Hutan dengan danau yang memantulkan sinar bulan itu selalu menjadi saksi bisu kisah cinta La Lisa Brusch. Tempat itu menjadi tempat pertama di mana ia bertemu dan mulai jatuh cinta pada pandangan pertama oleh seorang vampir cantik nan menawan, Jennie Kim.
Itu adalah cinta yang salah. Bukan hanya karena mereka sesama wanita, tapi juga karena perbedaan ras. La Lisa Brusch merupakan putri Alpha dan Luna Blue Moon Pack. Yang berarti ia merupakan werewolf, musuh abadi vampir.
Tapi Lisa tidak peduli. Ia hanya mengikuti kata hatinya. Bahkan ia melupakan fakta bahwa kaum werewolf telah memiliki mate yang ditakdirkan oleh Dewi Bulan. Entah siapa pun itu, Lisa telah mengkhianati matenya.
Keduanya kemudian menjalin asmara layaknya Romeo dan Juliet.
Lisa mengira ia akan bahagia asal Jennie terus bersamanya. Bahkan jika dia harus melawan dunia, dia rela. Semua hanya demi cintanya, Jennie Kim.
Namun, semua salah. Lisa melakukan kesalahan fatal dan dosa tak termaafkan.
Hanya dengan satu kata dari Jennie, Lisa memusnahkan klannya. Termasuk membunuh kedua orangtuanya.
"Dengan ini kau sendirian di dunia ini, Lisa," bisik Jennie tepat di telinga Lisa dua malam setelah malam pembantaian klannya.
"Tidak apa. Aku masih memilikimu," balas Lisa tersenyum teduh. Meskipun hatinya sakit, dia masih merasakan kebahagiaan karena kehadiran Jennie.
Jennie tidak membalas.
Lisa sibuk memeluk Jennie erat-erat sembari menghirup dalam-dalam aroma milik wanita yang dicintainya.
"Kamu membunuh semua anggota klanmu?"
"Hm." Lisa membalas dengan gumaman.
"Juga seluruh keluargamu?"
"Hm."
Seringai Jennie terbentuk. Taringnya mulai memanjang.
"Terima kasih," bisik Jennie dengan dingin.
Tubuh Lisa membeku. Dia melepaskan pelukan dan mengambil langkah mundur. Tubuhnya goyah karena rasa sakit pada bagian dadanya.
"Ke-kenapa?" Air mata Lisa turun. Dia menatap tidak percaya pada Jennie.
Jennie menjilati darah Lisa yang menetes dari kuku-kuku panjangnya.
"Tenang saja, aku sudah melumuri wolfsbane. Jadi, nikmati saja kematianmu, Liliku."
Lisa bersandar pada pohon. Tangannya menutupi lubang yang dibuat oleh Jennie.
"KENAPA, NINI?!" teriaknya histeris.
"Kau masih saja bodoh." Sebuah suara berat menginterupsi.
"Taehyung," desis Lisa mendapati seorang vampir yang ia kenal telah tiba di samping Jennie.
Taehyung tidak melihat ke arah Lisa. Dia tiba di samping Jennie dan langsung mencium rakus bibir wanita menawan itu.
"KALIAN?!" Lisa berusaha menahan pedih.
Jennie menyeringai ke arah Lisa sembari menggandeng lengan Taehyung.
"Namaku Jennie Kim, putri kedua dari Lord Hanbin Kim," jelas Jennie membeberkan identitasnya yang sebenarnya. "Aku tidak perlu menjelaskan lebih lanjut lagi, bukan?"
Lisa membeku. Kini semuanya menjadi sangat jelas. Dia benar-benar telah dibutakan oleh cinta yang salah sejak awal.
Lisa berpikir bahwa hubungan mereka kelak akan menjadi awal bagi dua ras yang tidak mungkin bersatu. Namun, kini semua jelas hanya semu. Karena sejak awal ternyata hanya Lisa yang serius tentang perasaan cintanya.
"Ha...ha... HAHAHA." Lisa muntah darah selagi ia menertawakan kebodohannya. "Kamu mendekatiku untuk mendapatkan pencapaian dalam pemilihan penerus klan vampir. Bodohnya aku lebih memilih dirimu dan membunuh keluargaku dan saudara-saudaraku. Pack-ku merupakan salah satu dari tiga pack terbesar dan terkuat. Pencapaian seperti itu... HAHAHA."
Jennie bertepuk tangan sekali. "Aku senang kau cepat mengerti, Lili."
"Don't call me with that name again!" desis Lisa dengan mata emasnya.
"Uw, aku takut," ledek Jennie pura-pura bersembunyi di belakang Taehyung.
"Jangan takut. Dia hanya serigala sekarat saat ini." Taehyung mengelus pucuk kepala Jennie.
"Taehyung yang terbaik."
Sudut bibir Lisa berkedut jijik.
"Ada permintaan terakhir?" ujar Taehyung sambil memandangi Lisa yang semakin melemah.
Lisa menyeringai. Dia mendongak dan menatap lurus tepat ke manik mata Jennie. Sebelumnya ia akan selalu luluh pada mata itu, tapi kini sama sekali tidak ada lagi perasaan itu.
Kosong. Lisa merasakan kekosongan. Dia tidak tahu apakah ia membenci Jennie atau tidak. Tapi yang pasti, perasaan cinta itu telah mati.
Air mata Lisa menetes. Telinganya masih bisa mendengar teriakan pilu dan ringisan anggota klannya saat ia dengan sadis membunuh mereka semua.
"Aku memusnahkan klanku untukmu, tapi yang ku dapat adalah pengkhianatanmu. Jika aku bereinkarnasi, aku berharap untuk tidak pernah melihatmu lagi."
Rintik hujan mulai turun membasahi bumi.
Untuk yang terakhir kalinya, danau yang sekarang sedang menerima rintik hujan itu menjadi saksi bisu awal dan akhir dari cinta seorang Lisa.
*****
"YOU TOOK PHOTO OF ME AND I TOOK PHOTO OF YOU."
- Jennie Kim -
01 Nov 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOU SEE ME [New Version]
Fiksi PenggemarREMAKE "Aku memusnahkan klanku untukmu, tapi yang ku dapat adalah pengkhianatanmu. Jika aku bereinkarnasi, aku berharap untuk tidak pernah melihatmu lagi." ~ La Lisa Brusch "Aku menyesal! Kau adalah milikku, Lisa! Baik itu kehidupan yang dulu maupu...