🍁 10 🍁

265 28 0
                                    

BUGGG

Junho terjatuh ke belakang ketika dia didorong oleh Jeno dan dipukul Jaemin. Tak sampai disitu, Mark yang juga turut hadir langsung menampar keras wajah Junho.

Tanpa sepatah kata apapun, mereka segera meninggalkan Junho dalam keadaan lemas. Sudah berapa kali dia dikeroyo kakak kelasnya itu. Dan parahnya Junho tidak pernah melawan atau mencoba menyelamatkan diri. Si pasrah!

...

Junho sampai di rumah dengan wajah sedikit babak belur karena keroyokkan tadi. Dan kebetulan kakaknya sedang berada di rumah. Yaa, itu kak Eunwoo.

"Wajah lo kenapa?"

Junho mengeleng cepat dan langsung berjalan melewati kakaknya. Eunwoo hanya menatap adiknya itu dengan wajah cemas.

Segera saja dia mengikuti adiknya.

...

Vey duduk di depan rumah bersama Jisung. Malam itu ia duduk di teras rumah Vey hanya sekedar mengobrol biasa.

"Gue seneng bangetttt." Seru Vey gemas sendiri.

Jisung masih diam di samping Vey tanpa respon apapun. Kesal tidak direspon, Vey menyenggol tubuh Jisung sampai membuat tubuhnya jatuh ke samping.

"Kenapa sih lo diem aja?"

Vey heran dengan sikap Jisung yang mendadak anteng.

"Gue mau ngomong deh sama lo, Vey."

"Ngomong aja yaampun Sung. Gitu aja pake bilang mau ngomong. Lo udah ngomong haha.." Vey ketawa ngakak.

"Gue naksir lo sejak lo buluk..."

Vey yang tadinya ketawa ngakak jadi berhenti pas denger pengakuan Jisung secara langsung.

Jisung menatap Vey dengan tatapan serius.

"Tapi kenapa lo malah suka cowok cuek itu hah?"

Vey masih diam dan belum menanggapi Jisung. Untuk beberapa saat mereka saling terdiam satu sama lain.

"Karena gue cuma nganggep lo temen, Sung."

Jisung tersenyum sinis. Kemudian dia mengusap wajahnya dengan kasar dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"Gue ngga mau kehilangan lo, Sung. Gue nyaman kita begini, gue sayang sama lo sebagai temen." Jelas Vey.

Jisung tersenyum mendengar penjelasan Vey. Catat! Ini bukan senyuman bahagia ya.

"Gue ngga mau kehilangan lo sebagai temen yang selalu care sama gue, Sung."

Jisung menatap Vey.

"Terus lo ngga mikirin perasaan gue?" Tanya Jisung dalam.

Vey seketika bingung mau menjawab apa. Dia hanya bisa menatap Jisung dengan mulut mendadak kaku.

"Emang pernah lo mikir sedikit perhatian gue ke lo itu gimana?"

Jisung tersenyum dan langsung beranjak dari tempat ia duduk.

"Jisung..."

"Ga usah ngomong."

Jisung langsung meninggalkan rumah Vey dengan langkah cepat. Vey tidak tahu harus berbuat apa. Malam ini perasaannya jadi sendu. Dia tidak mau kehilangan teman seperti Jisung.

...

Junho duduk di teras bersama kakaknya, Eunwoo. Kebetulan kakaknya lagi cuti untuk beberapa hari.

"Siapa yang mukulin lo?" Eunwoo memulai obrolan.

"Bukan siapa-siapa."

"Jawab atau gue cari tahu sendiri." Desak Eunwoo.

Junho langsung berdiri dan menatap kakaknya dengan datar.

"Gausah ikut campur urusan gue kak."

Setelah berkata seperti itu, Junho langsung masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Eunwoo begitu saja.

"Itu anak kapan ya punya sopan santun. Untung adik gue lo." Ocehnya kesal.

...

Pagi itu Junho terlihat memakai sepatu dan mau berangkat sekolah. Sesampainya di depan, dia sudah melihat mobil Eunwoo terpakir di depan. Kaca mobil itu kemudian terbuka dan memperlihatkan Eunwoo di dalam.

"Naik. Gue anter." Pintanya.

Junho memalingkan wajahnya dan segera berjalan melewati mobil Eunwoo. Kesal dengan tingkah Junho, Eunwoo turun dari mobilnya dan mengejar Junho.

"Gue anterin lo denger ngga?" Sentaknya.

Junho menatap Eunwoo dengan mata dingin.

"Ngga perlu kak." Sahut Junho langsung jalan lagi.

"Junho!!!"

Teriakan penuh kekesalan Eunwoo hanya dibalas dengan lambaian tangan Junho tanpa menoleh.

"Adik sialan lo!"

...

Sesampainya di dalam bus, Junho segera duduk di salah satu kursi bus. Kebetulan dia berangkat pagi, jadi dia duduk di kursi paling depan dekat supir.

Matanya memandang lurus ke depan dan melihat pemandangan jalanan yang masih belum terlihat ramai.

Bayangan masa lalunya tiba-tiba saja terlintas di dalam ingatannya.

"Pergi!!!"

"Ini mainanku!!!"

"Hahhh!!!"

Junho mendorong Eunwoo sampai membuat kakaknya terjatuh ke tangga waktu itu. Dia dulu sering memberontak ketika marah, makanya dia sekarang lebih banyak diam dan terlihat dingin. Dia tidak ingin kebiasaan buruknya itu muncul lagi.

Bayangan masa lalunya terlintas lagi, saat itu ia sedang berdiri di taman hiburan dan melihat gadis cilik gendut dengan membawa balon berwarna biru.

Junho berjalan menghampiri gadis itu dan langsung mendorongnya ke jalan. Sampai akhirnya, gadis itu tertabrak mobil yang kebetulan lewat.

Entah karena alasan apa kenapa tiba-tiba Junho mendorong gadis itu.

Benar, itu Vey.

Junho membuang nafas kasar dan segera menghapus ingatannya itu.

...

Sejak kejadian tadi malam, Vey sedikit murung dan tidak seperti biasanya. Sampai akhirnya Yohan melintas di depan rumahnya. Kali ini dia tidak sendiri tapi sama pacarnya, Devi.

"Gembrottt...." sapanya saat melintas.

Vey melihat dan langsung tersenyum ketika melihat Devi tersenyum ke arahnya.

Jujur saja Vey iri dengan pemandangan itu.

"Gue kapan sama Junho begitu yaa..."

Beberapa saat dia melamun dan langsung sadar ketika melihat jam tangannya.

"Mampus! Gue bisa telat kalau ngga cepet-cepet ke halte."

Vey berlari layaknya orang kesetanan karena takut ketinggalan bus.


.bersambung.

Vote komen oke ? 🍁

Don't Like Me | Cha Junho | Park Jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang