Ehh cieee. Berasa dapet durian montong!!
Bahagianya hatiku waktu si cungkring kasih info temen syutingku hari ini. Tiba tiba saja Prima nyuruh Gessa, teamnya si Oranaminshi, bantuin gw. Baim ada proyek lain jadi gak bisa bantu.
Ehm.. grogi juga duduk disamping cewek yang kita taksir ya. Dia sendiri sih kayak yang grogi juga kelihatannya.
"Neng Gessa.." tegurku pelan
Aku lihat dia mengalihkan pandangan matanya dari berkas yang sedang dia tekuni
"Yaaa..."
"Dah berapa lama sendiri neng? Gak baik neng terlalu lama sendiri. Tidak ada yang setia menemani.."
Haish, bukan jawaban yang aku terima. Tapi delikan tajam yang membuat bibir mungilnya mengerucut seksi.
Aduhh, efek jomblo kelamaan nih. Dicemberutin gitu koq kesannya malah tampak seksi gaess.
"Apa urusannya sama situ?" Akhirnya dia menjawab dengan suara datarnya
Aku tertawa kecil mendengar suaranya yang merdu. Syahdu meeennn
"Ya emang gak mau digenapin lagi gitu? Akang Uut siap lhoo..." cicitku genit mencoba meluluhkan cewek yang ku taksir ini
"Ishh siapa yang mau sama situ!" Lagi lagi dia menjawab galak.
Kontan aku tertawa lepas. Duh susah benerr
"Ya niat baik kan harus disegerakan neng.."
"Namaku bukan eneng.."
"Iya neng Gessa yang cantik.."
"Gomball.."
"Ciyusss neng.."
"Apa sihh.."
"Gak tahu kenapa gak bisa ke lain hati nih neng Gessa yang cantik.."
Sekilas aku melihat mukanya merona kemerahan. Aha!
"Ishh .. gombal terusss. Emang situ keren!"
"Cowok itu keren kalo langsung ngelamar neng. Bukan ngajak pacaran. Gitu lhoo.."
"Gak.. situ bukan typeku yaa!"
"Emang mau type berapa sih neng.. akang mah udah punya rumah lho.. walau type kecil. Otot sixpack walo type atlet lokal.. tuh udah dua typenya."
Braak
Berkas yang dipegang Gessa dipukulkan ke lenganku. Gak keras banget sih, mesra menurutku.
"Ya tinggal bilang aja neng mau mahar apa.. biar akang siapin neng.."
"Aku gak bilang setujuu. Situ maksa aamaat!"
"Lhoo.. mas Anang aja bilang Yess .. makanya aku juga Yess neng.. Nikah yuk.."
Braakk
Lagi lagi dia memukulku tapi aku hanya tertawa kecil saja sebagai responnya. Beberapa kali aku menangkap wajahnya kembali merona. Uhuy!
"Ngacooo! Udah nyetir aja yang benerr. Jangan ngomong macem macem.."
"Akang mah cuma 1 macem aja.. macem neng Gessa cantik gitu jadi istri Akang... pastii bahagiaaa gituu.."
"Diaammm!!!"
"Kang Uut siap 24 jam, 7 hari dalam sepekan menanti jawaban neng cantik. Bukalah hatimu kepadaku neng geulis.."
"Brisikk ihhh.."
"Atuhlah Neng.. kang Uut mesti gimana biar masuk kriteria neng Gessa yang cantik.. kasih tahu lah neng.. biar Akang bisa ngewujudin Neng Gessa tuh mau yang gimana.."
"Kalau gak suka jangan dipaksa dong..."
"Ya biar jadi suka atuh gimana caranya? Jujur ajah maunya yanh gimana. Seperti apa?"
Ku lirik Gessa yang sedang menatapku dengan pandangan tajamnya
"Mau tahu ?"
"Ya sok deh kasih tahu. Gunung akan ku daki, lembah akan ku arungi gituh.. demi neng Gessa seorang.."
"Ya Diaam! Jangan ngomong teruss!"
"Lhoo.. koq diem? Masa harus diem terus selagi ada kesempatan bagus berdua gini.."
"Aaaggggrrrhhhh"
Gessa tampak frustasi menghadapi jurus rayuanku.Hahahaaaahahaha.
Uut gitu lohh! Pantang menyerah demi cewek impian secantik Gessa.Tapi sayang, gombalanku berikutnya tidak lagi dia respon.
Duhh nasibb!
Ada apa sih sama kisah percintaanku, ditolak mulu perasaan sama cewek yang aku taksir? Bujang lapuk banget!
🌷
Aku membuka pintu ruangan Prima dengan lautan emosi. Syutingku hari ini kembali tidak berjalan lancar. Lagi lagi banyak budget property yang di coret dan bikin konsepku tak bisa dilakukan sempurna.
Prima yang lagi menekuri laptopnya langsung menatapku penasaran
"Napa loe?"
"Koq kerjaan gw kek dihambat gini sih.. gak terima gw!"
"Apa lagi.."
"Gw gak terima nih kalau syuting gw mulai kacau begini"
"Syuting barusan?"
"Ya iyaalah Bambaangg!"
"Masalahnya apa?"
"Properti gak lengkap. Gak sesuai konsep. Gimana mau jalan???"
"Gak bisa dipake bekas sebelumnya? Mungkin buat cost down kali Ut jadi banyak yang di kurangi"
"Ya beda konsep mau gimanaaa.. loe koq jadi bikin gw pusing sendiri. Gak terima gw!"
"Sabaar ya elaaah.. Kita lagi coba negoisasi Ut. Tapi gak sebentar kayaknya.."
"Bisa kena pinalty client nanti kalau gini terus.."
"Bukan loe aja yang pusing. Gw juga. Hans lagi coba ngelobi pak Nando langsung."
"Sampe kapan?"
Prima mengedikkan bahunya pasrah.
"Kenapa sih gak langsung sama orangnya?. Emang pada takut apa sama kepala yang baru itu?"
Asli aku penasaran. Kenapa jadi pada lembek begini sih, gak pada berani protes.
"Ada aturannya Ut. Level head begitu ya level pak Hans lah.. siapa kita?"
"Ya kan bisa minta penjelasan gitu Cungkring. Loe tuh kayak gak ngerti aja situasi lapangan gimana? Loe jangan diem aja dong!"
"Gw udah usaha. Lagi gw nego nih kadal buntung. Cckkk.."
"Okay. Jangan salahin gw kalau target gak sesuai. Loe yang beresin! Denda denda deh "
Aku langsung melangkah keluar dari ruangan Prima. Pusing, karena masalah gitu aja belum kelar kelar.
Siapa sih dia? Masa sama cewek aja pada takut?
Banci semuanya!
🌷
Hai haii.. sabar yaakk sama cerita ini..
Eh tapi kelean udah dapet feelnya belum?
Voment seperti biasa yess. Thankies!
😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Love
ChickLitBagiku, cinta itu bullshit! Tidak ada namanya cinta sejati. Yang ada hanya kepentingan pribadi yang terbungkus romansa pura pura. Hidup sendirian lebih baik karena tidak akan ada lagi kata kecewa dan hati hati yang terjerat karenanya. Komitmen? Sud...