Chapter 27 |Sembuh|

880 56 27
                                    


Rey masuk ke kamar Melati 43 yang menjadi ruang rawat irish. Cowok itu tersenyum melihat irish yang dengan lahap menyantap suapan-suapan dari Tara.

"Gitu donk, makan banyak biar cepet sembuh." Ucap Rey menghampiri irish dan mengecek suhu tubuh gadis itu dengan punggung tangannya. Ia menghela nafas lega. Syukurlah demamnya mulai menurun.

"Kata dokter besok irish boleh pulang kalau suhu tubuhnya udah balik normal." Beritahu Tara pada Rey.

Cowok itu mengangguk. Ia tersenyum. "Kamu tinggal di rumah aku aja dulu, rish. Sampai kamu sembuh total, okay?," ujar Rey menatap manik mata gadis itu.

Irish terdiam sejenak. "Tapi---",

"Gak ada tapi-tapi an. Kamu harus nurut kali ini. Itung-itung istirahat. Kamu pasti capek tiap hari beres-beres rumah nggak ada abisnya. Iya kan?."

Mau tak mau irish memgangguk. Gadis itu tersenyum tipis. Mulutnya terbuka menyambut suapan dari Tara.

Rey ikut tersenyum. Ia menoleh ke belakang melihat adiknya yang tertidur pulas di sofa. Cowok itu beranjak menghampiri filma dan berjongkok. Mengusap hidung gadis kecil itu gemas.

"Ima dari kapan tidurnya ma?, " Tanyanya.

"Udah lama. Tadi kita jalan-jalan sebentar ke taman, terus baliknya dia langsung tidur. Ngantuk katanya, wajarlah semalem dia ngoceh mulu nggak tidur-tidur." Rey mengangguk mendengarkan penjelasan Tara. Cowok itu kembali menatap wajah polos adiknya terutama pipi chubby itu. Ingin sekali ia memainkannya. Tapi tidak bisa untuk sekarang. Rey lantas memilih untuk menunggu sampai adiknya kembali bangun.

Sementara itu di lain tempat. Ketiga manusia yang terdiri dari 2 gadis dan 1 laki-laki sedang duduk di sebuah bangku cafe dengan menatap serius satu sama lain.

"Jadi, gimana keputusan lo?" Tanya laki-laki itu pada gadis yang duduk di samping kekasihnya.

Gadis itu berpikir cukup lama, sampai pada akhirnya ia mengangguk dan berkata, "Okay, gue terima kerja sama dari kalian. Jangan coba-coba berkhianat, camkan itu."

Sepasang kekasih itu saling tatap dengan senyuman smirk yang begitu samar. Mereka mengangguk menatap gadis itu. "Apa untungnya kita berkhianat sama lo?", sindir laki-laki itu.

"Terserah lah! Udah gue mau cabut, urusannya udah selesai kan?! Byee!," pamitnya pergi keluar meninggal area cafe.

Sepasang kekasih itu lantas terkekeh. Ternyata menghasut seseorang yang penuh dengan kebencian itu sangat mudah!

||||||

Beberapa hari kemudian....

Seperti yang sudah diketahui, Rey membawa irish ke rumahnya usai pulang dari rumah sakit. Selama irish di sana, keluarga Rey mengurus gadis itu dengan sangat baik. Rasanya menyenangkan, irish sangat berterima kasih pada mereka karena telah membuatnya merasakan harmonisnya sebuah keluarga.

Lantas setelah dirasa sepenuhnya sembuh, irish meminta Rey mengantarkannya pulang kembali ke rumah. Sebenarnya Rey maupun Tara masih merasa risau untuk memulangkan gadis itu. Tapi apalah daya mereka, irish terus memohon. Membuat kedua orang tersebut lama kelamaan luluh.

Seperti saat ini, Rey menghentikan mobilnya di depan rumah keluarga Jhone. Cowok itu menatap irish yang berada di sampingnya dengan tatapan khawatir. Sementara ditatap seperti itu, irish malah menerbitkan sebuah senyuman yang membuat hati Rey seketika tenang.

"Aku nggak bakal kenapa-napa, Rey." Tutur irish menenangkan.

"Iyha, aku percaya." Jawabnya seraya mengacak pelan puncak kepala irish.

The Nerdy Girl ( Season 1 Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang