"Pokoknya, minggu depan Mas Uut datang bareng kamu Mbak.. Ibu gak mau tahu. Titik!"
"Tapi Bu, kata dia jadwalnya bentrok dengan acara kantornya. Ndak bisa nuwun sewu.."
"Kalau begitu, minta mas Uut bicara langsung, izin sama Ibu. Ndak yakin Ibu sama ucapanmu mbak"
Ya ampun, ibu!!
Sudah ku berikan berbagai alasan tapi Ibu gak mau mengerti. Aku enggan membawanya masuk ke dalam lingkungan keluargaku. Siapa dia?
Ngomong ngomong, sudah mau dua minggu ini Uut tidak mau menyapaku kalau tak sengaja bertemu didepan.
Dia juga belum datang ke rumahku lagi untuk berkunjung atau apapun ke rumahku. Semuanya terjadi pasca kejadian malam itu yang membuatku malu luar biasa.
Uut memandangku dengan raut muka penuh amarah dan benci.
"Kamu itu wanita macam apa ? Gak dididik adab dan akhlak ? Gak dikasih pelajaran agama ? Kamu tahu kan hukumnya Perempuan ciuman dengan yang bukan mahrom ? DOSA BESAR ATHIYA!"
Aku tertegun dan shock dengan kemarahannya. Aku juga tak mampu lagi berkata apa apa.
Rendy, orang dari masa lalu tampak merintih memegangi pipinya yang lebam dan sudut bibirnya yang pecah kena bogeman laki laki tetanggaku itu.
"Kurang ajar!! SIAPA LOE?" Tanyanya mendelik marah.
Uut balik memelototi laki laki itu dengan wajah merah seperti saga
"GW YANG TANYA, LOE SIAPA? BERTAMU MALAM MALAM! CIUMAN DENGAN ANAK GADIS ORANG?"
"URUSAN APA LOE? MEMANG LOE SIAPANYA ATHIYA?
"SIAPA LOE BILANG? DENGAR BAIK BAIK PAKE TELINGA KIRI DAN KANAN JANGAN PAKE BUDEG! REKAM DI OTAK LOE YANG MESUM ITU!... GW CALON SUAMI ATHIYA. CAALOOON SUUAAAMIIII. !!
Rendy tampak terkejut lalu memalingkan wajahnya kepadaku.
"Benar Ath? Dia calon suami kamu??"
Ingin rasanya aku menggeleng tapi aku speechless. Gak bisa berkata apa apa. Rasa maluku masih belum hilang ke-gap bocah brondong itu berciuman dengan mantanku.
Kami bertemu tadi siang di Plaza Nusantara dan dia memaksaku memberi alamat rumahku di Jakarta. Ternyata dia sudah menungguku dari tadi dan memarkirkan mobilnya tak jauh dari rumahku.
Rendy ingin kembali setelah putus dua tahun lalu dan ia ngotot memaksa untuk kembali kepadaku. Aku belum berkata apapun ketika tiba tiba dia mendorongku dan menciumku bertubi tubi beberapa detik sebelum Uut datang.
Aku mencoba mengelak sebenarnya tapi dorongannya kuat sekali.
"Athiyaa.. naik! Sekarang!"
Ehh. .dia ngusir aku dari ruangan ini? Yang punya rumah siapa??
"Tadi itu kecelakaan Ut. Aku gak terima dia main cium sembarangan! Aku juga gak mau!!! " Protesku kesal
"NAIK !! SEKARANG !!"
Demi melihat wajahnya yang memerah karena amarah yang masih belum hilang, aku tidak berani bicara lagi. Ku ikuti saran dia begitu saja.
Entah apa yang terjadi kemudian. Aku mengunci diriku didalam kamar setelahnya.
Sekitar satu jam kemudian, aku lalu turun dan bergegas ke lantai bawah. Sepi. Sudah tidak ada satupun orang diruangan ini.
Aku bergegas mengunci pintu masuk dan kembali naik ke kamarku. Rasa lapar yang tadi aku alami, sudah menguap entah kemana.
Uut. Duh kenapa aku memikirkan laki laki itu ya akhir akhir ini ? Dari penampilannya sih dia gagah menawan. Tapi kalau sudah bicara kadang seperti tidak pakai otak. Asal bunyi kadang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Love
ChickLitBagiku, cinta itu bullshit! Tidak ada namanya cinta sejati. Yang ada hanya kepentingan pribadi yang terbungkus romansa pura pura. Hidup sendirian lebih baik karena tidak akan ada lagi kata kecewa dan hati hati yang terjerat karenanya. Komitmen? Sud...