15 No Way

70 8 0
                                    

Aku gak tahu chapter kali ini bakalan bagus gak buat kalian, tapi aku sangat berharap kalian bisa ngerasain gimana jadi Hana, gimana rasa sakitnya Hana di chapter kali ini ya guys. InsyaAllah aku tetap akan lanjut cerita IFYOU sampai tamat ko. Terima kasih yang sudah membaca dan vote komennya ya Hanzein love you semuanya. 

Menjelang kegiatan UKK (Ujian Kenikan Kelas) beberapa guru yang terlibat menjadi panitia sedang sibuk mempersiapkan kegiatan, bisa terlihat dari ruangan yang di penuhi tumpukan soal yang baru dikirim dari dinas. Meskipun usia Hana termasuk yang paling muda di antara guru lainnya, namun kemampuannya tidak perlu diragukan lagi sehingga dalam kegiatan ini Hana diberi tanggung jawab sebagai ketua panitia oleh kepala sekolah.

Seorang guru memasuki ruangan kemudian menghampiri Hana yang sedang mengecek soal dan bertanya.

"Bu Hana, ada kurir pengantar pitza, apa kau yang memesannya ?"

"Ah iya Bu, bisa bantu aku melanjutkannya Bu, aku kedepan sebentar?" Pinta Hana sopan dengan mengarahkan ke soal yang ia cek.

"Iya baik Bu Hana" balas dengan senyum

"Terimkasih"

Hanapun berjalan menuju keluar menghampiri kurir.

"Jadi berapa semuanya Mas?"

"Lima ratus ribu rupiah Bu"

"Bisa bantu saya membawanya kedalam" tanya Hana dengan memeberikan uang.

"Bisa Bu" balas kurir dengan anggukan.

Merekapun masuk ruangan dan meletakan makannya di atas meja, Hana memesan paket pitza berukuran cukup besar dan beberapa minuman untuk panitia yang masih bekerja. Pak Arif yang sudah melihat Hana membawa makananpun langsung menghampirinya.

"Waah sepertinya enak?" tanya Pak Arif dengan mata yang berbinar melihat pitza yang baru di letakan oleh Hana.

"Makanlah Pak" balas Hana dengan senyuman

"Ok, Bapak Ibu ayo kita makan dulu!" seru Pak Arif kepada guru lain yang masih bekerja, merekapun langsung menghentikan pekerjaannya dan menghampiri Pak Arif. Semua panitia menikmati makanan yang Hana pesan dan begitupun Hana ia menikmati sepotong pitza dan cola sebagai minumannya.

Terdengar suara mengetuk pintu ruangan tersebut saat semua panitia yang sedang menikmati makannnyapun berhenti, menoleh ke arah pintu dan terlihat Pak Toto supir pribadi Bu Anna.

"Assalamualaikum maaf Bapak/ibu menganggu waktunya, saya hanya ditungaskan Bu Anna untuk memanggil Bu Hana" . Semua guru menjawab salam dari Pak Toto dan beralih pandangan mengarah ke Hana setelah penjelasan maksud Pak Toto mendatangi ke kantor. Hanapun merasa heran dengan tatapan intimidasi dari guru lain yang seolah menerka-nerka jawaban kenapa Bu Anna memanggilnya.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Hana dengan suara pasi

"Ini itu momen langkah, Bu Anna tidak pernah memanggil guru biasa seperti kita, hanya mereka yang memiliki jabatan saja" jawab Pak Arif

"Ooooohh mungkin aku akan diberi jabatan" goda Hana dengan kekekan dan langsung berjalan keluar dan memberikan tanggung jawab pekerjaanya kepada wakilnya.

***

Terdapat mobil hitam terparkir tepat setelah Hana keluar dari kantor. Pak Toto pun membukakan pintu untuk Hana masuk kedalam mobil yang sudah terlihat Bu Anna di dalamnya. Tak langsung masuk kedalam mobil, Hana terdiam mematung karena merasakan aura yang berbeda dari Bu Anna.

"Masuklah" seru Bu Anna tanpa menoleh. Hanapun menganggukan kepalanya dan masuk ke dalam mobil, ingin sekali Hana menyapa Bu Anna namun ia tepis keinginan tersebut karena perasaannya mengatakan akan terjadi sesuatu yang berhubungan dengan Zein.

IF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang