18

603 32 8
                                    


E

sok harinya, Galang seperti biasa saat sampai di sekolah ia selalu menghampiri dan menyapa sahabat nya dilapangan. Namun kali ini sedikit ada perubahan dari salah satu sahabat nya yaitu Digo. Tak seperti biasanya ia menjadi yang pertama menyambut kedatangan Galang, kali ini Digo nampak murung dan diam saja.

"Woii Galang.. Tumben nih jam segini udah di sekolah?" Tanya Ken untuk mencairkan suasana.

"Tumben nih anak diem aja sama gua? Kenapa ya? " Galang memperhatikan tingkah laku Digo yang menurut nya berbeda.

"Woii Lang! Buset pagi-pagi udah bengong aja lu"

"Hah?! Oh, gua lagi pengen dateng pagi aja kok" Sesekali Galang melirik kearah Digo yang nampak berbeda dari biasanya.

"Woii ngapa jadi bengong? Sini sini duduk.. " Ken menarik Galang hingga pemuda itu ikut duduk bersamanya. Ken sangat tahu jika ada yang tidak beres dengan kedua sahabatnya ini. Namun bukan Ken namanya kalau ia hanya diam saja tampak bertindak.

"Nanti latihan bola, kalian bisa dateng gak? hehe"

"Gua usahain dateng kok" Jawab Galang datar. Tetapi pandangannya tak lepas dari Digo.

"Kalo lu Go? " Ken menyenggol lengan Digo. Sedikit terkejut tetapi Digo berusaha untuk tetap stay cool didepan dia sahabat nya ini

"Gua gak tau bisa dateng apa enggak. Soalnya nanti ada rapat perkumpulan eskul sastra. Ohiya, gua duluan ya" Digo hendak pergi namun segera ditahan oleh Ken

"Eit, mau kemana lu? Masih pagi kali ini. Kantin juga masih pada tutup"

"Gua mau ke perpus, siapa tau disana gua dapet pencerahan" Tanpa menunggu jawaban Ken, ia pun langsung pergi. Sementara Galang hanya diam menatap kepergiannya.

"Pencerahan? Ada kajian apaan emang di perpustakaan Lang? " Ken menatap kearah Galang

"Gatau." Galang segera bangkit

"Eh lu juga mau kemana?? Mau ke perpus juga? Terus gua sendiri? Jahat banget sumpah"

"Bawel lu. Gua mau ke kelas! Kalo mau ikut ayok, enggak mau yaudah duduk aja disini sampe bel pulang sekolah bunyi! " Galang dengan kesal berjalan meninggalkan Ken sendirian.

"Buset dah, gitu aja sensi amat. Pada kenapa sih hari ini? Kayak ada yang beda dah" Ia menggaruk rambutnya.

"Eh galang! Tunggu dong! " Ken mengejar langkah Galang.

~~~~~

Hari sangat berbeda dari biasa nya. Begitulah yang dirasakan oleh Ken, Sisi,Siska, Thea, Tobi, dan teman-teman yang lain. Biasanya Galang dengan rajinnya selalu menggoda Sisi tanpa absen. Begitu juga dengan Digo yang selalu menceramahi Galang kalau Galang berulah. Hari ini, baik Galang maupun Digo menunjukkan reaksi yang berbeda. Keduanya nampak saling berdiam diri

"Guys coba deh diem dulu sejenak.. Kayaknya hari ini ada yang berbeda ya? Kalian sadar gak sih?" Ujar Sisi sesekali melirik kedua pemuda yang sedang asik dalam pikirannya masing-masing.

"Apaan tuh neng?" Sambar Tobi. Sementara yang lain hanya fokus mendengarkan.

"Ih begini loh jin tomang, kayaknya hari ini Damai banget rasanya tapi juga jadi aneh. Biasanya kan Galang setiap hari gangguin gua mulu, nah disitu juga pasti ada ustadz yang ceramahin Galang ama gua. Tapi disini baik si penjahat nya dan ustadz nya kok saling diam ya? Ada apa gerangan? " Sisi menopang dagunya saat memandang Galang. Galang yang sedikit terkejut langsung menjauhkan tubuh nya dari Sisi.

"Hari ini gua lagi gaada bahan buat gangguin lu, seharusnya lu itu bersyukur untuk sehari ini gua gak ganggu elu" Jawab galang datar. untuk mengalihkan tatapan Sisi, ia pun mengambil handphone nya untuk bermain game.

GALANG & THEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang