26.

768 31 18
                                    

(Jisoo as Nayla Mila)

3 Tahun sudah Galang melanjutkan study nya di Amerika, melalui masa-masa susah dan senang di negara orang. Namun yang selalu menganggu pikiran Galang adalah seseorang yang pasti selalu menanti kepulangan dia.

"Woii bengong aja". Galang tersentak saat ada sebuah tangan menepuk pelan pundaknya

"Nayla?! "

"Bukan, tapi Jennie! Ya iyalah ini gua Nayla". Nayla melipat kedua tangannya didepan dada

Galang menggaruk tenguk nya sendiri. " Hehehehe sorry gua banyak pikiran Nay"

"Kenapa? Ada masalah apa? "

"Gapapa, gua cuma lagi kangen pacar gua yang di Indonesia"

"Oh" Seketika ekpresi Nayla pun berubah drastis. Ada rasa perih saat pemuda dihadapannya ini mengatakan hal itu.

"Tumben kesini? Biasanya shopping"

Nayla menghela nafas, "shopping terus menerus juga gak asik Lang. Buang-buang uang gua jadinya"

"Tumben? ", kini Galang menoleh kearah Nayla

"Plis deh Lang, dari tadi lu ngomong nya 'tumben, tumben' terus. Bosen gua dengernya"

"Ya lu gak biasanya aja begini kan? Seorang Nayla gak shopping kan mustahil"

"Gua pengen hemat"

"Oh"

Galang berjalan kearah bangku dan duduk disana, sesekali memandang handphonenya seperti sedang menunggu pesan dari seseorang

"Lu kenapa sih Galang? Dari tadi galau terus"

"Gua udah bilang kan? Gua kangen banget sama Thea, kira-kira kapan ya ketemu?"

"Setahun lagi juga kita lulus Lang"

"Masih lama"

"Jangan di hitung. Kalo gitu emang terasa lama, coba lu jalanin aja pasti nanti juga gak kerasa"

"Iya juga sih, abis gua itu sebenernya gak tahan kalo ldr-an gini"

"Ya kalo kalian berdua bisa sama-sama mendukung, menjaga hati ya pasti bisa lah. Lang, menjalani suatu hubungan itu harus didasari dengan kepercayaan. Nah dari situ, dimanapun elu berada, sejauh apapun kalian dipisahkan ya pasti pada akhirnya kalian akan bersatu kok"

Galang hanya terdiam, mendengarkan semua ucapan Nayla.

"Asal lu nya aja bisa menjaga kepercayaan pacar lu itu. Terutama jangan godain cewek kampus", sambung Nayla

"Siapa yang godain? Mereka aja yang kepincut sama gua"

"Ya dari lu nya aja. Kalo lu nya engga tebar pesona mereka juga gak bakal deketin elu"

"Hehehe, niat hati mah cuma iseng doang. Gak tau kalo sampe sejauh ini"

"Nah itu tabiat lu yang jelek. Untung gua gak kepincut sama lu"

"Lagian kita masih sepupu-an! Bego amat sih" Galang mengacak-acak rambut Nayla

"Sepupu tapi jauh. Inget itu! "

"Hmm, iyaiya"

"Ohiya lang!! "

Galang menoleh, "apaan?! "

"Gua penasaran deh, emang si Thea itu gimana sih orangnya? Cantik banget? "

"Why?"

"Ya gua penasaran aja. Abis kayaknya lu itu cinta mati banget sama dia". Nayla hanya menggaruk pipinya karena bingung harus bilang apa. Ia takut kalau pria dihadapan nya ini mengira bahwa ia cemburu walaupun sebenarnya bisa dikatakan iya.

GALANG & THEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang