4. The Twin Brusch

3.1K 412 6
                                    


Happy reading

~

~

"Selamat Alpha Victor, Luna Yuna melahirkan dua putri kembar yang sehat dan cantik."

"Benarkah itu?" Sang Alpha menitikkan air mata bahagia. "Bisakah aku melihat mereka?"

Sang Dokter mengangguk dan mempersilakan Alpha Blue Moon Pack itu untuk masuk ke ruangan. 

"Victor." Suara lemah Luna Yuna memanggil nama suaminya. Meskipun dia masih lemah dan lelah setelah melahirkan, tapi senyumnya tidak pernah luntur. 

"Yuna," lirih Victor seraya menghampiri istrinya. Dia mengecup kening Yuna dan terus mengucapkan syukur pada Dewi Bulan dan berterima kasih pada Yuna atas dua putri kembarnya.

"Alpha. Luna."

Dua orang perawat menghampiri keduanya. Di tangan masing-masing dari mereka terdapat anak Victor dan Yuna. Tubuh bayi yang sudah dibersihkan itu kini terbalut selimut hangat.

Kedua perawat itu kemudian menyerahkan bayi pertama pada Victor dan bayi kedua pada Yuna.

"Mereka sangat cantik," puji Victor sembari mencium pelan pipi bayi yang tengah dalam gendongannya.

"Yang ini memiliki sedikit ketampananmu, Vic," ucap Yuna mengelus pipi bayi dalam gendongannya dengan jari telunjuknya.

"Oh ya?" Victor kemudian memperhatikan bayinya yang dalam gendongan Yuna. "Dia cantik sepertimu," kata Victor yang gagal menemukan ketampanan dia dalam wajah anaknya.

Yuna tertawa pelan. "Jika sudah besar nanti kau pasti akan tahu."

"Semoga saja." Victor ikut tertawa.

Keduanya sedang sangat bahagia. Hampir 50 tahun mereka menunggu untuk di karuniai seorang anak. Tidak ada hentinya mereka memohon pada sang Dewi Bulan. Penantian panjang mereka pun terbayarkan. Sang Dewi Bulan menjawab ketulusan hati mereka. Victor dan Yuna di karuniai 2 putri cantik. Mereka menangis bahagia.

"Kau sudah menentukan nama mereka?" tanya Yuna.

Victor tampak berpikir sebentar. Tidak lama sebelum kemudian dia tersenyum mengangguk.

"Untuk putri pertama kita, namanya adalah Rose Anne Brusch. Lalu untuk si kecil yang mungkin mengambil ketampananku ini, namanya adalah La Lisa Brusch."

"Rose dan Lisa. Itu namanya yang cantik dan elegan."

Victor tertawa bangga ketika sang Istri memuji nama buatannya.

*****

"Yak! Lili, jangan kabur kamu."

Rose yang berusia 11 tahun menggeram pada adik kembarnya yang sudah memakan habis Martabak Keju di atas meja makan. 

"Jangan pelit begitu, Kak." Lisa terus berlari menghindari kejaran Rose dengan mulut yang masih terdapat Martabak, termasuk jatah Rose.

"Aku yang pelit atau kau yang rakus, hah?!"

"Mengalahlah pada yang muda, Kak."

"Apa maksudmu mudah. Kita hanya berselang 10 menit jika kau lupa."

"10 menit saja sudah menandakan kau lebih tua dariku."

"Berhenti memanggilku tua!"

I SEE YOU SEE ME [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang