Xie Lian baru selesai dengan kelas pagi hari ini. Dan untungnya tidak ada kelas selanjutnya. Jadi dia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sebelum pulang ke apartemen.
Xie Lian berjalan meninggalkan area kampus menuju halte bus terdekat karena hari ini dia tidak membawa kendaraan sendiri. Baru berjalan sekitar lima menit, dia merasakan sebuah mobil melambat ke arahnya dari belakang. Menghentikan langkah, Xie Lian melihat satu mobil berwarna merah terang beehenti tepat di sampingnya. Dia bergumam apakah dia mengenal pengemudi di dalamnya?
Kaca mobil diturunkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya Xie Lian melihat seorang pemuda dengan kaca mata hitam duduk di kursi kemudi dan menatap ke arahnya. "Gege akan ke mana? Maukah diantar oleh San Lang?"
Xie Lian mengerjab. "Ah San Lang! Um.. sebenarnya hari ini sudah tidak ada kelas jadi aku ingin berjalan-jalan sebentar. Apa tidak merepotkan jika San Lang mau menemani?" Xie Lian berpikir dirinya terlalu menganggap dekat hubungan di antara mereka setelah kalimat itu terucap. Tapi dia tak bisa lagi menelan ludah. Dia harap-harap cemas jikalau San Lang mengabaikannya. Bisa jadi ajakan San Lang tadi hanyalah sekedar basa basi tanpa niat yang berarti.
San Lang tersenyum kecil sambil melepaskan kaca mata hitamnya lalu turun dari mobil dan menghampiri Xie Lian. Dia bahkan membukakan pintu untuknya. "Silahkan masuk." Dalam hati Xie Lian berpikir apakah wajar dia diperlakukan dengan sangat baik oleh pemuda lainnya?
"Jadi kita akan kemana Ge?" San Lang bertanya ketika mobilnya mulai meluncur di jalan.
"Apa San Lang punya ide? Tadi aku hanya keluar ingin mencari angin."
"Hm. Bagaimana kalau ke rumahku saja?"
Pemuda di sampingnya tidak bisa dibilang sebagai orang asing, jadi Xie Lian menyetujui dan menganggukan kepala sekali, "Baiklah kalau tidak merepotkan."
Sepanjang perjalanan diisi dengan obrolan-obrolan kecil dan mereka akhirnya saling bertukar ID.
Setelah melaju lebih dari tiga puluh menit, mobil akhirnya berhenti. Xie Lian melihat pemandangan di depannya. Tiga rumah masing-masing berlantai dua berdiri kokoh saling berdempetan. Bentuk bangunannya sama. Luasnya terlihat sama. Bahkan kolam ikan yang dikelilingi satu jenis tumbuhan berbunga pun masing-masing ada di taman tiga rumah itu. Pokoknya tipikal perumahan tapi hanya ada tiga unit. Yang membedakan hanyalah warna cat yang mendominasi. Berurutan dari kiri ke kanan adalah hijau, biru, dan merah. Entah karena sengaja atau kelalaian, ketiga rumah itu tidak terpisah oleh pagar. Melainkan tanaman lebat yang dibentuk menyerupai pagar pembatas.
"Rumahmu pasti yang sebelah kanan kan?"
"Bagaimana Gege bisa tahu?"
Xie Lian membatin, "Semua orang juga tahu kalau kau penyuka warna merah."
Setelah keluar dari mobil yang membuat Xie Lian terpaku karena lagi-lagi San Lang membukakan pintu untuknya, mereka berjalan berdampingan. Sebelum sampai di depan pintu, sayup-sayup Xie Lian mendengar sesuatu seperti rengekan "Shizun jangan marah..." Juga suara teriakan "Lan Zhan sudah kubilang jangan di leher!" dari dua rumah di sebelah rumah San Lang.
Saat dia bertanya, San Lang menjawab acuh tentang hubungan LDR selama lima tahun dan cinta masa kecil yang bersemi kembali setelah tiga belas tahun. Xie Lian tidak terlalu paham namun tetap mengangguk seolah mengerti.
San Lang merogoh saku celana dan mengambil sebuah kunci ketika mereka sampai di depan pintu. Memasukkan benda itu ke lubang dan voila... Xie Lian dibuat takjub melihat isi rumah.
Xie Lian berdiri mengikuti San Lang yang berjalan di depan. Matanya tak bisa diam tetapi melihat ke seluruh penjuru ruangan. Dia juga tak bisa menahan, "Apa San Lang tinggal sendirian di rumah sebesar ini?"
"Lalu apakah Gege mau menemaniku?"
Xie Lian menabrak tubuh di depannya karena tidak sadar San Lang telah berhenti. Dia hampir tergelincir andai saja San Lang tidak refleks menarik lengannya dengan satu tangan kiri sementara tangan lainnya memegang pinggang ramping Xie Lian dan membawanya dalam dekapan di dada.
Sepanjang dua puluh tahun hidupnya, untuk pertama kali Xie Lian terlibat kontak fisik yang begitu dekat dengan orang lain selain keluarganya. Dan itu terasa... mendebarkan mungkin?
Sementara itu San Lang tersenyum simpul melihat seutas rantai perak menyembul dari balik baju yang dikenakan Xie Lian.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST THEME
RomanceSegala sesuatu untuk yang pertama kalinya bagi Xie Lian dan Hua Cheng. Disclaimer : semua karakter ciptaan Mbak MXTX. Gambar juga bukan milik saya. Saya hanya mengambil dari Mbah Google.