12. Lee Family Case

881 147 31
                                    

Lalice, Eunwoo dan June sedang berada di kantin kampusnya ketika dua orang yang mengaku polisi berjalan memasuki kawasan kampusnya dan menanyai siapapun yang bisa mereka tanyai mengenai Yunji.

Tidak merasa memiliki kepentingan, ketiganya hanya memperhatikan sekilas lalu larut dengan makanan di hadapan mereka.

"Jadi, liburan musim panas nanti kita akan ke Nottingdale? ngapain?" tanya Lalice ke June.

"Menjenguk grandparents kita," ucapnya sambil menyuap nasi gorengnya.

"Grandparents? Maksudnya dari pihak daddy? Heran, kok aku seperti tidak mengenal mereka ya?" tanya Lalice ke dirinya.

"Itulah yang aneh. Akupun tidak memiliki memori tentang mereka, bahkan tidak ada foto mereka di album keluarga kita," jelas June menatap manik bulat kakak kembarnya.

"Maksud kalian, kalian tidak mengenal grandparents kalian sendiri? Karena itu kau menyarankan kita untuk berlibur ke Nottingdale?" tanya Eunwoo menatap June.

Sebelum June sempat menjawabnya, salah seorang dari polisi yang sejak tadi sibuk mencari siswa yang mengenal Yunji menginterupsi pembicaraan mereka.

"Permisi...," ujarnya sambil memperlihatkan lencananya.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya June menatap lencana polisi yang baru saja diperlihatkan si polisi.

"Hanya penyelidikan rutin. Jangan merasa terlalu merasa tertekan. Apa kalian mengenalnya," ujar si polisi yang memperlihatkan sebuah foto seorang gadis berambut bob.

Lalice dan June menggeleng sedangkan Eunwoo mengangguk membuat polisi yang bertanya sedikit bingung sebelum melanjutkan penyelidikannya.

"Bagaimana kau mengenalnya, apakah kau berteman baik?" tanya polisi itu yang tanpa permisi sudah mendudukkan bokongnya di kursi panjang tepat berada di hadapan Eunwoo.

"Hmm, tidak bisa dibilang kenal dekat. Kami bahkan sepertinya baru benar-benar berbicara kemarin siang saat jam makan siang," jelas Eunwoo sambil mengingat-ingat interaksinya dengan Yunji.

"Kenapa? Memang apa yang terjadi padanya? Apa ia kabur dari rumah?" tanya Lalice bertubi-tubi dengan wajah ingin tahu.

Si polisi mengacuhkan pertanyaan Lalice dan kembali menanyai Eunwoo. "Apa yang kalian bicarakan?" tanyanya bersiap menuliskan jawaban Eunwoo pada buku sakunya.

"Bukan sesuatu yang penting, hanya pernyataan perasaan saja," jawab Eunwoo cuek.

"Oh lalu?"

Eunwoo mengernyit menatap si polisi yang ternyata tertangkap manik si polisi, "Ah hanya pertanyaan sesuai prosedur," senyumnya.

"Oh! Well, perempuan itu menyatakan perasaannya padaku, tapi aku menolaknya," jawab Eunwoo acuh menyeruput minuman sodanya.

"Kau tidak tahu namanya?"

"Hmm, entah. Apa itu penting?" tanya Eunwoo kembali mengernyit tidak mengerti.

"Hanya bertanya. Jadi kau tahu namanya atau tidak?" tanya si polisi sedikit memaksa.

"Aku lupa, tapi dia bermarga Lee, kalau tidak salah," jawab Eunwoo ringan sambil mengendikkan bahunya.

"Lalu, kalian berdua benar-benar tidak mengenalnya?" tanya si polisi yang kini menatap Lalice dan June.

"Nah, I don't think so," jawab Lalice menatap si polisi sebentar lalu kembali sibuk memakan makanannya.

"Sama.." jawab June singkat memandangi wajah polisi yang berada di sampingnya. Mempelajari raut wajahnya.

The Angels of Death - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang