35

3.4K 181 6
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE SETELAH MEMBACA

di siang hari terlihat anna bersama yassya, bella dan juga amae di sebuah tempat penyimpanan guci abu

keempat orang itu terus menatapi guci yang di samping nya terpajang foto wanita cantik dan angun

keempat orang itu terus menatapi guci yang di samping nya terpajang foto wanita cantik dan angun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hi ma" ucap anna untuk mencairkan suasana

"mama apa kabar? pasti mama sekarang bahagiakan? aku berharap mama bahagia karena saat ini mama tidak perlu merasakan penyakit itu lagi, nana kangen mama, maaf mama baru menemui mama sekarang"

"ma kenalkan dia adalah abyassya romania, calon suamiku" anna berusaha tersenyum saat memperkenalkan pria yang akan menjadi pasangan hidupnya

"hai tante, kau wanita yang cantik sama seperti kedua putrimu" ucap yassya sambil tersenyum menatap guci abu di hadapan nya

"ma sebenarnya ada yang ingin nana katakan pada mama" ucapan anna membuat tiga orang lainnya beralih menatapnya

"maaf aku tidak bisa menepati janjiku padamu, janjiku bahwa aku tidak akan menjual diriku meski sesualit apapun kehidupanku"

"maaf aku juga tidak bisa menepati janjiku bahwa aku hanya akan menikah setelah aku berhasil menjadi sarjana s1" ucapan yang berat dikatakan membuat air mata mulai mengalir dikedua pipinya

"jika kau masih hidup saat ini apa kau akan malu mempunyai putri sepertiku? atau bahkan kau malah membanggakanku di hadapan teman-temanmu?"

"nana rindu mama" tangisan anna semakin menjadi membuat yassy dengan sigap memeluk wanitanya, berharap anna menjadi sedikit tenang didalam pelukannya

"hai mama ini biel, briella kesayangan mama, mama apa kabar? biel kangen mama"

"ma tiga tahun yang lalu dokter mendiagnosis biel terkena penyakit kanker serviks sama seperti mama dahulu, saat mendapat kabar itu aku pikir aku akan berakhir sama seperti mama, aku pikir aku akan meninggal dunia juga"

"namun aku bersyukur aku memiliki sosok kakak yang sangat mulia, kakak yang rela kehidupan nya hancur hanya demi menyelamatkan kehidupanku"

"ya, kak anna menjual dirinya kepada kak yassya hanya untuk memghidupkan biel, hanya untuk menyemalatkan kehidupan biel"

tangisan bella semakin menjadi membuat anna melepaskan pelukan nya dengan tassya lalu beralih memeluk sang adik

"sayang kakak gapapa, jangan nangis, kakak baik-baik aja sekarang" ucap anna sambil berusaha menunjukan senyuman termanisnya

"kak"

"sekarang aku ga nyesel telah menjual diriku demi dirimu karena sekarang aku bisa melihatmu tetap hidup bersamaku jadi jangan pernah meninggalkanku"

"nana sayang biel" anna memeluk bella semakin erat membuat kedua pria di sampingnya hanya bisa tersenyum

"hai mella lama tidak bertemu, belasan tahun tanpa dirimu dan kedua putri kita itu membuatku merasa hampa, sangat hampa meski aku telah bersama wanita lain"

REMEDY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang