3. I'm not a strong girl

2K 114 0
                                    

Ara berjalan dengan sangat cepat. Matanya memerah, menahan air mata yang sedari tadi ingin membasahi pipinya. Semua mata tertuju padanya.

Mari flashback

"Bego." Ketus Ara.

"Ya maaf." Adnan hanya bisa mengeluarkan wajah polos miliknya yang sebenarnya hanya 'sampul' belaka.

Kringg.. Kringg.. Kringg..

Semua anak berlarian keluar, Ara hanya bisa memendam emosinya. Ditambah lagi Adnan selalu mengintilinya.

"Araa... Maaf dongg.." pinta Adnan. Sudah jelas Ara hanya diam.

"Jangan diam dongg.." ucap Adnan sekali lagi.

"Lo bisa diam gak sih?" Tanya Ara dengan wajah kesal.

"Gak bisa!" Seketika lapangan yang tadinya ribut pun menjadi sunyi.

"Kalo lo gak maafin gue, gue gak bakal diam!" Tegas Adnan. Seperti yang kalian bayangkan, pandangan tertuju pada Ara.

"Si jutek bikin ulah lagi tuh."

"Adnan diapain lagi sih."

"Sumpah gue kasian banget sama Adnan."

"Sumpah, gak tau malu banget sih dia."

"Adnan dapet kutukan apa sih?"

"Cewek itu lagi."

"Dasar cewek ganjen."

"Genit banget sih."

"Pake pelet apa ya?"

Seketika semua kata yang dilontarkan orang di sekitar lapangan seperti menembus telinga dan hatinya.

Sakit. Hanya itu yang bisa ia rasakan, dadanya sesak, tanganya dingin, namun hatinya terasa seperti terbakar.

Ia hanya bisa berlari meninggalkan lapangan.

*flashback off*

"Ra, lo.." ucapan Adnan terpotong.

"Tanpa gue kasi tau, lo pasti udah tau kan gimana perasaan gue?" Mata Ara makin memerah, nampak bendungan juga di dalamnya. Ara hanya bisa kabur lagi.

***

Malam yang sejuk menyelimuti tubuh Adnan. Bunda memintanya untuk pergi ke swalayan, membeli beberapa sayuran.

Adnan sedang memilih sayuran hijau di sebuah keranjang, mengambil beberapa tomat, lalu menimbangnya. Adnan sudah terbiasa berbelanja di swalayan, waktu kecil ia sering diajak bunda untuk berbelanja.

"Ini mba." Adnan memberikan sekeranjang sayuran kepada kasir. Mba kasir itu hanya tersenyun tipis sambil meraih isi keranjang.

Adnan memperhatikan meja kasir, ia melihat sekotak masker berwarna hitam.

Mirip sama yang ada di drakor -drakor.

"Mba, ini juga ya." Adnan meraih selembar masker dari kotak tersebut.

"Totalnya Rp.54.346" Kasir tersebut menyodorkan sekantung plastik berwarna hitam. Adnan mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya.

~~~

Adnan berjalan melewati taman komplek yang tampak sunyi, mungkin populasi jomblo makin bertambah.

Ada yang aneh, nampak seseorang sedang duduk di kursi taman dengan kepala tertunduk. Ia merinding, dipikirnya itu adalah hantu, namun Adnan tetap mencoba mendekat.

"Ara?" Tanyanya. Orang itu mengangkat kepalanya, benar saja itu Ara. Wajahnya tampak basah diguyur air mata, ia tampak pucat, matanya sudah memerah. Ia mengusapkan air matanya.

"Kalo mau nangis, nangis aja." Adnan menggenggam pergelangan tangan Ara, mencoba menghentikan tangan Ara yang sedang mengusap air matanya. "Nih." Adnan menyodorkan masker hitam yang tadi ia beli kepada Ara.

"Gak usah." Ucap Ara sambil membuang pandangannya dari Adnan.

"Kalo lo gak bisa cerita, nangis aja, gak papa. Keluarin semua beban lo." Adnan duduk tepat di sebelah Ara, ia memasangkan gadis itu masker.

Air matanya jatuh satu demi satu, nafasnya juga sudah terputus - putus. Baru kali ini Adnan melihat gadis itu menjadi sangat lemah.

"Kenapa gue selalu salah sih di mata orang?" Akhirnya ia bersuara. "Kenapa semua yang gue lakuin itu gak pernah dipandang orang? Kenapa gue selalu direndahin?"

"Mereka pasti nganggap kalo lo itu kuat, jadi mereka bisa dengan enteng ngerendahin lo." Ucap Adnan sambil menepuk pundak Ara

"Tapi gue juga bisa lemah, apa harus gue terus yang ngalah buat ngedenger semua ocehan mereka?" Adnan tak tau apalagi yang harus ia ucapkan, ucapan Ara memang benar. Air mata Ara juga makin deras menetes.

"Yaudah, kalo gitu mulai sekarang jadiin gue penutup kuping lo dari bacotan mereka. Okeh?" Tanya Adnan yang menatap wajah Ara sambil tersenyum. Ara tak membalas ucapannya, namun bisa dilihat dari matanya bahwa ia sedang tersenyum.

Bersambung

Vote dan komen untuk mendukung penulis ya! Lop yu :3

-Shycat.

StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang