Chapter 10 |Lelah|

1.1K 87 43
                                    


Menyapu sudah Irish lakukan. Sekarang gadis itu tengah mengepel ruang tengah. Para maid lainnya yang melihat Irish bekerja sendirian merasa kasihan, apalagi saat Irish mengusap peluh didahinya yang menetes. Ingin sekali membantu tapi majikan mereka tak mengizinkan. Akhirnya mereka memilih untuk melakukan pekerjaan lain, sesekali juga mereka memberikan semangat untuk Irish.

"Ayo Irish, kamu bisa. Kamu pasti bisa. Tinggal dikit lagi semuanya selesai!" Batin Irish dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

Jam sudah menunjukan pukul 6. Dan Irish baru selesai mengepel. Gadis itu berjalan tertatih-tatih menuju gudang untuk mengembalikan peralatan tadi. Begitu masuk ke dalam gudang. Irish langsung terduduk lemas. Peluh membasahi seluruh tubuhnya. Bahkan tangannya saja serasa tidak bisa diangkat saking lelahnya.

Irish memejamkan matanya seolah menetralkan rasa lelah yang menyerang.

"Huftt..." Irish membuka matanya. Ia bangkit secara perlahan dengan tangan yang menempel ditembok sebagai pegangan.

Tugas Irish selanjutnya adalah memasak. Tapi sebelum itu Irish pergi ke kamar mandi lebih dulu untuk sekedar cuci muka. Sebenarnya ia ingin mandi, tapi karena waktu tidak kemungkinan untuk melakukan hal itu, Irish mengurungkan niatnya.

"Non irish". Suara bisikan itu membuat Irish refleks menoleh ke sumber suara. Terlihat disana ada seorang maid yang kira-kira masih berkepala 3. Maid itu berjalan menghampiri Irish.

"Non mandi dulu aja. Biar saya yang masak. Kebetulan nyonya lagi keluar sama non via".

Ada rasa lega di hati Irish mendengar itu. Tanpa pikir panjang Irish mengangguk. Dirinya memang perlu mandi. Badannya sudah bau keringat. Wajahnya pun juga sudah kusam dan berminyak.

"Yaudah, Irish mandi dulu ya mbak ranti." Pamit Irish.

Maid bernama ranti tersebut mengangguk. "Tapi non jangan lama-lama ya, takutnya nanti nyonya keburu pulang duluan". Ada rasa cemas saat ranti mengucapkan kalimat tersebut.

Irish lagi-lagi mengangguk. "Mbak tenang aj. Kalo gitu Irish pergi dulu ya." Ujarnya lalu berlari kecil menaiki tangga setelah mendapat persetujuan dari ranti.

***

Irish berlari secepat kilat menuju dapur saat mendengar deru mesin mobil masuk ke area rumahnya. Irish yakin itu mobil rena. Maka dari itu tak ingin ketahuan, Irish langsung menghampiri ranti yang sedang memasak untuk mengambil alih pekerjaan wanita itu.

"Mbak cuci piring aj. Biar aku yang masak. Ma--nyonya udah dateng". Hampir saja Irish salah memanggil nama rena dengan sebutan mama.

Ranti mengangguk cepat. Ia menyerahkan sotel yang dipegangnya pada Irish. Irish menerimanya. Gadis itu lantas mengangkat ikan yang dirasa sudah matang kemudian diletakkan di wadah besar.

Semua sudah hampir selesai. Irish dan ranti menyiapkan segala perlengkapan makan di meja makan. Setelahnya barulah Irish menyiapkan makanan yang telah dimasak tadi.

Suara high heels yang bertabrakkan dengan lantai membuat suara yang sangat nyaring menggema di rumah itu. Rena dan via baru saja masuk ke dalam rumah dengan belanjaan yang lumayan banyak. Mereka menyerahkan belanjaan itu pada salah satu maid yang berpapasan dengan mereka agar maid itu membereskan belanjaannya lebih dulu. Usainya via dan rena langsung menuju meja makan dan langsung duduk disamping kursi masing-masing.

Irish tidak tinggal diam. Gadis itu lantas mendekat dan membantu kedua majikannya itu untuk mengambil minum dan makanan.

"Ma, papa mana? Kebiasaan deh jam segini belum pulang!" Ucap via tiba-tiba berbicara.

The Nerdy Girl ( Season 1 Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang