6. Hometown

1.1K 203 36
                                    

Kelima peneliti yang selalu menyiksa ketiganya kini diikat ibu jarinya dan digantung. Jika diikat menggantung di pergelangan tangan saja sudah sakit apalagi jika yang menahan beban tubuh hanya ibu jari kedua tangan.

Dan itulah yang dirasakan oleh kelimanya. Karenanya, mereka berusaha meminimalkan pergerakan mereka agar tidak terlalu menyakiti ibu jari mereka dan karena mereka juga ketakutan karena melihat ketiga kelinci percobaan mereka kini membalik keadaan.

"Let's see, where should we start?" kata Lalice melihat-lihat alat penyiksaan yang ada di ruangan itu.

"Bagaimana kalau ini?" tanya June tanpa bisa lagi menutupi kegirangannya ketika menemukan berbotol-botol racun yang selalu dimasukkan ke tubuh Dongmin dan sesekali dimasukkan ke tubuh Lalice dan June.

"That's a good idea, bro," ujar Dongmin sumringah. "Oh! ups my bad," desisnya ketika ia kelebihan memasukkan dosis racun pada suntikannya.

"Tidak apa, mereka orang dewasa, dosisnya memang harus lebih banyak dari kita kan?" tanya Lalice dengan tatapan polos menggemaskan.

Dongmin mengendik tak acuh kemudian melangkah ke arah kelima orang yang tergantung dan menusukkan suntikan racunnya ke leher kelimanya tanpa peduli itu tempat yang tepat atau tidak.

Sedangkan Lalice asik memotong kuku kaki, oh maksudnya menusuk-nusuk kuku kaki kelimanya melalui sela-sela kuku dengan cueknya.

Jangan tanya bagaimana keadaan kelimanya kini, karena yang bisa mereka lakukan hanyalah menjerit sambil berusaha untuk tidak terlalu banyak bergerak karena rasanya ibu jari mereka seperti sudah hampir putus.

Lalice memekik kesal ketika salah satu dari kelimanya hampir saja mengencinginya saking ketakutannya. "Brengsek!" jeritnya yang membuatnya tanpa ragu menendang-nendang penis mereka berkali-kali.

Penyiksaan kepada kelimanya terus berlanjut selama hampir dua jam hingga June merengek kalau ia sudah mulai bosan dan ingin cepat keluar dari asylum terkutuk ini. Lagipula kelima peneliti itu sepertinya sudah tidak sanggup bertahan jika dilihat dari kondisi mengenaskan mereka.

"Berterima kasihlah pada adikku karena jika menurutiku, aku masih belum puas menyiksa kalian. Karena apa yang kami lakukan belum sebanding dengan penyiksaan sembilan tahun kalian!" dengus Lalice memenggal kepala kelimanya dengan menggunakan katana nya.

__________

Lalice, June dan Dongmin berbagi tugas menghilangkan barang bukti yang ada.

June menghapus jejak rekaman cctv dari sejak mereka masih bocah hingga kejadian barusan lalu merusak semua perangkat elektronik yang ada di asylum.

Lalice menghancurkan semua bentuk laporan tertulis dengan membakarnya lalu mencuri uang dan benda berharga yang ada.

Sedangkan Dongmin, mencuri obat-obatan, cairan kimia dan racun yang disimpan di asylum.

Setelah mereka puas, ketiganya dengan cuek mandi di kamar mereka masing masing dan berganti pakaian lalu keluar dari asylum dan membakarnya untuk berjaga-jaga siapa tahu masih ada barang bukti yang tertinggal.

Ketiganya memandangi asylum terbakar tempat penyiksaan mereka untuk terakhir kalinya sebelum melangkah pergi dan menghilang dalam kegelapan malam.

¤¤¤

Di kota yang cukup jauh dari asylum, di jalanan Silk Road yang sepi dan gelap, tiga orang manusia berpakaian serba hitam mengendap-endap mendekati sebuah bangunan bertingkat dua yang terbengkalai sejak pemiliknya ditemukan meninggal mengenaskan.

Sejak itu tidak ada yang pernah berani masuk ke dalam rumah berbentuk minimalis itu. Selain karena ahli waris, satu-satunya anak yang diyakini masih hidup juga menghilang tanpa jejak.

The Angels of Death - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang