Happy reading
~
~
"HAH?!"
Jisoo tertawa ketika melihat wajah Lisa yang terkejut sekaligus bingung.
"Kau begitu lucu."
"Jangan menggodaku terus, Jisoo Eonnie. Kau selalu saja berdramatisir ketika kita bertemu. Bagaimana kau tahu aku ada di sini? Kapan kau sampai? Seingatku kau bilang masih punya urusan di luar kota."
Mendengar runtutan pertanyaan Lisa membuat Jisoo bereaksi berlebihan dengan menutup kedua telinganya.
"Yak! Jangan mulai lagi," protes Lisa yang langsung meninju pelan lengan Jisoo.
Jisoo tertawa. "Mian... aku terlalu senang bisa menggodamu lagi."
"Huh." Lisa memanyunkan bibirnya.
Dengan gemas Jisoo mencubit pipi adik kesayangannya itu.
"Jisoo Eonnie!"
Jisoo kembali tertawa.
"Mian... mian... aku tidak bisa menahannya. Kau sangat lucu," kata Jisoo yang masih berusaha menahan tawanya.
"Terima kasih untuk pujiannya." Lisa memutar matanya.
Jisoo kemudian meraih lengan Lisa dan memeluknya lagi. "Ah, aku bergitu merindukanmu entah kenapa. Aku tadi pergi ke rumah barumu dan orangtuamu bilang kalau kau sedang membuang waktu di danau. Dan untuk yang terakhir, aku baru saja tiba tadi sore."
Lisa melepas pelukan dan mencium sekilas pipi Jisoo. "Aku juga merindukan, Eonnie. Tidak tahu kenapa aku merasa kita sudah seperti saudari kandung saja."
Untuk sekilas raut wajah Jisoo menunjukkan sedikit kesedihan, tapi itu dengan cepat berubah dengan raut wajah seorang kakak yang senang karena dibangga-banggakan adiknya.
"Anggap saja begitu. Toh, kau itu memang adik kesayanganku." Jisoo menepuk pelan pucuk kepala Lisa.
Lisa tersenyum dan mulai mengajak ngobrol Jisoo. Tentu saja itu yang keluar dari mulut Lisa kebanyakan soal dia dan fotografinya. Mulai dari saat dia meninggalkan rumah lamanya, tiba di rumah baru, lapangan, danau, dan foto saat ini yang tengah di ambilnya.
"Itu bagus. Kota Brusch memang memiliki banyak keunikan dan keindahan. Danau dan Pohon Besar Brusch merupakan salah satunya." Jisoo nampak lebih mengenal kota Brusch dan mulai menasehati Lisa dengan berbagai macam larangan dan nasehat.
"Aku sudah pergi ke sana," kata Lisa saat Jisoo memepringatinya untuk tidak pergi sendirian jika ingin mengambil potret Pohon Besar Brusch.
"Kapan?" Mata Jisoo menyipit tajam.
"Em... sepertinya itu seminggu yang lalu." Lisa menjawab dengan sedikit tidak yakin.
"Apa yang terjadi?"
"Hm? Apa maksudnya?"
"Ah... mak-maksudku bagaimana pohonnya? Apakah kamu berhasil mengambil gambar yang bagus?" Jisoo terlihat sedikit kelabakan karena kehilangan kontrol atas emosinya.
Lisa memasang wajah buruk ketika mengerti maksud Jisoo. "Jangankan memfotonya, aku bahkan belum memegang pohon itu."
"Hah? Terus kamu ngapain ke sana?"
"Tentu saja untuk memotret pohon itu dan mencari kebenaran soal ukiran nama Brusch di sana."
"Lalu?"
"Ya, semua itu gagal total karena aku bertemu dengan perempuan aneh berambut merah. Dia mungkin agak tidak waras. Dan bahkan aku merasa seperti terhipnotis. Soalnya masa dia tiba-tiba saja berada di hadapanku saat seharusnya kami berjarak 10 meter. Itu benar-benar hari yang paling tidak beruntung," keluh Lisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/200011881-288-k13663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOU SEE ME [New Version]
FanfictionREMAKE "Aku memusnahkan klanku untukmu, tapi yang ku dapat adalah pengkhianatanmu. Jika aku bereinkarnasi, aku berharap untuk tidak pernah melihatmu lagi." ~ La Lisa Brusch "Aku menyesal! Kau adalah milikku, Lisa! Baik itu kehidupan yang dulu maupu...