The Nerdy Girl ( Season 1 Completed )

Chapter 8 |Terdiam|

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Happy reading...

HUAHAHAHA" Tawa segerombolan siswi itu pecah saat salah satu temannya melontarkan candaan.

Brakkk...

Tiba-tiba Irish menggebrak papan tulis begitu keras. Menimbulkan seisi kelas yang tadinya ramai berubah sunyi dengan mata menatap heran ke arah Irish.

Irish terdiam beberapa detik begitu menyadari perbuatan nya sendiri. Ia jadi gugup seketika. Dengan hati yang dag dig dug, ia menatap seisi kelas.

"Tulis semua yang ada di papan tulis. Setelah itu akan ku jelaskan". Ucap Irish bersikap perfesional. Ia meletakkan spidol ke tempatnya. Lalu duduk di kursi guru.

"Woy, siapa lo ngatur-ngatur?!" Bentak kania yang memang tak suka dengan adanya Irish di sana.

"Guru pengganti saat bu tika tidak ada." Jawab Irish yang memberanikan diri. Ia berfikir, sebenarnya kania ini budeg atau gimana. Jelas-jelas tadi bu tika sudah mengatakan jika dirinya dijadikan pengganti beliau untuk mengajar matematika. Dan sekarang masih saja bertanya!

"Berani banget lo jawab gue!" Sarkas kania. Semua murid nampak memutar bola matanya jengah. Jika kania sudah marah, maka bisa dipastikan akan ada keributan disana dan itu tidak ada habisnya sebelum ada yang melerai.

Irish menghela nafas mencoba sabar. Dimana-mana orang akan marah jika pertanyaan tak dijawab. Tapi ini malah terbalik.

"Udahlah kania! Jangan bikin ribut deh. Kalo sampek suara cempreng lo itu kedengaran sampe ruang guru. Lo mau kita semua dihukum?!" Sahut siswi berambut panjang dengan wajah yang ber make up. Sebut saja namanya Putri. Ia memang satu-satunya cewek di kelas itu yang berani melawan kania. Karena baginya kania itu terlalu sok. Makanya putri tak menyukainya.

"Ikut campur lo! Dasar cabe!" Ujar kania tak terima. Ia ingin berdiri dan hendak menghampiri putri namun...

"CCTV!" Beritahu salah satu teman putri seraya melirik ke arah atap. Kania mendengus, ia baru sadar akan hal itu. Semenjak minggu lalu, karena insiden hp yang hilang, semua kelas di pasang i CCTV agar kejadian itu tak terulang lagi.

Kania menghempaskan bokongnya di kursi dengan kasar. Ia menatap Putri sewot. Kemudian ia beralih menatap Irish yang juga menatapnya.

Kania melotot pada irish. Seolah mengatakan 'apa lo liat-liat?!'

Irish diam saja. Dilihatnya murid-murid lain sudah mau mencatat. Ia sedikit senang akan hal itu.

Dua puluh menit berlalu, dan selama itu juga seisi kelas mendengar kan penjelasan Irish tentang Trigonometri. Awalnya mereka mengira di ajar oleh seorang nerd itu akan sulit untuk mengerti penjelasan nya. Tapi setelah pelajaran selesai mereka menyadari penjelasan Irish lebih mudah dimengerti dibandingkan penjelasan Bu Tika.

Ya, bisa dibilang mereka sudah mulai menerima Irish sebagai guru pengganti mereka.

☆*･゜ﾟ･*(^O^)/*･゜ﾟ･*☆

Pohon belakang sekolah

"Hai, rish".

Seperti biasa Rey selalu bersama Irish dijam istirahat begini. Ia mendudukan dirinya tepat disamping irish. Dilihatnya wajah Irish yang nampak sedang memikirkan sesuatu. Ia bingung apa yang sedang dipikirkan gadis itu sampai tidak membalas sapaannya.