Sudah satu minggu aku mengurung diri di rumah. Entah kenapa kesedihanku tak kunjung sirna. Tapi, dua hari kebelakang aku sudah mengirim begitu banyak lamaran pekerjaan, namun belum ada salah satu perusahaan yang mengirim e-mail atau pesan padaku.
Dengan terpaksa, karena aku tidak mau menjadi beban ibuku akupun sudah bersiap-siap untuk melamar pekerjaan secara langsung. Sembari menunggu panggilan dari perusahaan besar aku memutuskan untuk melamar pekerjaan pada perusahaan yang memang hendak membutuhkan pekerja saja.
Pagi ini suasana kota tidak seramai biasanya. Tentu saja karena mereka semua melakukan kegiatannya masing-masing, sementara aku hanya pengangguran yang tengah mencari pekerjaan.
Pertama aku akan melamar ke minimarket itu, kali saja mereka memang sedang membutuhkan pekerja.
"Selamat datang, selamat berbelanja di Meimart." Seorang petugas kasir langsung menyapaku ketika aku masuk.
"Mmm ... ini, apakah di sini sedang membutuhkan pekerja?" tanyaku sembari menghampirinya.
"Ah ... pekerjaan ya? Kalau begitu sebentar saya panggil dulu atasan saya."
Sembari menunggu wanita itu memanggil atasannya, aku duduk di bangku yang ada di dalam minimarket itu. Pria yang sedang menjaga kasir itu, sedang sibuk menghitung belanjaan para pembeli yang tengah antre.
Tidak menunggu lama, seorang wanita berumur sepertinya tengah berjalan ke arahku. Dan dengan sigap akupun langsung berdiri memberikan rasa hormatku padanya.
"Jadi Anda sedang membutuhkan pekerjaan?"
"Ah iya itu benar sekali. Apakah saya bisa bekerja di sini?"
"Baiklah, kalau begitu ikuti saya ke kantor terlebih dahulu untuk sesi wawancara."
Akupun tersenyum senang tatkala mendengar hal itu. Seperti semangat yang menggebu-gebu, akupun langsung mengangguk dan mengikutinya dari belakang.
Dari pintu staff minimarket, di sini sepertinya kantor entahlah aku juga tidak terlalu yakin, tapi jika dilihat dari para pekerjanya aku sangat yakin ini memang bagian kantor.
"Silakan masuk ke ruangan saya," katanya memperislakan.
Akupun mengangguk dan duduk di kursi yang tersedia. Wanita tadi juga duduk di depanku dan langsung tersenyum hangat menatapku.
"Katakan! Siapa namamu?"
"Saya Ayana Pyhtaloka."
"Oke Ayana, saya Rose manajer di sini. Biasanya saya tidak pernah turun tangan langsung melihat orang yang melamar pekerjaan, tapi ketika kasir megatakan wanita sangat cantik melamar pekerjaan ke minimarket, saya langsung tertarik untuk melihat kamu langsung, Ayana," jelasnya panjang lebar.
Aku hanya tersenyum lebar. "Terima kasih, Ibu Rose."
"Oh iya, kamu lulusan?"
"Saya lulusan universitas Z, S1. Saya juga sedang mengumpulkan lagi uang untuk melanjutkan pendidikan saya untuk S2."
"Lulusan sepertimu tidak cocok untuk dijadikan kasir, Ayana. Mungkin kamu bisa mengisi jajaran staff yang kosong di sana. Mulai sekarang kamu bisa bekerja."
Hening.
"Hah?! Aku diterima?"
Ibu Rose menangguk.
Aku tidak percaya akan diterima secepat ini. Akupun berdiri dan membungkuk kemudian mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rose.
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Cantik vs Terlalu Jelek [END]
Romance#3 in Jelek (10-06-19) #2 in Taruhan (11-01-20) #1 in Taruhan (01-02-20) CERITA END PROSES REVISI Takdir memanglah sangat adil. Ayana Pyhtaloka. Seorang gadis berparas cantik bak bidadari, dan memiliki segudang bakat. Karismatik seorang Ayana selalu...