Genap 02

4.2K 325 9
                                    

"Elaaah.. kelakuan! Buruaan!!"

"Sorry sorry gw kesiangan. Makanya telat!"

"Kalau bukan loe yang pegang materinya, ogaah gw nelfonin loe pagi pagi! Mendingan selimutan sama bini gw neng Fatimah.."

"Kupret loee manas manasin gw aja.. ntar gw cari tuh fatimah laennya. Najiss gw penganten basii!"

Prima menoyor bahuku setengah kesal. Calon bapak satu itu emang kerjaannya ngember mulu depan ku.

Ting

Sampai juga kami di lantai 15.
Bergegas kami menuju ruang rapat direksi karena pak Hans sekarang sudah naik pangkat jadi team direksi membawahi team kreatif.

Rapat sepertinya akan dimulai karena ku lihat Pak Hans sudah berdiri didepan. Terlihat matanya menatap galak ke arah kami yang datang dengan wajah cengengesan.

Keren lah bosku itu, sekarang dia naik jadi vice CEO dampingin pak Nando sepupunya si gendut Della. Dan si Prima lah yang dapet duren runtuh naik jadi kepala content creator. Gw? Tetap aja jadi kacung si cungkring kampret itu!

"Ut, tolong kamu presentasikan cuplikan video yang untuk iklan produk minuman kemarin." Prima memintaku maju setelah rapat berlangsung 20 menit.

Bergegas laptop dibuka dan mulailah aku memaparkan konsep iklan yang akan disampaikan.

"Jadi konsep iklan produk minuman kaleng ini adalah minuman tradisional yang menyasar target generasi millenial. Produsen ingin mengembalikan tradisi nenek moyang tentang sehat yang berasal dari kekayaan rempah nusantara kepada para generasi muda. Talentny jelas bintang muda yang lagi naik daun seperti you tuber atau vloger. Demikian singkatnya. Silakan komentarnya."

"Pastikan budgetnya tidak bikin bengkak ya Ut, perusahaan kita sedang menerapkan cost down soalnya" pak Hans memberi arahan

"Siap Pak. Bisa kita reduksi nanti yang kira kira bisa dikurangi apa."

Ku lihat pak Hans mengangguk.

Lalu aku kembali mempresentasikan konsep iklan ke 2 yang aku punya. Ada 3 konsep iklan yang harus aku paparkan sebelum dilanjut paparan konsep iklan dari team Ora.

Alhamdulillah konsep konsep iklan ku tidak bermasalah. Iyalah, dunia kreatif kan dah tujuh tahun aku pegang. Asam garamnya udah hapal banget.

Beda dengan beberapa konsep iklan Ora yang dua dari empat iklannya perlu di koreksi lagi. Dia tampak kesal di kritisi Prima karena gak sesuai kemauan client. Matanya mendelik kesal ke arah si cungkring.

"Rese loe!" Desis Ora kecil ke arah Prima ketika rapat sudah ditutup olehnya.

Aku tertawa kecil melihat kucing dan bebek itu. Oranaminshi julukan baru kami untuk dia, gadis cantik yang jutek dan cerewet.

"Eh sebentar, tadi Pak Nando mau memperkenalkan dulu orang Finance baru katanya. Jangan bubar dulu"

Pak Hans langsung keluar ruangan  setelah memberi pengumuman tadi. Aku dan Prima saling memandang dengan pandangan penuh tanya.

Tak lama pak Hans masuk kembali tapi tidak bersama siapapun.

"Maaf.. ternyata mereka sedang ada meeting yang lain. Tapi intinya terhitung hari ini akan ada kepala keuangan baru mutasi dari pusat. Jadi kita harus lebih teliti lagi dengan perhitungan biaya yang akan kita buat nanti"

"Ya kita kan sudah ada budgetny Pak. Jadi sepanjang sesuai budget, seharusnya tidak begitu masalah. Sudah ada patokannya"
Prima menimpali perkataan pak Hans

"Betul. Tapi tetap saja namanya orang baru, kebijakannya mungkin punya sudut pandang yang berbeda. Jadi kita harus pintar pintar menyiasatinya"

"Laki laki perempuan Pak?" Tanyaku penasaran

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang