Genap 08

2.2K 275 23
                                    

Gile bener!!! Mi apaahh coba? Aku rela bebek belur gini demi menolong calon masa depanku kelak?

"Aduh duh.. sakiittt.." lebay sebenarnya. Tapi kapan lagi coba?

"Sakit banget?"

Tanya gadis ayu didepanku ini yang lagi mengompres lebam di pipiku.

Aku mengangguk seraya memasang wajah memelas. Cihuy!

"Suruh siapa berantem gitu? Kayak geng motor aja!"

"Ya demi siapa coba aku gini.."

"Cuekin aja kan bisa!"

"Gak bisa. Dia sudah berani pegang pegang calon istriku, itu sudah pelanggaran kelas berat!"

"Heey.. siapa yang mau jadi istrimu?"

"Ya kamu lah sayang..."

Plaaakk

Aduhh.. luka yang tadi dikompres jadi merasa makin berdenyut setelahnya. Kejam banget nih cewek!

"We're Nothing Ut. Jangan berharap lebih"

Dia menyudahi acara kompres mengkompresnya yang kami lakukan di teras rumahnya. Lalu bergegas memberesi peralatannya.

"Tante Athiyaaa..."

Reflek kami menoleh ke arah jalanan didepan teras dan menyembullah sesosok bocah laki laki ganteng berbadan gempal. Aduh gantengnya kenapa bikin gw sirik yaa

Mb Ath ku lihat langsung berjalan menghampiri bocah ganteng itu. Dia tampak penuh semangat dengan memasang senyum lebar di wajahnya. Ya ampun.. cantik banaa ituu cewek!

Tak mau ketinggalan, aku juga bergegas menghampiri bocah gemblung tapi cakep itu.

"Hallo kaka Samy.. apa kabar sayang?"

Bocah gembul itu serta merta memeluk Athiya dengan eratnya

"Woo wooo.. Main sama siapa ini? Koq sendirian? bunda mana?"

"Aku lagi marah sama Bunda tante.. Bunda cuma suapin dedek Syifa aja.. aku dicuekin.. hwaa hwaaa..."

Loh loh .. ini bocah koq malah makin meluk mba Ath dan mewek. ya ampun

"Aduhh cup cup koq jadi nangis? ya udah ayo masuk dulu.. tapi tante gak kuat gendong ini.. berat kak"

"Ayo sini Oom yang gendong.." aku musti gercep mengambil alih bocah gendut ini dan membawanya dalam pelukanku.

Kami lalu bergegas duduk di teras mba Ath dengan aku menggendong bocah gembul ini.

Mba Ath bergegas masuk ke dalam dan tak lama membawa banyak cemilan untuk bocah ini. Bujug dah, aku dari tadi sama dia gak dikasih apa apa. Malahan ditolak mentah mentah! Saakiiit hati akang neng..

Bocah itu langsung saja memakan apapun yang disodorkan dengan wajah sumringah. Mulutnya tak henti hentinya mengunyah sampai belepotan.

Tiba tiba Ibu mba Ath keluar dan terkejut melihat kami bersama.

"Lhoo Mb Ath.. ini siapa tho?"

"Anaknya tetangga sana Bu. Gak tahu kenapa bisa tiba tiba datang ke sini nangis nangis.. ya sudah dikasih snack punya Ajeng aja.."

"Owalaaah.. gantengnya polll iki.. kalian juga terlihat cocok banget jadi pasutri dengan satu anak.. nanti anak kalian pasti bakalan ganteng gini juga ya Mas Ut?"

Ku lihat Ibu tersenyum penuh makna dan menjawil pipi bocah gemblung ini dengan gemasnya. 

"InsyaAllah Bu.. pengen cepet dihalalin gimana caranya ya Bu?"
Aku menatap Ibu dengan wajah seserius mungkin.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang