Aku baru saja menutup telfon barusan dari orang yang tidak aku sangka sangka. Alam semesta seperti sedang berkompromi padaku saat ini. Tentu saja semua atas Izin Allah semata.
Alhamdulillah.. mungkin ini juga jawabanNya dari shalat istikharahku beberapa hari ini. Bila dia jodohku, berikanlah jalan untuk mendekat kepadanya. Bila bukan jodohku, tolong jadikan dia jodohku. Ya intinya aku memohon padaNya agar Athiya jadi jodoh dunia akhiratku, ibu dari anak anak lucu kami...
Setelah Ajeng mengabari bahwa kondisi Bapak menurun beberapa hari lalu dan ingin bertemu denganku, hari ini aku menerima telfon dari Yashinta. Dia adalah sahabat terdekat Athiya dan ingin bertemu denganku mungkin besok pagi.
Hadeuh, gak mungkin lah aku bolos di Management Meeting perdanaku. Bisa di jitak habis sama Prima kalau aku skip hadir dari kantor.
Oh ya, mengenai tawaran Baskoro untuk ambil kuliah di Oxford, aku sudah menemukan ide untuk mengambil Short Course Multi media Film yang tidak sampai 1 tahun.
"Kawin maneh tehh.. mikiran kuliah weh kuliah! Teu Ridho Mamah mah Aa.." (Nikah kamu tuh. Mikirnya kuliah terus. Gak ridho ya Mama..)
Itulah respon Mama ketika aku mengabari rencanaku
"Maah. ini kan buat karir Aa juga nanti.. kumaha coba mau ngasih makan anak istri nanti kalau rezekinya baru segini?" (Mah.. ini kan buat Karir aku juga nanti. Gimana mau kasih makan anak istri kalau rezekinya baru segini?)
"Kebun teh si Aki mau kamu kemanain ? Itu semua punya kamuu.. kurang naon deui atuh.." (kebun teh kakek punya kamu mau dikemanain.. kurang apa lagi coba?)
"Aa pengen lebih banyak ilmu Mah.. biar makin jago gitu jadi Creative Directornya nanti yaa.."
"Teu kudu hebat hebatlah.. naonna nu hebat cobaaa.. teu laku laku tepi ka ayeuna!!! Teu!! Mamah mah teu ridho kamu kuliah jauh jauh. Didieu ge lobaaaa..." (Gak perlu hebat hebatlah. Apanya yang hebat coba. Gak laku laku sampai sekarang! Gak .. mama gak ridho. Disini juga kuliahan banyak)
"Ari mamaah. Mani gak mau liat Aa sukses dan banyak ilmu tuh."
"Nya ari kaditu jeung si eneng Athiya mah sok laah.. ku mamah diwidian. Ari sorangan mah moal di acc pisan ku mamah! Bisi kapincut bulee.. embung mamah mah.. teu ridho bubuleaan nanahonan laah.." (kalau kesana sama si neng Athiya mah silakan. Mama setuju. Kalau sendiri gak akan mama setujui. Nanti kepincut bule. Gak setuju mama mah. Gak ridho..)
"Gareulis atuh bule teh Mah.. cocok jeung Aa geura.." (cakep cakep lho ma bule. Cocok sama Aa ..)
"Prettt! Terserah Aa weh lah. Tinggal teu diaku weh ku mamah mah engke!" (Terserah. Tapi nanti gak akan diakui sebagai anak)
Eh bujug, emak gw! Ampun dehh kejamnya bikin ngerii... nasib anak cowok satu satunya malah lebih ngenes dibanding kakak kakaknya begini.
🌷
Aku bergegas memasuki Coffee Shop & Bakery Omega karena janjian kami adalah jam 7 pagi. Aku telat 5 menit dari jadwal yang diminta Yashinta. Untunglah lokasinya cuma 200 mtr dari gedung kantorku.
Ku lihat ada seorang wanita muda bertubuh tinggi langsing duduk di pojok ruangan. Dia menggunakan Blouse Hitam dan langsung melambaikan tangannya kepadaku usai aku membeli black coffee.
"Hai.. Uut kan? Yashinta.."
Aku mengulurkan tangan mengajakny bersalaman sekilas.
"Sorry.. aku kejebak macet tadi.."
"Its okay.. aku kepagian aja mungkin yaa.. tadi soalnya Athiya ngajak aku jalan pagi pagi banget ishh.."
"Eh iya, panggilnya apa nih? Mba atau apa? Hehe.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Love
ChickLitBagiku, cinta itu bullshit! Tidak ada namanya cinta sejati. Yang ada hanya kepentingan pribadi yang terbungkus romansa pura pura. Hidup sendirian lebih baik karena tidak akan ada lagi kata kecewa dan hati hati yang terjerat karenanya. Komitmen? Sud...