Chapter 24 |Rumah sakit|

1.1K 70 20
                                    


Kania menatap irish yang sudah tak berdaya. Tatapannya beralih pada segerombolan siswa siswi yang heboh menatap ke arahnya. Tak ada rasa takut sama sekali. Dan dengan santainya kania melepaskan jari-jari irish yang berpegangan pada dinding itu.

"Rey", lirih irish. Bersamaan dengan itu kesadaran irish sepenuhnya hilang. Gadis itu pingsan.

"IRISHH!!!" Teriak Rey melihat tubuh irish sedang otw jatuh dari atas sana. Cowok itu berlari secepat mungkin diiringi jeritan histeris semua orang yang melihat.

Drap... drap.. drapp

Grepp!

Nyaris! Terlambat sedetik saja tubuh itu pasti sudah membentur lantai. Untung saja, Rey dengan sigap menangkap Irish tepat waktu.

Perlahan Rey meletakkan gadis itu ke lantai dengan lengannya sebagai bantalan.

Rey menatap wajah irish dengan perasaan campur aduk. Marah, Sedih, Cemas,semua menjadi satu. Bagaimana bisa ia lalai seperti ini. Harusnya ia lebih berhati-hati. Mengetahui jika banyak orang yang tidak menyukai keberadaan irish, harusnya ia lebih teliti. Rey benar-benar kecewa pada dirinya.

Cowok itu menatap Rey dengan mata memerah. Satu tangannya diletakkan pada kening irish untuk mengetahui gadis itu memang demam atau tidak mengingat wajah irish terlihat sangat pucat.

"Kamu demam irish! Aku bakal bawa kamu ke Rumah sakit sekarang!" Guman Rey. Cowok itu lantas berusaha berdiri. Menggendong irish dan berbalik menatap banyak orang yang tengah menyaksikannya tanpa ada niatan untuk membantu. Dalam hati Rey mengumpat. Sekolah macam apa ini sebenernya. Rasa empati saja bahkan tidak ada!

Rey kemudian berlari dengan membawa irish menuju mobilnya. Dengan kecepatan penuh cowok itu mengemudikan kendaraannya dan berhenti di salah satu Rumah sakit terdekat.

"SUSTER!! SUSTER!!" Teriak Rey di loby Rumah sakit. Tak selang beberapa detik, para petugas medis datang dengan membawa brankar. Langsung saja Rey membaringkan irish di sana.

Cowok itu mengikuti irish kala petugas medis mendorong brankar tersebut menuju UGD. Rey berhenti dan meraup wajahnya dengan kasar saat pintu kokoh di depannya tertutup menghilangkan irish dari pandangannya.

Nafas Rey memburu. Ia takut terjadi apa-apa dengan gadis itu. Dalam hati ia berdoa agar irish baik-baik saja. Perlahan tengannya tergerak mengambil ponsel di saku celananya.

Cowok itu mendial nomor Tara dan mengabari bahwa irish berada di rumah sakit. Usai telepon tertutup, Rey mendudukkan dirinya di kursi tunggu. Menutup wajahnya sedemikian rupa untuk menampakkan betapa cemasnya ia saat ini.

Irish, please kamu harus baik-baik aja!

Tak selang beberapa lama. Terdengar suara ketukan high heels yang begitu cepat. Seseorang yang Rey yakini sedang berlari. Cowok itu menoleh, ternyata itu Tara. Rey sontak berdiri saat Tara sudah berada di hadapannya. Raut wajah wanita itu juga menyiratkan perasaan cemas. Seperti kecemasan seorang ibu pada putrinya yang sedang tertimpa masalah.

"Rey, irish gimana?! Dia baik-baik aja kan?" Tanya Tara.

Rey menggeleng. "Dokter belum keluar dari tadi."

Tara melihat ke atas berusaha menahan air matanya yang sebentar lagi akan tumpah. Wanita itu menatap Rey selepasnya. "Gimana ini bisa terjadi Rey? Ada apa sebenarnya. Kenapa irish bisa sampai kayak gini?" Sungguh Tara benar-benar penasaran. Tadi di telpon Rey tidak menjelaskan semuanya, hanya mengatakan jika irish masuk Rumah sakit.

Rey sudah membuka mulutnya untuk menjawab namun bersamaan terdengar pintu terbuka menampilkan seorang dokter yang baru saja keluar.

Sontak Rey dan Tara langsung menghampiri dokter tersebut. "Dokter, gimana keadaan irish dokter? Dia baik-baik aja kan? Apa ada luka serius? Jawab dokter!" Berondong Tara tak sabaran. Wanita itu sangat ketakutan. Bahkan tubuhnya saja sampai gemetaran.

The Nerdy Girl ( Season 1 Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang