"Dami, kau pindahan dari sekolah mana?"
Aku saat ini sedang berusaha mengorek informasi dari perempuan didepanku ini.
"Aku? Aku pindahan dari luar negri, dari Australia tepatnya."
"Oh, jadi itu sebabnya saat jam Miss ana tadi kau begitu lancar berbicaranya "Dia mengangguk sambil tersenyum.
Aku bahkan tidak mengerti, dia terlihat polos tapi banyak rahasia yang sedang tersembunyi saat ini.
"Aneh ya, kau anak baru tapi tidak dipersilahkan untuk memperkenalkan diri di depan kelas. Bagaimana kalau teman-teman lain tidak bisa dekat denganmu? Benarkan?"
Dia terdiam sebentar sebelum menjawab. "Hemm itu aku yang memintanya pada guru. Aku memiliki phobia berbicara didepan umum, itu sebabnya. Tapi tenang saja, seiring berjalan waktu pasti aku bisa berbaur. Kalaupun tidak, ada kau kan Yoonji"
Percaya atau tidak, senyumnya Dami terlihat menyeramkan bagiku.
+++
Rasanya aneh berbicara banyak dengan orang yang satu sekolah denganku selain Jungkook.
Biasanya memang banyak yang berbicara denganku, tetapi aku akan menanggapinya sesedikit mungkin. Dan karena hal itu lama-lama mereka semua mulai menyerah untuk mendekatkan diri denganku.
Aku tidak menyesal sama sekali, karena aku tau mereka tidak tulus benar-benar ingin berteman denganku. Melainkan mencari keuntungan dariku entah untuk nilai maupun uang.
Oh tidak, bukannya aku hanya mengada-ngada. Hal itu benar-benar pernah terjadi padaku.
Tepatnya saat aku SMP kelas 3. Aku pernah begitu mempercayai orang dan akhirnya aku hanya di manfaatkan.
Mereka berteman denganku karena diminta oleh orang tua mereka yang sedang memiliki urusan dengan perusahaan ayahku. Dibelakangku mereka justru menjelekkan dan juga mencemooh.
Sejak itu aku tidak pernah lagi memiliki hubungan pertemanan-sebelum akhirnya mengingat Jungkook-yang seperti itu.
Aku tersenyum melihat Hoya memakan sosis dengan lahap. Hoya adalah nama Anjing jalanan yang saat ini ada di depanku.
Dia sangat lucu, namun tidak ada yang merawatnya. Aku pikir itu mungkin karena mata sebelahnya yang buta.
Aku ingin memeliharanya, tetapi tidak bisa karena ibuku alergi pada bulu hewan. Pada akhirnya aku hanya bisa memberinya makan setiap malam secara diam-diam seperti ini di pekarangan rumahku.
Beberapa waktu belakangan, saat melihatnya aku menjadi teringat dengan seseorang.
Sinar putih panjang menyorotku. Karena silau aku menutup mataku, tidak bisa melihat.
Tapi dari suaranya aku tau kalau itu adalah suara mobil. Orang yang sudah di tunggu sejak tadi datang.
Dia adalah Jeon Jungkook. Ya, ibu dan ayah mengundang Jungkook untuk makan malam. Hari dimana Jungkook mengantarku pulang, ibu melihatnya.
Dan sejak itu keluarga ku bertemu lagi dengan Jungkook.
Hoya sudah pergi beberapa waktu lalu. Aku berlari kecil untuk membuka pagar, ingin menyambut Jungkook.
Mobilnya masuk, dan menunjukan lelaki dengan stelan Jas yang sangat cocok dengannya.
Ya, kami menggunakan pakaian formal.
Entahlah, ini sudah menjadi kebiasaan setiap ada perjamuan makan.
Aku mendekatinya, namun sedikit terkejut mendapati ada satu orang lagi yang kekuar dari mobil itu. Ternyata Jungkook tidak sendirian, melainkan bersama seorang wanita dewasa dengan pakaian yang modis.
![](https://img.wattpad.com/cover/183921537-288-k495438.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LeGio
FanfictionTidak semua hal dapat kita percayai hanya dengan pandangan. Terkadang ada banyak hal yang tidak kita sadari. Sama seperti sebuah buku. Memiliki sebuah judul namun terdapat banyak tulisan di dalamnya. Entah apa yang akan terjadi nanti. Tapi kuharap s...