34

3.5K 185 4
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE SETELAH MEMBACA

"ayo masuk" ajak anna pada sang ayah saat keduanya telah sampai di tempat tujuan mereka

"ini rumah kalian?" tanya amar sambil memerhatikan sekeliling rumah yang tampak minimalis namun terlihat mewah

"mau minum apa?"

"ga usah"

"baiklah sebentar aku panggilin bella dulu, papa duduk aja dulu"

"bel keluarlah ada yang ingin bertemu denganmu" anna berteriak di depan kamar jennie

"gabriel" bahkan anna juga mengetuk pintu kamar sang adik

"sialan. jangan bilang kau di dalam sedang mendengarkan lagu menggunakan aerphone?" anna membuka pintu kamar sang adik dan benar saja bella sedang tengkurap di ranjang memainkan ponselnya sambil memakai aerphone

"yatuhan bella dari tadi aku manggilin kamu juga" dengan kemarahan yang sudah hadir didalam diri anna membuat anna melepas aerphone dari telinga sang adik

"kenapa sih? ribet"

"ada yang nyariin tuh"

"siapa?"

"ya temuin aja dulu"

"males keluar kamar ah"

"sebentar bella, ga enak orang udah dateng"

"siapa sih? penting banget emang nya?"

"iya penting maka nya temuin"

"ih ribet" bella berjalan keluar kamar sambil mengoceh ria

"siapa sih?" ocehan dan langkah bella terhenti saat melihat amar terduduk di sofa ruang tamu mereka

"hai" sapa amar pada putri bungsu nya

"aku ga mau nemuin" bella berlari memasuki kamar nya kembali

"gabriel" anna menarik tangan bella dengan cepat

"lepasin ah" bella mengibaskan tangan nya begitu saja

"kamu kenapa sih?"

"aku bilang aku ga mau ketemu dia"

"hei dia papamu"

"aku ga punya papa"

"bella"

"kak ayolah dia sudah sangat jahat pada kita dan sekarang kau masih memganggap nya sebagai papamu? dimana otakmu?"

"pikirlah kembali karena dia ninggalin kita hidup kita jadi susah, karena dia kau harus menjual dirimu dan menggandung diluar pernikahan, jika dia tidak pergi ini semua ga akan terjadi"

"aku tau hidup kita hancur karena dia, karena dia yang sudah merebut semua milik mama yang di berikan pada kita namun bagaimanapun juga dia papa kita, berusahalah memaafkan nya" anna berusaha berbicara dengan suara yang lembut

"tapi dia keterlaluan"

"biel maaf" ucap sang ayah dengan penuh rasa bersalah

"papa tau papa salah, papa tau papa keterlaluan, maafin papa"

"kau minggalkan kami belasan tahun lalu kenapa sekarang kau datang lagi? mengapa baru datang sekarang?"

"dahulu kemana aja? dahulu saat kami membutuhkan hadirnya sosok orangtua kau kemana?" bella memang berbicara dengan berteriak namun saat menatap mata sang ayah ntah mengapa air mata mulai membasahi pipinya

"sekarang kau lihat putri pertamamu harus mengandung diluar pernikahan karena kau telah mengambil semua harta mama yang harusnya menjadi milik kami, mengapa kau sangat jahat pada kami?"

"maafin papa"

"maaf? orangtua macam apa kau? gampang sekali minta maaf "

"bella udah, papa udah minta maaf jadi udah maafin ya"

"kak sampai kapan kau akan bersikap baik pada orang yang telah jahat padamu? anna berhentilah menjadi wanita bodoh" perdebatan kedua saudari itu membuat amar diam membeku

pria itu merasa kaget saat melihat anak bungsu nya terus menerus membentak sang kakak sedangkan sang kakak terus menerus berkata lembut

"baiklah anggap aku bodoh, lalu kau tidak ingin memaafkan nya? tidak ingin membuat keluarga kita berubah menjadi lebih baik?"

"tolonglah kau sebentar lagi akan menjadi tante, jika kau tidak memaafkan dia, keluarga kita ga akan bisa lengkap sedangkan saat ini aku membutuhkan nya, aku butuh dia sebagai waliku"

"kalo begitu pergilah bersama nya, aku tidak sudi menjalani hidup bersama pria sepertinya"

"gabriel" panggil amar

" sampai kapan kau akan terus menerus bersikap egois?"

"baiklah jika kau tidak ingin membuat keluarga kita kembali seperti dulu, aku akan terus bersamamu" ucap anna berusaha tersenyum membuat sosok bella dan juga amar terkejut

"pa tolong maafin bella yang sangat kasar hari ini, aku juga minta maaf tidak bisa membantumu membuat kita bertiga kembali bahagia bersama"

"jangan khawatir aku akan terus menganggapmu sebagai papaku jadi kau bisa datang sebagai waliku di acara pernikahan serta datang saat cucu pertamamu lahir"

SILAKAN MEMBELI E-BOOK UNTUK MEMBACA LEBIH LENGKAP

REMEDY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang