Chapter 7 |Mimpi?|

1.4K 98 70
                                    


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Happy reading...

"Heh, bangun lo! Tidur aja! Pake senyum-senyum segala lagi". Tiba-tiba seseorang mengguncang tubuh Irish secara kasar.

Merasa terganggu, Irish pun membuka matanya dan dilihatnya sosok via dihadapannya sedang berkacak pinggang.

Irish terdiam sejenak.

Jadi, tadi cuma mimpi?

Irish langsung menengok jam dinding. Ternyata sudah pukul 06.12. Oh my god, Irish benar-benar bangun kesiangan hari ini. Harusnya ia bangun jam 4 tadi. Bisa dipastikan rena akan marah besar padanya.

"Eh, malah bengong aja! Cepet sana mandi, ditungguin pangeran lo tuh dibawah!" Ketus via.

Irish langsung duduk dan mengangguk. "Iya". Ujarnya menyambar handuk dan masuk kekamar mandi.

Via yang masih ada di dalam kamar itu memilih untuk melihat-lihat benda di meja belajar Irish. Hanya buku, tak ada yang lain. Huh, itu membuat via merasa pusing. Apalagi isinya pembahasan materi yang super duper tidak bisa dimengerti.

Via lanjut membuka laci yang terkunci. Kebetulan kuncinya tergeletak diatas meja. Jadi dia tak perlu mencarinya.

Begitu laci dibuka, via mendapat i sebuah buku bersampul abu-abu kecoklatan. Merasa menarik, via mengambil buku tersebut. Ia iseng membukanya dan membaca apa isi dari buku tersebut.

Sabtu, 23 Agustus ****

Kak Mervin, dia lah cinta pertama ku.

Begitu membaca kalimat pertama, via langsung menggepalkan tangan. Ia marah, tidak terima orang yang ia cintai di sukai oleh Irish juga.

Langsung saja via membaca kalimat berikut nya.

Aku sangat mencintainya. Dari dulu hingga sekarang. Perlakuan buruknya padaku seakan tak mengubah perasaan ku padanya. Meskipun aku tahu dia tak akan membalas perasaan ku. Tapi--berharap tidak salah kan? Aku sedang melakukannya sekarang. Berharap dan berharap hingga semua tetap tak terwujud dan aku akan lelah dengan sendirinya.

Setidaknya dengan begitu aku bisa menyerah tanpa paksaan. Menyerah dengan sendirinya dan menjalani hidup dengan semestinya.

Kisah ku untuk hari ini.
Irish.

Via langsung menutup buku tersebut setelah ia selesai membaca halaman pertama. Lalu sunggingan kecil mulai menghiasi wajahnya.

Dengan pikiran yang penuh rencana ia mengembalikan buku tersebut ke tempat semula. Setelahnya ia langsung keluar dari sana.

Skip>

Bersamaan saat via pergi, Irish keluar dari dalam kamar mandi. Ia sempat melihat laci tempatnya menyimpan buku diari tidak terkunci. Seingatnya semalam ia sudah menguncinya.

Tak memusingkan hal itu, Irish langsung memakai seragam sekolahnya. Berdandan seperti biasa dan hanya memakai bedak saja untuk merias wajah. Setelahnya ia menyambar tas dan turun ke bawah.

Begitu Irish turun, ia mendapat i Rey yang duduk di sofa ruang tamu. Memainkan handphone-nya tanpa ingin menyahut setiap obrolan yang Alfonso bicarakan.

"Rey," Panggil Irish. Merasa namanya disebut, Rey langsung menoleh. Ternyata irish, gadis itu berdiri tak jauh darinya dengan tas yang sudah melekat dipunggung.

Rey bangkit dan langsung menghampiri irish. "Ayo berangkat, udah siang". Ajak Rey menarik Irish pergi dari sana.

Alfonso yang melihat itu hanya mendesis kesal. Begitupun rena dan via yang ada di meja makan.

The Nerdy Girl ( Season 1 Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang