Chapter 15 | Maaf 2|

1.1K 71 37
                                    


Irish!!"

"Irish kamu dimana?!!"

"Irish!!"

Teriakan rey tersebut hanyalah sia-sia. Sama sekali tak ada sahutan dari orang yang dipanggilnya.

"Ir--"

"Nyari siapa atuh?". Tiba-tiba dari belakang rey, ada seorang pria tua yang diyakini adalah petugas kebersihan di sekolah itu.

"Em.. bapak liat irish nggak?" Tanya rey cemas.

Bapak itu nampak berpikir sejenak. "... irish? Cewek yang bareng sama kamu itu?" Tanya nya memastikan. Rey mengangguk.

"Oh...tadi sih, saya sempat papasan sama nak irish."

"Dimana?" Tanya rey cepat.

"Dijalan kearah toilet."

"Makasih ya pak, saya permisi dulu!" Pamit Rey dan berlari tergesa-gesa menunu toilet cewek.

____

Irish berkaca dicermin yang ada toilet. Penampilan nya sungguh memprihatinkan. Irish meringis meratapi nasibnya sendiri.

"Mirip orang gila komplek sebelah", Gumamnya. Tanpa lama lagi gadis itu langsung melepas kacamatanya dan membasuh wajahnya. Menggosoknya dengan tangan agar noda dari spidol itu luntur.

Selesai dengan wajahnya, irish ganti melepas kunciran tak jelas di kepalanya. Belasan karet terkumpul berkat ulah avia dan gina. Irish menatap karet tersebut sesaat lalu beralih menatap dirinya lewat cermin. Rambutnya acak-acakan. Dia menghela nafas. Tangannya merogoh saku diseragam putih itu dan mengambil sisir kecil yang selalu ia bawa.

Dengan hati-hati irish menyiris rambutnya. Bukan karena rambutnya mudah rontok, hanya saja kaki sisir itu memiliki ujung yang sedikit runcing yang bisa saja menggores kulit jika terlalu keras menekan.

Irish memasukan sisir itu setelah selesai menggunakannya. Ia menatap ke cermin. Senyum tipis terbit dibibirnya. Syukurlah, penampilannya sudah tidak seburuk yang sebelumnya.

Tak...tak...tak...

Irish menoleh saat ia mendengar suara langkah kaki dari beberapa orang yang kamu yakini akan menuju tempatnya. Gadis itu terdiam melihat dua siswi dari kelasnya yang menatapnya dengan kening berkerut. Kedua siswi itu berjalan mendekat. Memperhatikan irish dengan seksama.

"Lo...irish kan?" Tanya salah satunya.

Irish mengernyit. Perasaan tiap hari ketemu? Kok mereka masih nanya aku irish atau bukan?

Irish mengangguk sebagai jawaban setelah mengabaikan pikiran dikepalanya. Dua siswi itu membulatkan mulutnya membentuk huruf o.

"Ck, lo lumayan juga ya kalo dandan kayak gini?" Ucap salah satunya seraya menciwir beberapa helai rambut irish yang tergerai.

"Tapi kayaknya lo gak pantes deh", imbuhnya dengan senyum kecutnya.

"Mau tau yang pantes buat lo apa?" Tanya siswi yang sedari tadi diam melihat irish.

"Lo itu pantes dandan kayak tadi". Jawabnya tanpa menunggu respon dari irish.

Irish mengernyit. Mereka tau?

"Lo nggak tau ya? Foto lo yang kayak orang gila itu udah diliat seluruh murid di sekolah ini, termasuk pangeran lo itu. Dan sekarang lo jadi trending topic dengan gelar ratu sampah!!" Beritahunya dengan nada sinis.

Irish terkejut. Sudah ia duga. Yang dimaksud kata terkenal oleh andira adalah terkenal yang seperti ini. Ia yakin, andira dkk pasti sedang puas menertawakan dirinya. Sungguh miris!

The Nerdy Girl ( Season 1 Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang