Seorang gadis tengah berjalan dengan setengah nyawa-nya menuju ke arah dapur. Bagaimana tidak? Yoonji berjalan dengan keadaan seperti seseorang yang tidak memiliki semangat untuk menlanjutkan hidup.Dia berjalan dengan bungkuk, dengan tubuh yang di lemaskan sampai-sampai mungkin saja bila ada angin dia akan terhempas jauh.
Hari ini bukanlah akhir pekan. Namun seluruh sekolah yang ada di kota ini di liburkan. Dan hal itulah yang membuat Yoonji masih ada di rumah hingga siang ini.
Memang menyenangkan ketika sekolah di tiadakan untuk beberapa hari. Namun menyebalkan bila penyebabnya adalah hal yang tidak pernah di inginkan semua orang.
Hal ini terjadi karena adanya sebuah ledakan besar di pusat kota, dan hal itu membuat kerugian yang sangat besar bagi orang-orang yang terkena dampaknya.
Sebenarnya isu akan ledakan ini telah ada sejak empat hari yang lalu. Namun karena dianggap sebagai isapan jempol belaka, kabar itu perlahan menghilang menyatu dengan tanah.
Tidak ada lagi yang membicarakannya sampai muncul kabarnya di berita tv pagi ini.
Dan itu juga sebabnya bibi yang bekerja di rumahnya tidak datang hari ini. Meminta izin untuk tetap dirumah dan menjaga putra kecil sematawayangnya.
Sehingga Yoonji sendiri yang harus pergi ke dapur dan menyiapkan makanannya.
Mungkin saja kalian berpikir kenapa tidak pesan saja?
Tetapi hari ini semua jaringan internet di putus, bagaimana cara memesannya?Polisi mengatakan bahwa kemungkinan ini adalah tindakan terorisme. Namun belum di ketahui motifnya.
<<_>>
Setelah berita tentang ledakan itu gempar, Jungkook menelponku.
Ternyata dia sedang bersama teman ayahnya menyelidiki kasus ini. Benar juga, aku belum mengatakannya pada kalian.
Ayah Jungkook adalah seorang mantan polisi. Tepatnya Kepala kepolisian. Oleh sebab itu dia mengenal dekat dengan beberapa dari mereka. Impiannya adalah menjadi seorang detektif, dan kurasa itulah sebabnya dia selalu tertarik dengan berbagai kasus seperti ini.
"Bagaimana disana?"
"Baik-baik saja bodoh! Kau kan juga tahu kalau rumahku tidak dekat dengan tempat ledakan "
"Tetap saja bahaya, orang jahat itu tidak bisa di tebak!"
"Yaya terserah dirimu ya tuan sok tau. Dimana kau sekarang?"
"Aku? Aku sedang membantu kenalanku yang menangani kasus ini. Hebatkan?"
"Jangan bilang selama ini kau bolos sekolah untuk hal ini?!!"
"Au au au..suaramu tolong di kecilkan! Telingaku sakit..
Tentu saja tidak, aku punya urusan lain dan aku itu itu IZIN bukannya BOLOS. Mengerti nona?""Terserah padamu ya Jung. Pastikan saja dirimu aman.."
"Tentu saja. Sudah dulu ya, tugasku masih banyak. Byee"
Pipp
Kira-kira seperti itulah pembicaraan kami.
Aku tidak habis pikir, mau bagaimanapun orang-orang mengatakan bahwa dia tampan dimataku dia tetap bodoh seperti biasa.
Persetan dengan Jungkook. Sekarang yang aku pikirkan adalah apa yang harus kubuat untuk makan?

KAMU SEDANG MEMBACA
LeGio
FanfictionTidak semua hal dapat kita percayai hanya dengan pandangan. Terkadang ada banyak hal yang tidak kita sadari. Sama seperti sebuah buku. Memiliki sebuah judul namun terdapat banyak tulisan di dalamnya. Entah apa yang akan terjadi nanti. Tapi kuharap s...