13. How Much I Want It [18+]

3.9K 315 14
                                    

The real pain is losing someone who care about you


Jennie merasakan panas membakar tubuhnya. Tubuhnya menggeliat gelisah di atas tempat tidur megahnya. Sprei berwarna hitam menjadi kusut karena gerakan ketidaknyamanan Jennie. Bulir keringat membasahi gaun tidurnya. Kernyitan di dahinya semakin dalam, tanda rasa sakit semakin menjadi.

Jennie terengah-engah. Ketika dia baru saja ingin berteriak, dia merasakan sebuah tangan memeluknya erat. Terasa nyaman meskipun masih belum bisa meredakan panas yang membakar tubuhnya, tapi Jennie menikmatinya. Dia menginginkan lebih.

"Merindukanku, hm?"

Bisikan lirih di telinga Jennie terasa menggelitik. Jennie membuka matanya dan melihat bola mata berwarna cokelat sedang menatapnya intens. Terpantul besarnya cinta yang ditujukan si pemilik pada Jennie. 

"Lili?" panggil Jennie ragu.

"Yeah. Miss me?" tanyanya dengan tingkat kepercayaan diri tertinggi. Senyum polosnya begitu nyata.

"Bagaimana kau ada di sini?" Jennie masih mempertanyakan ketidakpercayaannya.

Lisa memiringkan kepala, bingung dengan sikap Jennie yang aneh. "Kenapa kau bertanya hal yang sudah jelas itu. Tidakkah ini malam pertama kita?"

"Malam pertama?" Jennie merasakan keraguan dalam hatinya, tapi di dasar sana dia sangat menginginkan hal tersebut terjadi.

Senyum licik tersungging di bibir Lisa. "Oh, kau sengaja berpura-pura lupa untuk menghindari malam ini, kan?"

"Hah?"

"Ah, itu menyakiti hatiku." Lisa berlagak sambil memegang hatinya. "Dengar, Limario melolong marah terus padaku karena belum juga melakukan penyatuan denganmu. Ckck, serigala mesum itu menularkan virusnya padaku."

"Apa maksudmu? Lili... wajahmu--"

"Kenapa? Apa kali ini kau akan mengakui pesonaku sebagai gadis cantik nan tampan, hm." Lisa beringsut mendekat, sangat dekat sampai Jennie bisa merasakan bahwa jantungnya yang mati terasa berdetak. "Kau semakin menggoda... dan aku semakin lapar."

"Lili--"

Mulut Jennie segera diblokir dengan Lisa. Rasa dingin dan panas bibir mereka beradu dan menjadi rasa terbakar yang sama. Bagai candu untuk keduanya, mereka saling menyalurkan perasaan dan nafsu dalam satu ciuman panas yang lama. Lisa mundur sebentar untuk membiarkan Jennie mengambil napas. 

Mata merah Jennie kini menjadi sayu dan penuh dengan permohonan. Lisa yang melihatnya menjadi sangat terangsang. Dia benar-benar akan terbunuh oleh tatapan Jennie yang amat menggoda.

"I'm always want you to be mine," tutur Lisa dengan jujur. Kalimat yang selalu ia katakan pada Jennie.

"Now, i'm yours.

Jennie tidak menunggu Lisa merespon kata-katanya. Dia segera mengambil alih. Meraih tengkuk Lisa dan mendorongnya ke samping sebelum kemudian menindihnya. Kini Jennie berada di atas Lisa, memegang kendali.

"Insane," goda Lisa. 

"Cause you."

Jennie segera melumat mulut Lisa dan menjelajahi sampai ke tiap sudut di dalamnya. Lidah mereka menari bersama, tidak mau kalah. Lisa menarik tengkuk Jennie, semakin memperdalam lumatan keduanya. Desahan panas memenuhi kamar besar itu.

Tangan Jennie menggapai piyama Lisa, langsung merobeknya. Tangan Jennie agak gemetar ketika dia meraba-raba abs pada perutnya. Lisa terkekeh melihat wajahnya yang tiba-tiba menjadi pemalu dan dia tersenyum meremehkan, membuat Jennie tidak bisa untuk tidak mencubit kencang-kencang seluruh perut Lisa.

I SEE YOU SEE ME [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang