9

11.7K 488 24
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE SETELAH MEMBACA

"kak wildan"

"apa?"

"aku mau nanya soal kak anna, boleh?"

"boleh, kenapa?"

"apa kakakku sangat dekat dengan kak yassya?"

"lumayan dekat, ada apa?"

"gapapa, apa kakak juga dekat dengan kak anna?"

"aku mengenal anna melelaui yassya selain itu kami juga teman sekelas jadi bisa dibilang kami dekat"

"apa kakak tau pekerjaan paruh waktu apa yang akhir-akhir ini kak anna lakukan?"

"kerja paruh waktu yang anna jalani?" bella menganggukan kepalanya

"maaf kami memang dekat namun dia tidak pernah menceritakan keseharian nya padaku, dia lebih sering bersama yassya jadi sebaiknya kau tanyakan pada yassya"

"bagaimana aku bisa bertanya padanya jika saat mereka disini mereka selalu bercanda bersama seperti tidak ada orang di sekitar mereka"

"aku rasa kak yassya suka sama kak anna deh? sial cintaku bertepuk sebelah tangan lagi"

"cintamu?"

"eoh jangan katakan pada kak yassya dan kak anna bahwa aku menyukai kak yassya"

"sejak kapan kau mengenal yassya?"

"belum lama, sejak kak anna membawanya kerumah kami"

"kerumah kalian?" bella menganggukan kepalanya kembali

"bertemu kedua orangtua kalian?"

"hanya aku, kami tidak memiliki mereka"

"maaf aku ga tau"

"gapapa" bella tersenyum dengan sangat manis

"sejak saat itu kau menyukai yassya?" bella lagi lagi menganggukan kepalanya

"kenapa bisa menyukai nya?"

"dia tampan, sangat tampan malahan, dia baik, dan asik kalo di ajak bercanda"

"sebenarnya yassya itu orang yang dingin jika bersama orang asing"

"ah mungkin karena setiap kami bertemu selalu ada kak anna jadi dia merasa dekat?"

"mungkin, bel jangan jatuh cinta pada yassya"

"kenapa ga boleh?"

"kau terlalu baik untuk yassya"

"apa dia sangat jahat?"

"ga jahat kok, ntahlah aku bingung harus mengatakan nya gimana karena dia temanku. jika aku mengatakan hal yang sebenarnya aku takut kau berfikir bahwa aku aku sedang menjeleki temanku sendiri"

"baiklah kalo gitu ga perlu diceritakan semua nya"

"maaf"

"apa kelompok kalian di sekolah hanya ber3?"

"engga, ada satu orang lagi nama nya varro, kakakmu anggota perempuan satu-satu nya di kelompok kami"

"wuah dia memang tidak pernah berubah"

"maksudnya?"

"dia memang lebih mudah berteman dengan pria di banding wanita" kali ini wildan yang menganggukan kepalanya

------------------

SILAKAN MEMBELI E-BOOK UNTUK MEMBACA LEBIH LENGKAP

REMEDY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang