•F o r t y• : Pantai

623 40 4
                                    

"Sekarang gue yang potoin lo, ayooo.." pinta Havi seraya menarik tangan Nais menuju pantai.

Mereka berlarian menuju bibir pantai.

"Lo diem disitu!."

"Gue bisa basah kalau disini, pinter!"

"Hmmm... yaudah kalau nggak mau. Kesana aja." Ujar Havi menunjuk salah satu deretan tempat tidur bejemur dipantai itu.

"Yang penting gue nggak kebasahan."

Mereka berjalan seraya tertawa menertawakan hal-hal kecil.

"Lo duduk, pegang kamera lo."

"Terus lo fotonya pake apa?."

"Lo kira gue nggak punya hape huh?."

"Gak. Gue nggak bilang gitu kok."

"Gue mah bodoamat." Suara Havi mendayu seperti menyanyi.

Havi menjauh lalu dengan siap ingin menjepret seraya memposisikan blur dan pengcahayaannya.

"Lama."

Ceklek.

"Lo nggak bisa diem!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo nggak bisa diem!."kesal Havi melihat hasil jepretannya.

"Lo yang lama potonya!." Ujar Nais tak kalah kesal.

"....sini gue liat!."

Havi berjalan mendekat lalu duduk disebelah Nais.

"Ternyata gue gini aja gantengnya kebangetan, pantesan Ayda jadi jadi kelepek-kelepek sama gue." Ucap Nais percaya diri tingkat monas. Entah berapa lapis.

"Pede banget lo!." Cibir Havi sewot.

"...Kamera hape gue yang bagus mangkanya lo ganteng."

"Iri aja lo pacar."

Hening. Lalu Nais menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Havi, dan Havi melihat gerak-gerik itu was-was.

Nais mengusap perlahan pipi Havi, sontak Havi merasakan kenyamanan. Tangan Havi memegang tangan Nais yang yang menjadi tumpuannya.

"Lo tau?. Selama gue pacaran sama orang lain, gue bener-bener nggak pernah ngerasain kayak gue ada dideket lo, rasa nyaman, rasa khawatir, jantung gue dag dig dug gak karuan, gue sama sekali nggak pernah ngerasain ini kecuali sama lo doang." Ucap Havi jujur.

"Benarkah? Itu namanya cinta. Lo udah cinta sama gue?."

Nais mendendekap Havi kedalam pelukannya.

Havi terkekeh hambar, "Gue cinta lo? Jadi gue udah cinta sama lo?. Bukan cinta aja tapi gue juga sayang sama lo." Ujar Havi lirih.

"Gue juga sayang sama lo.."

Mereka melepaskan pelukan lalu tertawa terbahak-bahak. "Kita nggak cocok serius kayak gini."

"Haha iya, lo bener banget. Haha..."

Nais berhenti tertawa lalu mengacungkan jari telunjuknya, "Eh tunggu.."

"Apa?." Tanya Havi dengan raut bingung

"Gue-elo nya kita ganti jadi, aku-kamu. Gimana?"

Havi berfikir sejenak, "hm... bisa dicoba!."

"....Nais, ayo main air!." Pinta Havi menggoyangkan lengan Nais.

"Gak."

"Ayolah, sekali aja.." kini ia merengek dengan mengeluarkan jurus babyface nya.

"Aish!. Ayo."

"Yeay!!."

Havi tahu, pasti Nais tak tahan jika Havi mengeluarkan babyfacenya, terlihat menggemaskan.

"Ayo kesini!."

"Gak. Nanti gu—aku basah!." Tolaknya mentah

"Dasar penakut."

"Aku nggak takut!."

Havi mempercikkan air pantai kewajah Nais dari jauh, "penakut wlee.." ujarnya menjulurkan lidah.

"Awas kamu ya!."
Nais berlari kearah pantai, entah kemana pikiran 'ia akan basah' itu. Didalam pikirannya hanya membalas perbuatan gadis yang ia cintai ini.

"Ih, Nais pait!!." Ucap Havi merem-melek dengan menjulurkan lidah

"Nais, mata aku perih.." rengek Havi dengan menyibakkan kedua tangan di depan matanya.

"Mama... huaaa..mama!!..."

Nais gelagapan tak tahu harus berbuat apa, ia mendekat lalu mengusap kedua mata Havi dengan lembut. Nais memegang kelopak mata Havi seraya meniupnya pelan, "masih?."

"Mata aku perih ya bukan kelilipan."

"Berisik."

Nais kembali meniup mata Havi, "gimana?, masih?."

"Hehe.. mendingan."

Nais melepaskan tangannya dari wajah Havi, "Sejak kapan kamu manja kayak gini?."

"Aku manja diorang terdekat. Termasuk kamu. Kalau ada kamu, pasti aku manja." Tutur Havi polos, Nais tersenyum gemas.

Cup

Nais mencium pipi kiri Havi. Tentu saja Havi melotot galak, Nais berlari menghindari amukan siap meledak kapan pun itu.

"TUAN MUDA TRASEN!, AKU DOAIN KAMU JATUH!."

Bugh

Mata Havi terbelalak kaget melihat Nais tersungkur karena terus saja melihat kebelakang.

"Lah? Jatuh beneran?."












!
!
!
!
!
!
!

TBC

Vote komen yaq:>

Salam, #Triple.N

ARETHA-VI // SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang