Lalice berjalan menyusuri lorong, meninggalkan jenazah para tentara yang mati akibat ulah mereka sendiri.
Saat ini, tujuannya adalah mendatangi June dan Eunwoo berada. Tetapi baru setengah perjalanan, diujung lorong, telah menunggu seorang pria kurus berkacamata yang memandang tajam padanya.
Dengan menghela nafas panjang, Lalice tetap melanjutkan perjalanannya tidak mempedulikan si pria itu.
"Berhenti! Kalau kau tidak ingin berakhir tragis," desis si pria.
Lalice memiringkan kepalanya menatap pria yang baru saja memperingatinya. "And who the hell are you?"
"Zero! Petualanganmu selesai sampai disini, woman!"
Lalice tertawa kencang mendengar gertakan Zero. "Jika aku tidak mau, apa yang akan kau lakukan?"
Sedetik kemudian, tubuh Lalice sudah terangkat tinggi, dicekik oleh Zero tanpa belas kasihan yang membuat Lalice sedikit terkejut sebelum akhirnya dengan cepat dapat menguasai keterkejutannya.
"Si....al!" umpat Lalice ketika menyadari kalau ia harus bertindak cepat sebelum ia kehabisan udara dan menyebabkan otaknya mati.
Dengan sedikit kesulitan, Lalice menggenggam kedua pergelangan tangan Zero dan berusaha mematahkan tulangnya dengan mencengkeramnya. Namun Lalice kesulitan karena pandangan matanya mulai menggelap yang artinya ia hampir kehilangan kesadaran.
__________
Eunwoo yang sudah menyerahkan Cynthia Koo ke June, kini sedang mencari Lalice. Entah kenapa ia merasa kalau ia harus mencari kekasihnya itu.
Betapa marahnya ia ketika ia melihat tubuh Lalice yang terangkat tinggi berusaha melepaskan cekikan seorang pria.
Tanpa berpikir, Eunwoo berlari secepatnya lalu melompat menendang kepala Zero dari samping yang membuat Zero terpental dan melepas cekikannya pada Lalice yang sedikit terhempas.
"Are you okay?" tanya Eunwoo kepada Lalice yang sedang meraba lehernya sambil terbatuk-batuk.
"Kau butuh minum, aku carikan dulu!" panik Eunwoo.
"Sto...stop!" desis Lalice parau sambil menunjuk ke arah Zero yang sudah kembali bangkit dan berlari dengan cepat ke arah Eunwoo.
Zero melompat memutar dan mendaratkan tendangan ke arah Eunwoo yang ditangkisnya dengan punggung tangannya dalam keadaan jongkok, membuat Zero sedikit terpental kebelakang karena dorongan dari tangkisan Eunwoo.
"Kau melukai kekasihku?" desis Eunwoo dingin dengan sorot mata tajam sambil berdiri.
Tanpa menunggu jawaban, Eunwoo melesat maju, mengikis jarak antara dirinya dan Zero.
"You wanna play?" seringai Eunwoo menyeramkan. "Lets play then!" ujarnya sambil menurunkan badannya lalu mentackle pergelangan kaki Zero sehingga menyebabkan Zero yang tidak siap terjungkal.
"Noone! I said noone in this world can hurt my woman!" ancam Eunwoo sebelum melompat dan menjatuhkan siku tangannya ke arah ulu hati Zero yang dengan susah payah berhasil menghindarinya dengan berguling menjauh.
Karena jika tidak, sudah bisa dipastikan kalau tulangnya akan patah, senasib dengan lantai yang hancur karena serangan Eunwoo.
Belum sempat Zero berdiri tegak, sebuah tendangan di dagunya kembali di lancarkan Eunwoo yang lagi-lagi membuat Zero terjungkal.
Tanpa memberi jeda, Eunwoo kembali menginjak dada Zero hingga muntah darah sebelum akhirnya mencekik leher Zero, mengangkatnya dengan mudah dan membantingnya lagi ke lantai.
![](https://img.wattpad.com/cover/198268848-288-k785741.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels of Death - The Beginning
ActionSeason 2 : The Angel of Death - Encounter Season 3 : The Angel of Death - Finale *** ⚠🔞 Warning : This story contains violence, indecent language and adult contains!! Please be wise 🔞⚠ Twins - Lalisa and Junhoe were a little ball of sunshine. Ever...