Matahari mulai tertidur, langit tidak seterang siang lagi.Dan sialnya hujan turun dengan begitu lebatnya tanpa permisi di luar sana. Aku bisa melihat dari jendela kamar, cahaya dari petir terus berkedip disana..sesekali membuat jantungku terasa ingin meloncat saat datang suara keras yang normal itu.
Pada akhirnya aku tidak membiarkan Dami bertamu. Aku dan dia yang mencurigakan didalam rumah yang tidak ada orang lain selain kami? Membayangkannya saja bisa membuatku merinding.
Sebuah pesan kembali masuk ke ponselku. Dari Jungkook.
Buka pintunya.
Dan benar saja, dia ada disana didepan pintu rumahku. Dengan tubuh yang hampir basah sepenuhnya karena hujan.
"Kau bodoh ya? Tunggu sebentar"
Aku berlari kecil untuk mengambil handuk dan kembali memberikannya untuk Jungkook.
"Ish, aku kan khawatir kau sendirian dirumah"
Beberapa waktu lalu aku saling berkirim pesan dengannya. Aku juga mengatakan bahwa tidak ada siapa-siapa disini. Dia tidak akan berbuat yang aneh-aneh kan?
"Masuklah, aku akan membuatkan minum dan mengambil baju lama ayah. Mungkin saja ada yang pas dengan ukuran tubuhmu".
Lihat, dia mengangguk dengan patuh. Wajahnya yang tanpa ekspresi itu kadang justru terlihat menggemaskan.
Aku menggerakan kakiku menuju dapur, membuat minuman yang hangat untuknya. Meski tidak bisa memasak setidaknya aku masih bisa membuat minuman.
Sebenarnya aku sedikit lega karena Jungkook datang. Aku tidak seberani itu, aku hanya tidak mau menunjukan ketakutanku.
"Ini, dan ganti bajumu dengan ini. Kamar mandinya di sebelah sana"
"Terima kasih"
Ketika dia masuk kamar mandi, aku mengikutinya dari belakang. Tidak ikut masuk tentu saja, hanya berdiri di depan pintu.
"Jung, kau akan menginap?"
"Iya, setidaknya malam ini" Jawabnya dari dalam. Aku mengangguk mengerti.
"Tapi kau akan tidur dimana? Aku tidak bisa memberikan kamar orang tuaku ataupun kamar asisten rumah tangga."
"Kamar tamu Yoonji bodoh" Jawabnya dari dalam.
"Ish, aku tauu Jungkook yang lebih bodoh. Tapi karena lama tidak ada yang menempati, kamarnya menjadi sangat berdebu. Aku alergi okay? Aku tidak mau sakit hanya untuk menyiapkan tempat untukmu tidur" Aku menjawab dengan tegas. Debu adalah musuh besarku, bahkan kemungkinan besar berdiri di depan kamar itu saja bisa membuatku terserang flu selama seminggu.
Seandainya bibi belum pergi..aku sedikit menyesal dia tidak ada disini.
Tiba-tiba pintunya terbuka, menampakan kepala dan badan kelinci besar itu.
"Kalau begitu kamarmu saja, pasti nyaman dan tidak berdebu. Iya kan?" Dengan seringai dan alis yang terangkat.
Terkutuklah kau Jeon kelinci Jungkook.
<<__>>
Pada akhirnya dia benar-benar tidur di kamar ini, bersamaku.
Setelah makan malam sederhana-Mie-kami beranjak untuk tidur.
Awalnya dia ingin tidur di sofa, tentu saja aku tidak mengizinkan. Seorang tamu tidur di ruang tamu? Manisnya.
Tapi setelah kupikir-pikir lebih bodoh lagi aku menyuruhnya benar-benar tidur dikamar ini.Seorang lelaki dan perempuan SMA, tidur di dalam sebuah kamar, dan dirumah yang tak ada siapapun selain mereka. Gila, jika ini masuk koran nama keluarga bisa hancur dalam beberapa menit.
"Fyuuh, tenang Yoonji. Ini hanya tidur dan lagipula kalian tidak satu ranjang" Bisikku pada diri sendiri.
Aku berbalik, sedikit melihat kebawah yang menampakan Jeon Jungkook.
Aneh, aku benar-benar begitu santai jika bersama anak ini. Aku tidak waspada, tidak canggung dan merasa asing.
Mungkin ikatan persahabatan itu memang ada di dunia ini. Padahal aku tidak mengingat beberapa kenangan masa kecil kita, satupun tidak ada yang muncul meski aku berusaha keras untuk mengingatnya.
Setiap dia membicarakan hal yang berhubungan dengan masa kecil kita
Aku selalu menanggapinya dengan sederhana tanpa emosi berlebihan, tidak yakin dengan ingatan sendiri dan terlalu takut membuatnya tersinggung lagi.
Mengingat memori bersama sendirian terdengar menyedihkan.
"Kau sebenarnya tidak tau kan?"
Kedua alis ku bergerak mendekat, itu Jungkook.
Punggung yang sebelumnya kulihat berganti dengan wajahnya yang menatapku lekat.
"Ketika aku mengatakan kalau aku adalah anak yang samgat disayangi oleh ayahku. Semuanya yang berhubungan dengan orang tuaku."
"Kau sebenarnya tidak ingat apapun, semua cerita yang ku ceritakan padamu sebagian besar tidak pernah ada. Masa kecil kita tidak seindah dan senormal itu Yoonji. Khususnya untuk diriku"
"A-apa yang kau maksud? Tidak senormal itu?" Jantungku berdetak tidak normal
Kenapa?
Kenapa perasaan ini?
"Jelaskan padaku apa yang kau tau, dan akan aku jelaskan juga tentang kita. Hubungan sebenarnya antara dirimu dan diriku"
Tbc
Marry Christmas & Happy New Year!!
Chapter baru di tahun yang baru 🕊💜💜Udah sekolah online lagi nih 🤐
![](https://img.wattpad.com/cover/183921537-288-k495438.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LeGio
FanficTidak semua hal dapat kita percayai hanya dengan pandangan. Terkadang ada banyak hal yang tidak kita sadari. Sama seperti sebuah buku. Memiliki sebuah judul namun terdapat banyak tulisan di dalamnya. Entah apa yang akan terjadi nanti. Tapi kuharap s...