Baca judulnya jangan bernada ya 😂
Reader-ku kalau misal ada yg melenceng dari cerita sebelumnya tolong kasih tahu ya. Saking lamanya takut agak bentrok sama alur cerita baru 🤧 terutama penggambaran karakter ya hehehe
Happy reading
~
Lisa berjalan menyusuri taman kastil dengan bantuan tongkat. Meskipun awalnya sedikit menyiksa karena harus menahan sakit juga menjaga agar jahitan pada lukanya tidak terbuka, tapi Lisa cukup menikmatinya, terutama pemandangan hijau taman di dekat kastil.
Ingatannya yang kabur dan perasaan tidak asing membuat kewaspadaan Lisa berkurang. Meskipun tidak ada ingatan tentang orang-orang yang sering ia jumpai di kastil, tapi Lisa merasakan perasaan akrab pada sosok Jennie. Bahkan jika Jennie berkata mereka sepasang kekasih, Lisa sudah tidak lagi membantah. Dia hanya akan mencoba mengikuti jawaban dari hatinya. Dan sejauh ini, hanya Jennie yang memberinya perasaan baik. Ada kasih sayang, rindu, penantian... juga kebencian.
Lisa tidak memiliki kebenarannya. Namun, perasaan negatif yang datang hanya sekelibat itu adalah benar adanya.
"Damn, my brain. Why you so stupid and give me all this problem."
Rutinitas akhir-akhir ini masihlah sama. Berjalan mengitari kastil sekaligus memulihkan diri bersama alam. Bukannya Lisa tidak butuh istirahat penuh, tapi berada di kastil yang penuh makhluk you know what, but i'm not membuat Lisa sangat tidak nyaman dan aman.
Melihat bangku taman di depan danau, Lisa mendapati sosok Jennie yang anehnya dia tidak pernah menunjukkan diri kecuali pada malam hari. Yah, kecuali saat ini dia duduk dengan pakaian aneh. Sangat aneh sampai Lisa gerah melihatnya.
"Awalnya aku mengira kau sangat aneh, tapi sekarang aku yakin kau tidak waras," ujar Lisa dari samping, sedikit enggan untuk duduk.
Jennie tersentak. "Yoona sialan!" desisnya pada sahabat tak tahu diri yang jadi penyebab ketidakwarasan Jennie.
"Hey!" Lisa berseru kaget ketika Jennie lari begitu saja setelah umpatan lirih yang tak dapat di dengar Lisa.
"Apa maksudnya itu? Yah, orang tidak waras pasti tidak tahu sopan santun," katanya pada diri sendiri.
Lisa kemudian duduk di bangku dan menyandarkan punggungnya. Matahari sedang sangat baik, cerah, tapi tidak menyengat. Sungguh, hari yang baik. Rasa kantuk mulai menghampiri seiring awan menutupi cahaya matahari yang bersinar.
Semilir angin sejuk membuat Lisa memejamkan mata. Perasaan nyaman dan tenang di ungkapkan lewat senyum kecil.
'I'm coming... For you.'
Lisa membuka mata dan menatap sekeliling. Itu sama, tenang dan sepi seperti sebelumnya. Tapi, Lisa merasa mendengar seseorang berbisik di dekatnya.
"Jangan katakan padaku kalau siang sama horrornya seperti malam di kastil ini." Lisa bergidik memikirkannya. Dia tidak bisa nyaman di malam hari dan selalu merindukan pagi dan siang, tapi apakah sebenarnya semua sama saja.
****
Ketika kembali ke kamar di sore hari, terdapat lukisan baru di samping lukisan yang Jennie kenalkan sebagai bukti kuat hubungan mereka. Pertama melihatnya, Lisa merasa asing, berbeda dengan lukisan awal.
"Kau menyukainya?" tanya Jennie.
Lisa menjatuhkan tongkatnya karena sangat terkejut mendapati Jennie sudah berada di sampingnya. Untungnya saja Jennie dengan sigap meraih pinggang Lisa dan membawanya duduk di tepi tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOU SEE ME [New Version]
Fiksi PenggemarREMAKE "Aku memusnahkan klanku untukmu, tapi yang ku dapat adalah pengkhianatanmu. Jika aku bereinkarnasi, aku berharap untuk tidak pernah melihatmu lagi." ~ La Lisa Brusch "Aku menyesal! Kau adalah milikku, Lisa! Baik itu kehidupan yang dulu maupu...