Pertandingan selesai.
"Gimana? Masih ragu? Cowok kok kalah sama cewek." Kini Havi yang memimpin, Nais terkapar dipijakam Havi dengan tangan yang digenggam erat.
Nais tak menjawab namun dia membatin sinis,
Kuat banget ni anak!Suara peluit menggema ditempat ini, "Stop!" Hentak Pak Teguh.
Havi menatap pak Teguh bingung, "Kenapa pak?"
"Sudah waktunya yang lain juga akan berlatih. Jika kalian ingin melanjutkannya ditempat lain saja." Lerai pak Teguh.
Havi melepaskan tangannya dari pergelangan tangan cowok itu lalu menjauhan kakinya dari punggung Nais.
Nais beranjak berdiri dengan mengusap baju yang sedikit kotor. "Gue menang 'kan?" Ucapnya menyombongkan diri. Itu memang faktanya bukan?
"Ngalah gue sama cewek mah! Kasian kalau gue menang pasti nanti lo nangis. Gue juga udah nggak playboy lagi kok."
Havi mengernyit bingung, "Lah terus urusan playboy lo sama gue apa yah?" Tanya nya heran.
"Gue tau lo mau daftar jadi pacar gue yang tampan dan beribawa ini. Jadi gue kasi tau dulu sebelum lo bertanya, karna cewek kebanyakan gengsi."
"Udah bosen idup banget gue mau daftar jadi pacar lo. Playboy kelas kakap mana mau tobat." Sinisnya.
"Lo bilang gue playboy? Apa kabar dengan julukan playgirl lo?" Balas Nais menusuk.
Mendengar itu Havi memandangnya malas, "Sorry, gue udah tobat duluan sebelum lo!" Sengit Havi.
Nais mengarahkan jemari telunjuknya ke wajahnya lalu mengucap, "Oh. Ada lo liat rupa gue peduli?"
"Ihh.. NYEBELIN!" Kesal Havi menghentak-hentakkan kaki dilantai.
"Gapapa Nyebelin, tapi ngangenin." Lalu Nais menjulurkan lidahnya, ngegemesin sih sampai-sampai Havi ingin menginjak wajahnya saja sekarang.
"Oh. Gak nanya."
"Serah lo!"
"Okeoke, sesuai kesepakatan tadi elo harus turutin apa yang gue mau. Jadi berhubungan bokap nyokap gue pergi keluar negri dan abang gue ada acara camping dikampus-nya jadi elo harus anter jemput gue selama sebulan dan kalau gue merintah elo ini-itu lo nggak boleh nolak."
"What?! Elo mau penjarain gue dengan perintah-perintah gaje lo itu?!" Tanyanya tak terima. Betapa kejamnya. Dikira bensin murah? Bukannya pelit tapi menghemat, memang pelit sama hemat tu beda tipis, ya?
"Lo gantle kan? Tinggal iya'in aja kok susah banget."
Nais mendengus kasar, "Nyesel gue!"
"Salah sendiri lawan gue." Havi akui, ia menyombongkan diri hari ini
Gapapa sombong, itu faktanya kan. -batin Havi bangga mengalahkan salah satu badboy pembuat onar disekolahnya itu.
"Bahagia diatas penderitaan orang lain. Sungguh khejam!"
"Dramatis banget lo, ogeb!"
"Suka suka lah."
"Lay lay lay lay lay.. Arnais alay lay lay.." senandungnya mengingat lagu yang sedang trending saat ini.
"Gausah nyanyi! Suara lo jelek!" Ketus Nais tak ingin dikatakan 'Alay' namun benar adanya.
Sebenarnya suara Havi cukup enak untuk didengar.
"Lay lay lay lay lay.. Arnais alay lay lay.." liriknya sengaja membuat Nais semakin kesal.
"Serah babi campuran monyet serah."
"Lah ngambekan banget lo Nyet."
🌿🌿🌿
Mereka telah sampai disalah satu cafe langganan Havi. Karena tadi Havi tak ada yang menjemput, jadi Nais mengantarnya pulang, Namun di pertengahan jalan perut Havi berbunyi sebab ingin diisi dan membuat mereka berdiam ditempat ini sementara waktu untuk mengenyangkan perut.
"Makan lo banyak bener." Sinis Nais melirik pesanan yang Havi pesan.
"Badan-badan gue. Uang-uang gue. Emang lo mau bayarin gue, hah?" Mulutnya telah dipenuhi makanan masih saja ia bisa berdebat.
"Galak bener mbak, ya nggak lah. Yakali gue mau bayarin lo. Mending gue traktir sekelas dari pada bayarin lo makan." Tolaknya mentah.
"Gue inget kata-kata lo, dan jangan sampai lo jilat perkataan lo sendiri."
"E-eh yaudah! Gue tarik kata-kata gue." Sarkas Nais secepat mungkin.
"Sialan!" Umpatan itu lolos ketika mendenger ucapan ngawur Nais.
Setelah mengisi perut yang meronta, Nais mengantar Havi pulang. Sebenarnya Havi sangat ingin memakan ice cream vanilla kesukaannya, tapi Nais menolak cepat dengan bermacam-macam alasan. Seperti :
"Gue lelah nunggu elo makan tadi. Jadi gue butuh istirahat, nunggu elo makan tu kayak nunggu doi peka aja, Ngaret."Pedas bukan?! Nais tetaplah Nais, bermulut pedas level 75 bila ada.
••
~TBC...
JANGAN LUPA VOTEMENT NYA:)🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA-VI // SELESAI✔️
Ficção Adolescente[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Aretha Vivian Gheitsa, siapa yang tak kenal dengan gadis angkuh, keras kepala dengan deretan mantan yang berjejer di berbagai sekolah serta diberkati k...