🍁 23 🍁

262 25 6
                                    

Chapter ini bakal lebih panjang dari chap sebelumnya. Maaf kalau monoton, makasih yang udah nunggu cerita ini ♡

....

Jisung diam. Benar kata Yohan, tidak seharusnya dia berteman dengan berandal seperti ketiga kakak kelasnya itu. Tapi,

Dia masih ingin mengunakan ketiga kakak kelas itu untuk suatu hal.

"Vey, kenapa lo bisa suka sama songong sedangkan sama gue engga?"

Jisung diam sejenak dan menatap kosong ke depan.

"Padahal hati kita dicipatin sama" pungkas Jisung.

Apa maksud Jisung?

...

Detak jantung yang terdengar jelas itu adalah detak jantung milik Vey. Rasanya masih seperti mimpi Junho akan memperlakukannya semanis ini. Lebih mengejutkan lagi, wajah datar Junho tak nampak dan terus mengumbarkan senyum.

Apa ini nyata?

Haruskah Vey bahagia dan meminta waktu berhenti?

Ini kesempatan terakhir. Kenapa Junho harus bersikap manis jika pada akhirnya hanya akan membuat tangis?

"Lo suka apa?" Tanya Junho.

"Ha?"

Vey kaget karena tadinya dia melamunkan yang tidak-tidak. Dia belum menjawab pertanyaan Junho dan malah menatap tangannya yang saat ini dipegang Junho. Iya, mereka bergandengan.

"Kenapa diem?"

Vey menatap Junho yang kini tersenyum tipis ke arahnya. Sumpah! Hati Vey mendadak sakit melihat senyuman itu. Lebih baik Junho datar seperti biasanya daripada bersikap seperti ini. Hati Vey mulai tidak enak dan resah.

"Kenapa ngajak jalan kalau diem ditanya?" Kesal Junho kembali datar.

Vey lega akhirnya melihat Junho kembali memasang wajah datar.

"Lo suka apa?" Tanya Junho lagi.

"Suka lo"

Tabiat Vey kumat. Mendadak Junho masang wajah datar seperti biasanya. Kalau biasanya Junho langsung jijik atau risih, kali ini responnya beda..

"Gue juga"

Dyar!!! Vey kaget setengah mati mendengar sahutan Junho.

"Barusan lo bilang apa?" Seru Vey antusias.

"Gue juga ngga suka lo." Tegas Junho.

Vey mencibir dan segera menarik tangan Junho untuk mengikutinya. Si pasrah ya iya-iya aja diseret.

"Beliin gue boneka"

Vey menunjuk boneka babi berwarna pink.

"Kenapa milih babi?" Tanya Junho.

"Gue dulu pernah dikatain babi pas gendut" jawab Vey masih menunjuk boneka babi.

Junho menarik tangan Vey dan mendekatkan mereka pada boneka robot.

"Junhooo! Gue mau boneka babi bukan robot" rengek Vey.

"Diem dulu. Crewet!"

Vey langsung memanyunkan bibirnya. Terlihat Junho membeli boneka robot dan babi.

"Nih"

"Gue mau yang babi, kenapa dikasih robot. Ngga mau!" Tolak Vey dengan sebal.

"Gue sering dikatain robot" kata Junho dengan senyum tipis.

Don't Like Me | Cha Junho | Park Jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang