~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Happy reading...
Tara menoleh sekilas menatap irish. "Lagi dirumah tantenya, paling bentar lagi juga pulang".
"Oh, filma betah banget kayaknya disana" Ujar Irish.
Tara mengangguk. "Pastilah, disana temennya kan banyak."
"Mama......"
Suara teriakan yang begitu keras dan melengking itu seketika menggema di seluruh mansion keluarga Blaire. Tara dan Irish yang berada di dapur langsung saling melempar pandang beberapa detik. Setelahnya mereka sama-sama berlari kecil menuju sumber suara.
Sesosok gadis kecil yang baru saja masuk ke dalam rumah itu langsung menghambur ke pelukan Tara. Dengan senang hati Tara menyambut kedatangan putri kecilnya itu. Digendongnya filma layaknya seorang ibu yang sangat sayang pada anaknya.
Sesaat setelah memeluk sang mama, filma yang menyadari keberadaan Irish disana langsung melepas pelukan dan menghambur ke pelukan gadis itu.
"Kakak, kenapa lama nggak mampir kesini? Ima kangen main ama kakak." Rajuknya pura-pura marah.
Irish tersenyum. "Maaf, kakak sibuk. Sekarang kakak udah disini kan? Gimana kalo kita main masak-masakan?"
Filma langsung mengangguk cepat. Gadis kecil itu langsung turun dari gendong an Irish dan berlari mengambil peralatan masaknya.
Irish dan Tara terkekeh melihat tingkah laku filma.
"Perut kamu udah besar ya dek. Perkiraan lahiran tanggal berapa?" Tanya Tara pada adiknya itu--violin. Violin memang sedang mengandung, dan ini anak ke tiga mereka. Sebenarnya Tara cukup heran dengan adiknya itu. Apa dua anak belum cukup sampai harus buat lagi? Terkadang Tara berpikiran adiknya itu sangat suka membuat anak mengingat jaraknya hamil sangat dekat setelah si dedek bayi yang nomer dua lahir. Sungguh benar-benar pasangan yang hot.
"Minggu depan sih perkiraannya".
"Wah, cepet banget ya. Nggak kerasa kamu udah mau punya 3 anak, padahal kamu jauh lebih mudah dari kakak." Tara mengucapkan nya dengan gelengan heran.
Violin terkekeh, sementara Irish tersenyum melihat akrabnya sepasang adik kakak di hadapannya itu. Sejenak Irish berpikir apakah dirinya nanti bisa seperti itu atau tidak. Merasakan hangatnya diperhatikan oleh seorang kakak. Saling bertukar cerita dan berbagi suka maupun duka. Menemukan solusi bersama-sama jika sedang dalam masalah.
"Kakak, kakak ayo main".
Suara panggilan filma akhirnya menyadarkan Irish dari lamunannya. Irish lantas tersenyum ke arah filma dan mengangguk. "Ayo sayang! Tante, Irish main sama filma di taman ya". Ajak Irish yang diakhiri dengan pamitan.
Tara mengangguk mengiyakan. Setelah dirasa Irish dan filma sudah menjauh, Tara menatap violin dengan senyum kecutnya.
"Ada apa kak?" Tanya violin yang menangkap perubahan raut wajah Tara.
Tara menggeleng kecil. "Nggak papa, yaudah ayo duduk. Nggak baik bumil kelamaan berdiri". Ujarnya agar violin tak lagi bertanya. Tara lantas menggiring violin untuk duduk di sofa ruang tamu.
Sementara itu di lain tempat. Irish sedang asik bermain masak-masakan di taman belakang dengan filma. Bocah kecil itu nampak bahagia dilihat dari raut wajahnya yang begitu sumringah.
Disana Irish berperan sebagai si penjual makanan dan filma sebagai pembeli. Keduanya begitu terlarut dalam kesenangan sampai tak menyadari ada suara langkah kaki yang mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerdy Girl ( Season 1 Completed )
RomanceHighest rank #2 in people [ 31-05-2020 ] #1 in people [12-08-2020 ] #1 in pelindung [07-10-2020] ______ Clairish Cassandra Jhone. Gadis buruk rupa yang selalu tersenyum walaupun hatinya tersakiti. Gadi...