🍁 11 🍁

263 26 2
                                    

Vey melihat bangku Jisung yang masih kosong padahal ini sudah masuk jam pelajaran dan guru sudah datang. Vey jadi khawatir karena mungkin bisa jadi dia alasannya sampai Jisung tidak masuk hari ini.

Tapi tak lama setelah itu, Jisung datang tapi wajahnya babak belur. Vey yang orangnya tidak bisa tahu sitausi dan tempat, langsung lari ngehampirin Jisung yang masih jalan tertitah-titah.

"Sung, kenapa?"

Jisung tidak menjawab dan langsung menepis tangan Vey yang mencoba menuntunya. Vey terkejut dengan respon Jisung yang tak seperti biasanya itu.

"Jisung!"

Jisung berhenti ketika guru memanggil dan menghampirinya.

"Kamu berantem?"

"Tidak kok, bu. Saya dipukul." Jawab Jisung santai meskipun wajahnya bonyok.

"Siapa yang mukul kamu?"

Jisung tersenyum melihat gurunya, kemudian dia menoleh ke salah satu temannya di kelas.

Tunggu jangan bilang dia dipukul....

"Dia bu!"

Seluruh teman sekelasnya terkejut ketika Jisung menunjuk Junho, apalagi Vey. Dia lebih dari kata terkejut.

"Junho? Kedepan!"

Dengan santainya Junho berjalan ke depan dan menghadap gurunya tanpa rasa takut.

"Bener kamu yang mukul, Jisung?"

Junho menatap Jisung sekilas lalu bergantian menatap gurunya.

"Bukan, bu."

Jisung langsung meraih kerah seragam Junho dengan brutal.

"Jangan bohong lo!"

"Jisung tenang!"

Gurunya mencoba melerai dan beberapa teman lelakinya juga ikut melerai, termasuk si kecil Dongpyo.

"Dia bu yang sudah memukul saya." Tunjuk Jisung pada Junho.

"Lo ngga usah fitnah gue." Sahut Junho dingin.

"Cih.. Ogah banget gue fitnah. Gausah sembunyi dibalik sikap kalem lo!" Sentak Jisung emosi.

"Jisung stop!" Itu suara Vey.

Jisung menoleh ke Vey.

"Tolong jangan fitnah Junho. Gue ngga suka ya lo begini." Ucap Vey.

"Loh kok lo malah..."

Junho kembali ke kursi tanpa merasa bersalah. Vey menatap Jisung dengan tatapan kecewa. Kemudian dia segera kembali ke tempat duduknya dan meninggalkan Jisung berdiri di depan.

"Jisung? Bisa ikut ibu ke kantor?"

Tanpa perlawanan, Jisung langsung menurut saja. Tapi sebelum dia pergi, dia sempat melirik Junho sekilas.

"Awas lo."

...

Suasana kantin masih seperti biasanya. Junho dan Dongpyo terlihat makan bersama.

"Jisung kenapa sih ke lo gitu banget." Oceh Dongpyo kesal.

Junho tidak menanggapi ocehan Dongpyo dan fokus makan. Tak selang lama, kakak kelas geng Jisung datang ke meja mereka berdua.

Brakkkk

"Enak makan lo?" Seru Jeno dengan senyum sinis.

Dongpyo langsung ketakutan dan mengurungkan niatnya untuk makan. Sementara Junho cuek-cuek aja dan masih fokus makan.

"Songong ni anak..."

Mark merampas piring Junho. Tapi Junho tetap cuek.

Jaemin yang tidak sabaran langsung menendang kursi Junho dengan keras.

Suasana kantin jadi mencekam dan seluruh pandangan tertuju pada mereka. Junho belum bereaksi apapun.

"Woy!!!" Sentak Jeno.

"Kalian mau apain Junho!"

Vey tiba-tiba datang dan langsung menghadang ketiga kakak kelas itu dengan wajah tanpa takut.

"Minggir lo! Urusan gue sama Junho, bukan sama lo." Tunjuk Jaemin ke Vey.

"Gue pukul lo!" Ancam Vey galak.

Mendengar ancaman itu, ketiganya saling menatap kemudian tertawa cekikikan. Lebih tepatnya sih ketawa mengejek ya. Karena geram, Vey langsung aja melayangkan tinjuannya ke salah satu dari mereka. Tepatnya di wajah tampan Jeno.

Jaemin dan Mark langsung melotot ke arah Vey.

"Mau apa lo?" Tantang Vey menatap Jaemin dan Mark.

Jeno yang baru saja jadi korban tinjuan Vey langsung berekasi dan menatap Vey dan mata marahnya. Oke, jangan bilang dia mau membalas Vey?

Dan benar...

Jeno sudah ancang-ancang mau menampar Vey, tapi Junho yang sedari tadi diam dan tidak peduli langsung menghentikan aksinya.

"Gue bilang berhenti." Tegasnya dingin.

"Cih... bisa ngomong lo sekarang?" Cibir Jeno angkuh.

"Kalian pergi atau mau lihat apa yang bisa gue lakuin ke kalian?" Ancam Junho penuh penekanan.

Jujur Vey terkejut dengan reaksi Junho yang tak seperti biasanya dan terlihat menakutkan.

"Lo liat aja ntar."

Setelah berkata seperti itu, mereka bertiga segera pergi dari kantin.

Vey lega dan langsung menatap Junho.

"Lo ngga papa kan?"

"Lo juga pergi!"

Junho menatap Vey datar. Dan Vey masih tertegun menatap Junho.

"Tapi gue.."

"Gue ngga mau liat muka lo."

Vey tersentak mendengar kalimat itu. Meski Junho memang selalu kasar padanya, tapi kali ini sukses membuatnya sakit berlipat-lipat.

Langsung aja Vey berlari meninggalkan Junho.

"Jahat lo!"

.bersambung.

Vote komen kakak 🙏😄

Don't Like Me | Cha Junho | Park Jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang