Disarankan vote komen yaa kalau baca. Thanks, Luv :D
...
Vey dan Dongpyo menjadi dalang dari keributan kelas langsung diintrogasi Pak Chan di depan kelas. Beberapa temannya hanya bisa menunduk karena takut dengan tatapan Pak Chan yang menjadi menakutkan kalau sedang serius dan marah.
“Kamu pikir ini rumah kamu? Tempat karaoke?” tanya Pak Chan dengan nada tegas.
Vey belum menjawab apa-apa dan masih memilih diam. Jangan tanya Dongpyo, dia sudah nunduk nangis sesenggukan saking takutnya ditatap Pak Chan.
“Mau bapak panggilin orang tua atau dihukum lari lapangan dua puluh kali?” tawarnya.
“Jangan, Pak. Ja-jangan panggil bapak saya ke sekolah kecuali kalau mau ambil rapot atau pertemuan orang tua. Dia nanti marahin saya dan ngga kasih saya uang jajan, huwaaa.” Sahut Dongpyo yang tangisnya sudah pecah.
Mendengar jawaban dan isakan tangis Dongpyo yang lucu membuat beberapa temannya tertawa kecil.
“Yasudah. Lari lapangan sana kalian!”
Vey memberanikan diri menatap Pak Chan dengan tangan gemetar. Tapi dia harus berani.
“Yang joget sama teriak-teriak kan bukan Cuma saya sama Dongpyo aja, Pak. Hey kalian!!!”
Dey menatap satu persatu temannya dengan tatapan kesal.
“Enak banget lo pada diam duduk liatin kita dihukum hah! Solidaritas kalian mana hahh!!” sentak Vey yang sepertinya tidak ingat ada Pak Chan di depannya.
Pak Chan tersenyum tipis melihat ulah Vey. Dan entah karena apa, satu persatu teman sekelasnya berdiri dan menunduk. Vey tersenyum dan langsung menatap Pak Chan.
“Kita siap dihukum bareng-bareng, Pak.” Seru Vey semangat.
Pak Chan tersenyum simpul.
“Baru kali ini ada siswa yang bahagia pas dapat hukuman.” Cibir Pak Chan.
Vey hanya nyengir canggung. Segera saja seisi kelas keluar untuk menjalankan hukuman dari Pak Chan. Tapi Junho masih diam di tempat duduk.
“Kamu?” tunjuk Pak Chan.
“Saya ngga ikut-ikutan, Pak.” Jawab Junho datar.
“Saya tadi lihat kamu berdiri loh.”
“Saya dipaksa.” Jawab Junho ketus.
Belum sempat Pak Chan berkata lagi, Junho berdiri dari bangkunya dan berjalan mau keluar.
“Mau ke mana kamu?” tanya Pak Chan.
Junho menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke Pak Chan.
“Ikut temen. Solidaritas itu wajib meskipun saya ngga salah.” Jawab Junho yang membuat Pak Chan tersenyum.
Padahal dia tadi duduk aja (!)
...
Jisung yang sedari tadi diluar kelas melihat teman sekelasnya berlari mengitari lapangan. Kemudian dia mendekati teman-temannya.
“Lah emang ada jam olahraga?” tanya Jisung kepada salah satu temannya.
“Kita dihukum Pak Chan karena berisik. Lari lapangan duapuluh kali.” Jawab temannya kemudian meneruskan berlari.
Jisung bingung. Matanya kemudian melihat satu persatu teman-temannya dan menatap Vey yang saat ini berlari dengan semangat. Meski dia sendiri tidak tahu apa kesalahannya, dia langsung ikut berlari mengikuti teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Like Me | Cha Junho | Park Jisung ✔
Fanfiction"Lo mau gendut atau kurus, tetep aja gue ngga bakal tertarik sama lo." -Cha Junho- School - Romance Bahasa Tidak Baku