33

3.6K 183 3
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE SETELAH MEMBACA

"izinkan kami menikah" ucap anna dengan percaya diri

"menikah? kalian masih balita untuk menikah"

"lalu aku harus mengugurkan cucumu ini?"

"kau kakek yang sangat tidak berperasaan"

"oke menikahlah namun jangan menyesali nya nanti"

"apa yang harus aku sesali?"

"kalian masih muda, hidup kalian masih labil lihat saja seperti apa kehidupan kalian nanti"

"maksudmu keluarga kami nanti tidak akan bahagia?"

"aku ga bilang gitu"

"wuah aku ga percaya kau bakal ngomong gitu di hadapan temanmu? orangtua dari kekasihku?"

"bang" panggil khalid tak mendapatkan respon apapun

"aku hanya menebak apa yang akan terjadi nanti jadi jangan mengkhawatirkan nya"

"tante boleh aku permisi ke toilet sebentar?"

"eoh pakai saja toilet di kamar yassya"

"dimana toilet nya?"

"ayo aku antar" yassya menggandeng tangan anna lalu membawa nya kedalam kamar

"baby" wanita yang di pamggilpun menoleh ke belakang lalu dengan cepat yassya memeluk anna dengan erat

"kamu kenapa?"

"i love you"

"i love you to, kenapa sih?" anna melepaskan tautan mereka lalu menatap yassya penuh pertanyaan

"kamu jangan mikirin omongan papa aku ya, dia memang mengenal kedua orangtuamu namun dia tidak mengenal seperti apa dirimu sama seperti aku yang mengenal dirimu namun tidak mengenal seperti apa kedua orangtuamu"

"ayo kita berjuang sama-sama untuk anak kita, ayo berjuang membuat kedua kakek serta nenek dari anakmu ini menerima kehadiran nya"

"sayang" yassya berjongkok di hadapan perut anna yang mulai membuncit

"papa sayang kamu, papa akan berusaha agar mereka menerima kehadiran dirimu di dunia ini, jangan khawatir papa akan lakukan apapun demi kamu" yassya mengusap perut anna dengan lembut lalu menaiki sedikit baju anna

"dari dalam sana kamu harus terus sehat ya, jangan melukai mamamu, papa sayang kamu dan juga mamamu" yassya mengecup perut buncit anna dengan penuh kasih sayang

"kami juga mencintaimu" anna tersenyum manis yang di balas senyuman manis pula oleh yassya

"mau ke toilet?"

"engga"

"terus kenapa bilang sama silla mau ke toilet?"

"aku hanya lelah menghadapi papaku saat ini"

"hei kamu ga boleh lelah fisik maupun batin, kamu harus tetap sehat agar manusia kecil di dalam sini tetap sehat" yassya mengusap perut anna dengan lembut

"be the way by"

"kenapa?"

"biskah kau memanggil tante silla dengan sebutan mama?"

"seketika?"

"dia mamamu sekarang jadi cobalah panggil dia seperti itu"

"mamaku udah meninggal"

"aby aku mohon! aku ingin mereka mempercayaiku bahwa aku bisa merubahmu jadi lebih baik jadi aku mohon bantu aku"

"baiklah, ayo keluar! kita hadapi bersama" yassya menggandeng tangan anna dengan penuh kasih sayang

---------------

"mau bertemu bella?"

"aku rasa dia akan membenciku"

"jangan berfikir negatif, ayo temui bersama"

"nana"

"bagaimanapun juga dia anakmu, kami berdua putrimu, bella mungkin membencimu tapi aku yakin di lubuk hati dia paling dalam dia pasti merindukan dirimu, merindukan hadirnya sosok papa di kehidupan nya" perkataan anna berhasil membuat amar menarik senyum bahagia nya

"wuah kau sama seperti mella yang selalu bisa membuat hati seseorang tenang meski orang itu tengah merasa cemas"

"tentu saja aku sama sepertinya karena aku anak nya, anak kalian" ucap anna dengan bangga

"papa ngapain?" tanya anna saat amar seketika berjongkok di hadapan nya

"hai sayang ini kakek"

"kamu sehat terus ya di dalam, jangan membuat mamamu terluka, kakek sangat menantikan kehadiran dirimu di dunia ini, i love you" amar mengusap perut anna dengan lembut membuat air mata jisoo membendung kembali

"i love you to kakek" jawab anna dengan suara bayi nya

"ayo papa antar pulang"

"tapikan aku kesini sama yassya"

"kau bilang ingin mempertemukan aku dengan bella?"

"oh iya benar. kalian harus bertemu, baiklah kalo begitu bagaimana kalo kita pisah mobil?"

"kalian pergi berdua aja"

"aby"

"kalian sudah lama tidak bertemu jadi pasti banyak yang ingin kalian bicarakan"

"kau yakin tidak ingin mengantar aku pulang?"

"pulanglah bersama papamu, aku akan menjemputmu besok seperti biasa"

"baiklah sampai bertemu besok"

"eoh ayo aku antar keluar" ajak yassya

----------------

"aby nana pulang dulu ya"

"hati-hati" anna hanya menganggukan kepalanga

'chup'

yassya mengecup bibir serta kening anna tanpa memperdulikan hadir nya amar

"sampai bertemu besok" yassya mengangguk lalu membiarkan sang kekasih masuk kedalam mobil ayah nya

"kami pamit"

"hati-hati om" yassya tersenyum manis menatap sang calon mertua (?) yang berada di kursi penumpang belakang samping anna

SILAKAN MEMBELI E-BOOK UNTUK MEMBACA LEBIH LENGKAP

REMEDY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang