22

563 28 5
                                    


"Pilih nih mau yang nonton drakor yang mana. Semua bagus"

"Ini aja nih. Apa namanya?" Ken menunjukkan kearah slaah satu gambar.

"The legend of blue sea"

"Yang maen suami gua kan? si Aa Leeminho ganteng" Ucap Sisi antusias

"Ho'oh"

"Sis, lu kan bawa laptop udah gunain laptop lu. Jadi kita nonton drakor nya di laptop aja gak usah di tipi"

"Iyaiya oke bentar gua play dulu"

"Maatiin Tob lampunya."

Tobi pun bangun untuk mematikan lampu.

"Mantap kan udah kayak nonton bioskop ahahahah"

"Ken Arok! Sono ngapa! jangan mapet ama gua! " Sisi mendorong tubuh Ken agar menjauh darinya.

Sementara 4 orang yang sedang sibuk menonton drakor, Galang dan Thea justru memilih untuk sedikit menjauh dari mereka. Supaya Galang bisa fokus dan tenang mengerjakan soal

"ADUH ADUH ABANG GUA ! " Sisi

"ADUH NGAPAIN SIH KAYAK GITU" Ken


"ANJENG!! GUA NGAKAK! NGAPAIN JUGA SIH DITINGGAL" Tobi

"Anju adegan paling ngakak ini woy" Siska


"Maaf ya, suka begitu mereka mah. Berisik banget ya? haha"

"Gapapa kok Lang. Aku justru seneng punya temen yang asik dan gak jaim kayak mereka"

"Jadi gak fokus belajar nya nih"

"Yaudah gak usah didengerin"

"Hehehe. Oh ya ini gimana caranya ya? Aku gak paham deh"

"Coba aku liat" Thea mendekat kearah Galang dan mengambil bukunya. Galang hanya bisa menahan nafas saat ia berdekatan dengan Thea

"Kok susah ya rumusnya" Thea menggaruk kepala nya.

"Aduh The, gua mandang lo sebagai cowok normal loh"

Galang terus memandangi Thea yang sedang fokus.

"Lang maaf aku gak nemu car.. "

Thea terkejut saat wajahnya dan wajah Galang sangat dekat. Entah kenapa detak jantung nya pun menjadi tak karuan. Ia mencoba memalingkan wajah nya namun Galang segera menahannya.

"Lang, kamu mau ngapain? "

"Aku liat kamu sebagai cowok normal loh The"

"Maksudnya ap--"

Dan...

Thea membulat kan kedua matanya saat bibirnya kini menyatu dengan bibir Galang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thea membulat kan kedua matanya saat bibirnya kini menyatu dengan bibir Galang. Dia benar-benar terkejut  dan panik takut 4 temannya melihat apa yang dilakukan dirinya dan Galang.

Ia mencoba mendorong tubuh Galang namun apa daya kekuatan Galang jauh lebih besar daripada dirinya.


Awalnya Galang hanya menempelkan bibirnya, namun sekarang ia melumat lembut bibir Thea. Thea yang tadinya tidak merespon tanpa sadar ia memejamkan matanya dan mulai menikmati dan membalas ciuman Galang. Semakin lama galang memperdalam ciumannya, sampai Thea kewalahan dan keabisan oksigen.

"Galang ada telepon dari mamsky! " Suara Ken dari arah ruang tamu.

Galang pun langsung melepaskan diri.

"Sebentar Ken! " Galang dengan salah tingkah langsung berlari. Sementara Thea masih syok dengan apa yang terjadi

~~~~'


"Kenapa sih? Ganggu orang lagi belajar aja"

"Belajar apaan lo? Belajar ngebucin? Apa belajar ena-ena?"

"Sembarangan! Kagak lah! "

"Nih mamsky lu nelpon. Ada yang pengen diomongin penting katanya" Ken memberikan telepon rumah kepada galang.

"Iya mamsky? "~

Tak lama kemudian, Thea pun ikut bergabung dengan kau 4 temannya.

"Eh Thea, udah selesai belajar nya? " Tanya Sisi, sementara Thea hanya mengangguk.

Siska langsung menoleh kearah Thea. "Kenapa Thea? Kayak syok gitu? "

"Engga papa kok hehe. Pegel aja abis belajar. Aku ikut nimbrung ya" Thea takut jika ia tetap disana, galang akan melakukan hal yang lebih dari tadi.

"Yaudah sini ikut. Biar tambah seru" Ken menggeser dirinya.

"Kamu gausah geser Ken, aku bisa nonton di bangku"

"Hahaha okeoke"



"Kenapa gak disana aja sih? " Bisik Galang tiba-tiba duduk disamping Thea. Tidak tahu kenapa Thea pun menjadi merinding sendiri.

"Takut ya? Hehehe"

"Engga"

"Mau lagi gak? Tapi disini"

Thea pun mencubit paha Galang.

"AWWW! "

sontak ke 4 temannya langsung menoleh kebelakang. Thea hanya tersenyum nyengir sedangkan Galang menahan sakit.

"Gaada apa-apa kok. Kalian lanjut nonton nya aja" Ucap Thea berusaha untuk bersikap biasa

"Sekarang udah berani cubit aku? "

"Kamu mesum! "

"Kan sama kamu doang! "

"Diem atau aku gak mau ngomong sama kamu?!"

Galang hanya tertawa melihat wajah merah padam Thea.

Hari berganti hari, bulan berhnti bulan. Hubungan gua dan Thea tetap awet dan langgeng terus menerus, gua harap hubungan gua tetap seperti ini- diary Galang

....

~

.
.
.

.
.
.

GALANG & THEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang