Genap 10

2K 295 34
                                    

Entah berapa lama aku tertidur ketika akhirnya mataku terbuka kembali. Dan aku langsung terkejut mendapati sebuah tatapan nyalang didepanku.

Lahh siapa takut? Akupun langsung memasang wajah yang tak kalah tajam darinya.

Lelah saling menatap, akhirnya aku tertawa kecil. Gak kuaat euyy sama bola matanya yang bulat menawan itu. Boleh kecup gak sih?

"Bikin kaget aja sih neng.."

Ku lihat ia berusaha melepaskan rangkulan tanganku dari bahunya. Tapi tidak aku biarkan. Aku malah berusaha menutup mataku kembali

"Ut.. lepasin. Gak enak kalau dilihat orang lain.." desisnya tajam

"Cuma rangkulan bahu doang neng.. Bukan ciuman hot kayak malam itu..." balasku sambil tetap menutup mata. Pura pura melanjutkan tidur.

Tak ada lagi perlawanan dari gadis disampingku ini tampaknya. Ku picingkan mataku lalu terlihat dia sedang berusaha menatap ke luar jendela. Pandangannya seperti sedang menerawang.

Aku segera menarik kepalanya untuk bersandar kembali ke bahuku dan dia sepertinya tidak protes.

"Tidur" bisikku lembut.

Hening beberapa waktu kemudian. Hanya suara bunyi kereta api dan sesekali klakson masinis yang terdengar.

"Kamu marah ya Ut?"

Aku memang terpejam tapi belum sepenuhnya tidur lagi. Jadi aku mendengar apa yang dia sampaikan.

"Dia itu mantanku 2 tahun lalu. Hampir bertunangan Ut.. sebelum akhirnya batal.."

Hhmm.. aku mending dalam mode mendengarkan saja. Aku mengelus bahunya lembut, memberi tanda bahwa aku tidak tidur. Mungkin dia ingin mulai membuka diri kepadaku.

"Aku gak bisa lanjut sama dia karena dia sudah hamilin teman adiknya. Aku shock. Marah dan gak terima. Dia sih mengelak tapi aku tetap memutuskan hubungan kami.. aku mulai ragu dengan yang namanya laki laki. Manis dimulut tapi bejad kelakuan.."

Aku masih tetap menutup mataku dan diam mendengarkan

"Tahu tahu kapan itu ketemu di PN waktu aku ada janji sama client disana. Dia maksa maksa kasih alamatku sekarang katanya mau silaturahim. Ndak tahunya dia datang minta kami balikan lagi. Aku sudah nolak. Pantanglah aku balik lagi sama mantan.."

"Tapi jadinya gituan juga.." desisku sambil tetap mataku terpejam.

Bugghh..

Aduh.. kejam amat lenganku di pukul dengan kerasnya. KDMP ini sih. Kekerasan dalam masa penjajakan!

"Fitnah aja! Ya udah terserah situ!"

Athiya langsung bergeser dan melepaskan rangkulan tanganku di bahunya.

Aku tersenyum jahil kepadanya.

"Yang harusnya marah kan aku neng. Kenapa jadi kamu? Enak aja teritory aku diserang musuh masa aku gak marah?"

"Teritory ndas mu! Kita bukan siapa siapa koq. Jangan mimpi ketinggian!"

Aku tertawa kecil menanggapinya.

"InsyaAllah nanti juga jadi siapa siapa. Tapi aku masih bener bener gak terima ya kamu gituan!"

Ku lihat mata beningnya kembali melotot

"Kamu pikir aku wanita murahan?! " desisnya murka

"Ya aku mana tahu lah neng.."

"Aku bukan Neng neng neng kamu itu.."

"Nanti juga jadi neng-nya aku.. insyaAllah.. sudah tertulis koq"

"Mimpi!!"

"Sebentar lagi jadi kenyataan. Slowly but sure.. neng.."

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang