4

18.6K 669 9
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE SETELAH MEMBACA

"yassya" pria yang baru saja sampai dirumah nya memberhentikan langkah nya saat mendengar suara pria yang tidak asing bagi nya

"lagi-lagi kau menentang kami? dari mana saja kau? mengapa tidak menemui della dirumah sakit?" tanya sang ayah dengan nada membentaknya

"maaf aku lupa" jawab yassya dengan nada bicara yang santai

"bau apa ini?" sang ayah mendekati yassya saat mencium bau yang tidak asing bagi nya

"kau lebih memilih berhubungan intim bersama wanita lain di banding menjenguk calon istrimu?"

"aku lupa bahwa hari ini aku harus kesana" yassya mulai meninggikan nada suaranya

"yassya usiamu masih 18tahun apa kau berhak melakukan itu?" suara sang ibu membuat yassya menghembuskan nafas beratnya

"ga usah ikut campur"

"yassya"

"apa?"

"dia mamamu, jangan kurang ajar" sang ayah menampar pipi yassya dengan sangat keras bahkan hingga menimpulkan suara pukulan

"mama? maaf mamaku udah meninggal saat usiaku 7tahun dan itu karenamu wanita sialan" yassya meninggalkan pasangan itu begitu saja

"dasar bocah sialan"sang ayah mendorong guci yang berada di meja samping nya membuat guci itu pecah namun yassya tetap berjalan memasuki kamar nya

---------------

"ma" yassya mengambil bingkai yang berisi foto wanita bersama seorang pria kecil yang sangat tampan dan menggemaskan

"mengapa kau harus pergi meninggalkanku sendiri disini? mengapa wanita sialan itu sangat jahat padamu?" yassya mengusap foto tersebut dengan sangat lembut namun disertai dengan perasaan frustasinya

"sial, bahkan wanita sialan itu membunuhmu hanya untuk menempatkan posisi mama dirumah ini"

-----------------

"apa kau sakit?" wildan menemui anna yang terbaring lemas di sofa

"aku yang membuat dia sakit" jawab yassya dengan sangat santai

"apa yang terjadi?"

"mereka berhubungan semalam, bodoh banget heran" varro dengan santai memukul kepala belakang wildan

"wow first time?" anna hanya diam tanpa sepatah katapun

"wuah itu berarti seorang abyassya harus selalu mengeluarkan uang sebanyak 1o juta won hanya untuk anna aria" wildan bertepuk tangan karena bangga dengan anna

"kau berisik sialan" yassya melempar wildan dengan bantal sofa

"na kau sangat hebat berhasil membuat yassy yang sangat pelit dalam memgeluarkan uang akhir nya mengeluarkan uang"

"dan, dia tidak pelit asal kau tau"

"oh ya sejak kapan?"

"dia tidak pelit mengeluarkan uang untuk seorang jalang, kau saja yang bodoh" varro menyosor kepala wildan dengan santai

"jalang? jadi kau sudah sering berhubungan bersama jalang?" anna menatap yassya yang ada di atas kepala nya

ya, saat ini anna berbaring di sofa dan menjadikan kedua paha yassya sebagai bantalnya

"menururmu?"

"wuah kau sangat jahat"

"kenapa?"

"bagaimana bisa aku melakukan pertama kalinya bersamamu namun kau sudah melakukan nya berulang kali bersama banyak wanita?"

"lalu apa maumu sekarang? mengakhiri kontrak itu? silakan tapi setelah itu aku akan meminta seluruh murid membullymu dengan sangat sadis"

" berhentilah mengancam!!" anna mulai meninggikan suaranya sebagai ancaman

"wow seorang anna bisa bersikap seperti ini?" varro

"wuah aku pikir kau wanita lugu dan selalu baik ternyata kau bisa menjadi sangar?" sambungnya

"sekarang aku mengerti mengapa kau berhasil menguras yassya, itu karena kau tipe ideal yassya" sambar wildan

"dan bisa diem ga?" tanya yassya dengan nada membentak namun wildan hanya terkekeh

"sya"

"apa?"

"nanti aja deh ga enak cerita nya"

"kalian keluar ada yang ingin kami bicarakan"

"baiklah, ayo" wildan dengan sangat santai merangkul varro lalu keluar dari ruangan karena sudah merasa diusir

SILAKAN MEMBELI E-BOOK UNTUK MEMBACA LEBIH LENGKAP

REMEDY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang