18. Coming Home

752 147 13
                                    

Sementara Lalice, Eunwoo dan June sedang berada di Nothenshire, team detektif Jinhwan mengalami sedikit kemajuan dalam penyelidikannya.

Setidaknya mereka menyimpulkan kalau pelakunya lebih dari satu orang, walau belum bisa dipastikan berapa jumlah pastinya.

"Ini sungguh melelahkan. Apa benar-benar tidak ada petunjuk sama sekali?" tanya Jinhwan tidak kepada siapa-siapa.

"Mereka benar-benar bermain aman. Tidak ditemukan sidik jari ataupun DNA yang tertinggal," keluh Rosé.

"Ini aneh," kata Donghyuk.

"Kenapa?" tanya Jennie yang menatap Donghyuk dengan mata mengantuk. Maklumlah, karena hari sudah begitu malam menjelang pagi jadi tidak heran kalau mereka sudah mengantuk.

"Kalian ingat kasus ibu dan anak yang dibunuh? Divisi tiga sama sekali belum berhasil menangkap pelakunya. Dan ini sudah lebih dari satu minggu. Biasanya Angel, maksudku Grim Reaper akan bertindak cepat jika ada kejadian yang tidak adil seperti ini. Lantas mengapa kali ini mereka belum bertindak?" tanya Donghyum menatap rekan-rekannya.

"Ah benar juga. Biasanya dalam waktu kurang dari seminggu mereka akan membunuh pembunuhnya. Terlebih jika kasusnya melibatkan ketidak adilan seperti ini," kata Rosé menyetujui ucapan Donghyuk.

"Antara mereka belum mendengar atau sedang tidak berada di New Neamh," ujar Mingyu tiba-tiba menjawab pertanyaan rekan-rekannya.

"Tapi rasanya tidak mungkin grim reaper tidak tahu jika mereka berada di New Neamh, bukan? Karena kasus ini diberitakan di media cetak," kata Mingyu lagi sembari menyesap kopinya yang masih mengepul.

"Benar juga. Terlebih selama ini mereka seakan punya mata dimanapun, jadi harusnya mereka tidak akan ketinggalan berita apapun," kata Chanwoo yang akhirnya tertarik mendengarkan diskusi rekan-rekannya.

"Kalau begitu, Jennie dan Chanwoo, tolong data setiap penduduk di New Neamh yang keluar kota dalam jangka waktu 2 minggu terakhir," perintah Jinhwan. "Mungkin kali ini kita bisa menemukan grim reaper," lanjutnya.

¤¤¤

Di kegelapan malam New Neamh , seorang lelaki berjalan pelan dengan tatapan marah, memantau setiap kegiatan yang terjadi disekitarnya.

Di beberapa sudut lorong temaram, ia menangkap beberapa pasangan sedang memagut liar bahkan beberapa diantaranya sedang bersenggama. Sungguh membuatnya jijik.

Bukan hanya di lorong, di pinggiran jalan, para wanita berpakaian dengan pakaian kurang bahan sedang bersender di tembok-tembok dingin toko-toko yang telah tutup sambil metokok bahkan beberapa dalam keadaan mabuk obat atau minuman keras.

Sebagian lagi, terlihat sedang berbicara satu sama lain dan beberapa diantara mereka bertransaksi dengan gaya menggoda ke para lelaki hidung belang yang haus belaian wanita atau hanya sekedar menghabiskan malam yang dingin.

Wajah Mr Sullivan, nama lelaki itu, terlihat ingin muntah melihat sekitarnya. Rasanya darahnya begiti mendidih ingin memberi pelajaran kepada para wanita jalang itu.

¤¤¤

Kedua kembar Kwon dan Eunwoo akhirnya tiba di New Neamh dengan menggunakan kereta api setelah melalui perdebatan yang panjang.

June memaksa untuk pulang menggunakan pesawat karena dirinya mendapat firasat buruk, jauh lebih buruk ketika mereka tiba di Nottingdale.

Tapi Lalice membujuknya dan berhasil meyakinkannya kalau firasatnya justru mengatakan kalau mereka harus tiba lebih lama dari biasanya.

Walau June tidak yakin, ia tetap kalah suara karena Eunwoo sudah dipastikan akan sependapat dengan Lalice. Jadi ia akhirnya terpaksa mengalah.

__________

The Angels of Death - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang