Oke gais, karena kayaknya ini cerita bau-bau tamat, dari sini sampai seterusnya bakal banyak banget cerita yang bakal dipandu sama Author pov ya gais.
Selamat membaca^^
👑👑👑
Perlahan namun pasti, dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, Jimmy membuka matanya. Matanya masih terasa berkabut dan kepalanya masih sangat berat untuk sepenuhnya sadar.
Cahaya lampu yang langsung menyorot pandangannya begitu sangat menganggu. Biasanya Jimmy tidur hanya dengan lampu redup tidak dengan pencahayaan sesilau ini.
Ia masih memegangi kepalanya, sesekali memijat pelipis dan tengkuknya yang terasa berat.
"Di mana aku sebenarnya?" dalam hatinya ia bertanya sembari mengamati sekeliling.
Tiba-tiba saja, suara pintu kamar terbuka membuat Jimmy reflek langsung menoleh melihat siapa sosok yang telah menculiknya.
Deg!
Matanya langsung terbelalak melihat sosok yang memasuki ruangan itu. Sesekali ia mengucek matanya untuk melihat apakah ini mimpi atau bukan?
"Good morning, Baby. Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?" tanyanya menggoda.
"Astaga, Meli? Benarkah itu kau?"
Meli tersenyum seraya naik pada ranjang berukuran king size itu dan duduk di hadapan Jimmy yang masih tidak percaya.
"Jimmy, sayang sekali bukan? Sekeras apapun kau berusaha menjauh dariku kau akan tetap kembali padaku."
"Aku tidak pernah sekalipun menjauhimu, bukankah kau yang pertama—"
"Shttt!" Meli menyimpan telunjuk pada bibir Jimmy.
"Itu hanya kesalahpahaman, Jimmy. Kita bisa memulai kembali dari awal!"
Jimmy menepis tangan Meli dengan kasar kemudian ia turun dari ranjang itu dengan terburu-buru.
"Mau ke mana? Menemui Ayana?"
Pertanyaan itu seolah langsung menyadarkan seluruh ingatannya kembali. Ia lupa bahwasannya ia bukan siapa-siapa lagi untuk Ayana. Hal itu jelas membuatnya sangat gila hingga tak sadar semalam bahkan ia bermain dengan Meli.
"Kamu tidak bisa menahanku, Meli. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerimamu kembali bukankah sudah kukatakan semalam?!"
Ya itu memang benar. Semalam jika seluruh kesadarnya sudah hilang, mungkin saja ia sudah meniduri atau menerima pernyataan cinta dari Meli.
Beruntung, masih ada sedikit kesadaran hingga godaan berat dari Meli tak berhasil mengoyahkan dirinya.
"Benarkah tidak bisa menerima diriku? Bagaimana jika aku mengatakan pada Ayana bahwa kau, Jimmy Dirgantara pernah meniduriku!" ancamnya seraya tersenyum sinis.
Jimmy pun berbalik dan mengangkat sebelah alisnya dengan senyuman sinis yang terukir di bibir merahnya.
Meli beranjak dari ranjang kemudian berjalan menghampiri Jimmy seraya tertawa lebar. "Hahahaha!!!" tawanya begitu menggema.
![](https://img.wattpad.com/cover/187027916-288-k329695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Cantik vs Terlalu Jelek [END]
Romance#3 in Jelek (10-06-19) #2 in Taruhan (11-01-20) #1 in Taruhan (01-02-20) CERITA END PROSES REVISI Takdir memanglah sangat adil. Ayana Pyhtaloka. Seorang gadis berparas cantik bak bidadari, dan memiliki segudang bakat. Karismatik seorang Ayana selalu...