah jurusan, lo harus ingat perjuangan lo buat mencapai posisi lo sekarang. Lo mungkin merasa kalau ini 'salah jurusan' tapi bisa aja lo cuma merasa jenuh atau butuh sandaran. Maklum sih, anak kedokteran sih lo."

Hyungjun memutar bola matanya, ia menyedot susu strawberry yang tadi dibelinya kuat-kuat. "Lo masih ada kelas, kak?"

Hangyul menggeleng. "Gak ada, gua ke kampus cuma mau bimbingan skripsi aja. Cuma kebetulan lagi ada perlu sama anak BEM FK."

Hyungjun mengangguk. Ngomong-ngomong, Hangyul ini anak FISIP yang sedang mengerjakan skripsinya.

"Buat biscuit dan sereal yang kak hangyul beliin tempo hari, makasih ya." ujar Hyungjun.

Hangyul mengangguk, lantas berdiri. "Gua mau pesen makan dulu, lo mau makan juga?"

Hyungjun menggeleng, ia ikut berdiri. "Gue mau ke kelas aja, kak. Bentar lagi masuk soalnya."

Hangyul tersenyum, kemudian mengacak rambut Hyungjun lembut. "Dosennya dengerin," lantas Hangyul mengeluarkan permen berperasa buah kemudian memberikannya pada Hyungjun. "biar lo gak ngantuk~"

Four Seasons - Winter ( Minkyu X Wonjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang